7 Gejala Neuropati Perifer yang Perlu Diwaspadai

- Sistem saraf perifer menghubungkan otak ke seluruh tubuh, termasuk lengan, kaki, wajah, dan organ dalam.
- Neuropati perifer dapat disebabkan oleh cedera, penyakit sistemik, infeksi, obat-obatan tertentu, atau defisiensi vitamin.
- Gejala neuropati perifer meliputi kesemutan di lengan dan kaki, mati rasa, gangguan suhu tubuh, serta masalah pencernaan dan otot.
Sistem saraf perifer menghubungkan saraf dari otak dan sumsum tulang belakang, atau sistem saraf pusat ke seluruh tubuh. Ini termasuk:
- Lengan dan tangan.
- Kaki.
- Wajah dan mulut.
- Organ dalam.
Tugas saraf ini adalah mengirimkan sinyal tentang sensasi fisik kembali ke otak. Juga, memastikan fungsi internal tubuh, seperti sirkulasi darah dan pencernaan makanan, bekerja sebagaimana mestinya.
Ketika saraf ini tidak berfungsi dengan baik karena rusak atau hancur, ini disebut neuropati perifer. Akibatnya, mereka mungkin mengirimkan sinyal rasa sakit tanpa alasan jelas atau tidak mengirimkan sinyal saat kamu mengalami bahaya.
Neuropati perifer dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
- Cedera.
- Penyakit sistemik.
- Infeksi.
- Ketidakseimbangan hormon.
- Obat-obatan tertentu.
- Defisiensi vitamin.
- Kelainan bawaan.
Terdapat lebih dari 100 jenis neuropati perifer yang berbeda. Dan, setiap jenis memiliki gejala unik dan pilihan pengobatan khusus.
Setiap gejala neuropati perifer tentu saja tidak nyaman, tetapi perawatan bisa sangat membantu meredakan gejala. Yang terpenting adalah mencari tahu apakah neuropati merupakan akibat dari kondisi serius yang mendasarinya.
Neuropati perifer menimbulkan gejala yang bermacam-macam. Di bawah ini dipaparkan apa saja gejala neuropati perifer yang perlu kamu ketahui.
1. Mati rasa
Salah satu tanda awal kerusakan saraf adalah kesemutan atau sensasi terbakar di lengan dan kaki. Gejala ini biasanya dimulai di jari kaki dan kaki. Rasa sakit mungkin cukup dalam.
Kamu mungkin mengalami mati rasa di kaki dan lengan. Karena itu, kamu mungkin tidak sadar saat menginjak sesuatu yang tajam atau menyentuh sesuatu yang terlalu panas atau dingin. Kamu mungkin juga tidak tahu saat ada lepuh kecil atau luka di kaki. Akhirnya, mati rasa dapat menyulitkanmu untuk mengetahui ke mana kaki bergerak dan menyebabkan hilangnya keseimbangan.
2. Berkeringat terlalu banyak atau sedikit

Tubuh secara otomatis mengatur suhu internalnya. Misalnya, tubuh berkeringat untuk mengeluarkan panas.
Namun, kerusakan saraf tepi dapat menyebabkan tubuh berkeringat terlalu banyak atau sedikit. Ini dapat menyebabkan kaki menjadi sangat kering bahkan bersisik, atau keringat berlebih setelah makan.
3. Ketidakseimbangan dan kecanggungan
Saraf juga membawa sensasi yang digunakan otak untuk melacak lokasi tangan dan kaki. Kamu tidak secara sadar menyadari sensasi ini, tetapi ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan koordinasi.
Tanpa sensasi tersebut, kamu bisa kehilangan keseimbangan, terutama dalam kegelapan, dan mengalami kecanggungan dengan tangan.
4. Masalah pencernaan

Sinyal otonom mengontrol usus dan kandung kemih tanpa kamu sadari. Gangguan serat saraf dapat memengaruhi pergerakan usus, dan terkadang memengaruhi kontrol kandung kemih.
Orang dengan kerusakan saraf mungkin mengalami masalah pencernaan. Misalnya, merasa kenyang atau kembung dan mulas setelah makan sedikit. Atau, memuntahkan makanan yang belum tercerna dengan baik. Feses mungkin menjadi encer atau keras. Beberapa orang bahkan memiliki masalah menelan.
5. Kelemahan otot
Saat saraf motorik telah rusak, kamu mungkin mengalami beberapa masalah pada otot, seperti:
- Kelemahan otot.
- Pengecilan otot.
- Otot kedutan.
- Kram otot.
Kelemahan otot dapat menyebabkan kehilangan keseimbangan dan koordinasi tubuh. Selanjutnya, kamu mungkin jadi kesulitan melakukan beberapa aktivitas sederhana, seperti berjalan, mengemudi, memegang pulpen, atau mengancingkan baju.
6. Kesemutan

Kesemutan terjadi saat terdapat masalah dengan saraf yang membawa sinyal ke otak. Ini seperti radio statis yang kamu dengar saat berada terlalu jauh dari stasiun penyiaran.
Jika saraf sensorik mengalami kerusakan, kamu mungkin merasakan kesemutan atau sensasi seperti ditusuk jarum. Kamu mungkin juga merasakan kedinginan, menusuk, mencubit, atau terbakar di tangan dan kaki. Beberapa orang menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan, sementara yang lain merasa mati rasa.
7. Peningkatan sensitivitas
Kerusakan saraf akibat neuropati perifer dapat menyebkan malfungsi dalam cara dan waktu saraf mengirimkan sinyal rasa sakit, membuat sinyal rasa sakit menjadi lebih kuat atau terlalu mudah. Bahkan, ini dapat menyebabkan saraf menghasilkan sinyal rasa sakit secara spontan. Ini merupakan gejala neuropati perifer yang paling mengganggu.
Peningkatan sensitivitas ditandai dengan:
- Rasa sakit yang membakar dan menusuk di kaki.
- Kaki menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan, bahkan meskipun sentuhan berasal dari benda yang lembut.
- Sensasi seperti memakai kaus kaki atau sarung tangan, padahal tidak.
- Kaki terasa sakit di malam hari.
- Kaki dan tangan menjadi sangat dingin atau sangat panas.
Gejala neuropati perifer bergantung pada penyebab, saraf yang dipengaruhi, riwayat kesehatan, perawatan yang diterima, dan banyak lagi. Bekerja samalah dengan dokter untuk perawatan yang tepat, sekaligus mendapatkan sebanyak mungkin informasi tentang apa yang kamu alami dan apa yang perlu dilakukan.
Referensi
"Peripheral neuropathy." MedlinePlus. Diakses April 2025.
"Peripheral Neuropathy." Cleveland Clinic. Diakses April 2025.
"About Peripheral Neuropathy." Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Diakses April 2025.
"Peripheral Neuropathy." American Diabetes Association. Diakses April 2025.