7 Masalah Kesehatan yang Menyebabkan Sulit Tidur

Perlu rencana perawatan yang tepat

Tidur siang terlalu lama, bekerja shift, bekerja sampai larut malam, dan stres adalah beberapa hal yang bisa membuat kamu sulit mendapatkan tidur yang cukup. Namun, pernahkah kamu merasa kesulitan tidur pada malam hari meskipun sudah sangat lelah dan ingin tidur? Jika ya, bisa jadi itu disebabkan oleh adanya masalah kesehatan.

Sulit tidur bisa menjadi salah satu gejala penyakit tertentu, dan gangguan tidur yang disebabkan oleh masalah medis tentunya membutuhkan penanganan berbeda dengan masalah tidur yang disebabkan oleh kebiasaan. Untuk itu, penting untuk mengenali gejala tidur yang disebabkan oleh masalah kesehatan dan membuat rencana perawatan yang tepat.

Di sini, kita akan membahas apa saja masalah kesehatan yang menyebabkan sulit tidur. Baca terus, ya!

1. Heartburn

Heartburn adalah sensasi terbakar dan nyeri di dada hingga ke tenggorokan. Dilansir Cleveland Clinic, heartburn bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi, paling umum adalah refluks asam dan terkadang kehamilan. 

Heartburn dapat berlangsung dari hitungan menit hingga beberapa jam. Berbaring bisa memperburuk kondisi ini karena menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Solusi untuk masalah ini adalah menghindari makan makanan berat, berlemak, kopi, dan alkohol pada malam hari.

Selain itu, minum obat bebas dan resep yang menekan sekresi asam lambung juga dapat membantu.

2. Kondisi mental

7 Masalah Kesehatan yang Menyebabkan Sulit Tidurilustrasi hidup sendiri (unsplash.com/Nik Shuliahin)

Diterangkan dalam laman Sleep Foundation, tidur dan kesehatan mental memiliki hubungan dua arah. Gangguan kesehatan mental cenderung menyebabkan seseorang lebih sulit tidur. Kurang tidur juga menjadi faktor pemicu dan memburuknya masalah kesehatan mental.

Gangguan tidur banyak terlihat pada pasien dengan masalah mental, seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan kondisi lainnya. Tidur dan kesehatan mental adalah masalah kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun, memperbaiki tidur dapat berdampak positif pada kesehatan mental.

3. Gagal jantung

Gagal jantung ditandai dengan penurunan kemampuan jantung untuk mengedarkan darah sebagaimana mestinya.

Dilansir WebMD, pada siang hari, kamu lebih banyak berdiri dan duduk sehingga cairan ekstra biasanya akan mengendap di kaki. Namun, saat kamu berbaring pada malam hari, cairan akan naik ke dada yang dapat menutup paru-paru dan saluran udara sehingga lebih sulit untuk bernapas.

Komplikasi gagal jantung dapat menyebabkan masalah tidur, seperti:

  • Nyeri dada dan ketidaknyamanan sehingga kamu sulit untuk rileks dan tertidur.
  • Berbaring di tempat tidur bisa membuat kamu merasa sesak napas.
  • Kamu mungkin terus bangun di malam hari untuk buang air kecil.
  • Mengalami penghentian pernapasan singkat saat tidur.

Menggunakan beberapa bantal untuk menaikkan tubuh bagian atas mungkin dapat membantu meringankan ketidaknyamanan pada malam hari.

Baca Juga: 5 Dampak Membiarkan Insomnia Gak Kunjung Diobati

4. Penyakit Parkinson

7 Masalah Kesehatan yang Menyebabkan Sulit Tidurilustrasi penyakit Parkinson (parkinson.org)

Penyakit Parkinson ialah gangguan yang menyebabkan sel-sel saraf di salah satu bagian otak perlahan-lahan terdegradasi atau mati seiring waktu. Kerusakan saraf yang makin parah ini kemudian menyebabkan serangkaian gejala di seluruh tubuh.

Salah satu gejala yang dialami banyak orang dengan penyakit Parkinson adalah masalah tidur. Beberapa hal yang berkontribusi terhadap kesulitan tidur, meliputi:

  • Perubahan kimia di otak yang mengganggu siklus tidur dan bangun.
  • Beberapa obat untuk mengobati penyakit Parkinson dapat mengganggu pola tidur dengan menyebabkan kantuk pada siang hari dan terjaga pada malam hari.
  • Orang dengan penyakit Parkinson umumnya mengalami gangguan mood, seperti kecemasan atau depresi yang menyebabkan terjaga pada malam hari atau tidak bisa tidur nyenyak.
  • Gejala umum penyakit Parkinson, seperti nyeri dan dorongan untuk buang air kecil dapat membuat kesulitan tidur nyenyak.

5. Hipertiroidisme

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme dapat menyebabkan masalah tidur. Dijelaskan dalam laman HelpGuide, gangguan ini merangsang sistem saraf secara berlebihan, yang menyebabkan keringat malam, meningkatnya energi pada malam hari, dan sulit tidur.

Karena fungsi tiroid memengaruhi setiap organ tubuh, gejala yang ditimbulkan bisa sangat luas. Jadi, jika kamu melihat  berbagai gejala yang tidak dapat dijelaskan, mintalah kepada dokter untuk tes tiroid. Memeriksa tiroid hanya memerlukan tes darah sederhana.

6. Demensia

7 Masalah Kesehatan yang Menyebabkan Sulit Tidurilustrasi pasien demensia (unsplash.com/Steven HWG)

Selain masalah ingatan, demensia juga dapat mengganggu ketenangan dan memicu perasaan gelisah. Orang dengan demensia dapat mengalami apa yang disebut sebagai "sindrom matahari terbenam".

Orang dengan sindrom ini mungkin akan menjadi bingung, cemas, gelisah, atau agresif menjelang waktu tidur, dan mulai mondar-mandir, bergoyang, dan ke sana ke mari yang membuat mereka terjaga sepanjang malam. Terkadang, perilaku ini memudar, tetapi bukan berarti tidak akan terulang lagi.

7. Epilepsi

Epilepsi adalah suatu kondisi seseorang rentan terhadap kejang. Orang dengan epilepsi dua kali lebih mungkin mengalami insomnia. Gangguan gelombang otak yang menyebabkan kejang juga dapat menyebabkan defisit pada tidur gelombang lambat atau tidur REM. Selain itu, obat antikejang dapat menyebabkan perubahan tidur pada awalnya, tetapi cenderung memperbaiki gangguan tidur bila digunakan untuk waktu yang lama.

Orang dengan epilepsi terkadang juga mengalami kejang pada malam hari, yang menyebabkan gangguan tidur. Lebih buruk lagi, kurang tidur juga dapat memicu kejang sehingga ini bisa menjadi lingkaran setan yang memperparah keadaan.

Sudah jelas, masalah tidur tidak selalu disebabkan oleh kebiasaan buruk, tetapi bisa jadi merupakan tanda dari masalah kesehatan. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengobati kondisi kesehatan yang mendasarinya. Jadi, bicarakan dengan dokter jika kamu memiliki masalah tidur untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.

Baca Juga: 6 Perawatan Epilepsi untuk Mengurangi dan Mengendalikan Kejang

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya