Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Abai, Ini 5 Fakta Unipolar Depression yang Sering Kita Alami

Unsplash/Kinga Cichewicz

Pernah merasa berada di titik paling rendah, merasa tak mampu melanjutkan hidup dan ingin bunuh diri? Unipolar depression atau dikenal juga sebagai major depression adalah gangguan yang ditandai oleh perasaan sedih yang terus-menerus atau kurangnya minat pada rangsangan luar.

Berbeda dengan jenis depresi lainya, unipolar depression terfokus pada "posisi terendah" atau emosi dan gejala negatif yang hadir dalam kehidupan. Depresi unipolar tanpa sadar sering kita alami di kehidupan sehari-hari. Nah, berikut beberapa fakta mengenai unipolar depression.

1. Unipolar termasuk salah satu jenis gangguan bipolar

Pexels/Andrea Piacquadio

Terdapat 3 jenis gangguan bipolar, yaitu bipolar disorder tipe 1, bipolar tipe 2 dan unipolar. Namun, unipolar sedikit berbeda dengan bipolar. Seorang penderita gangguan bipolar bisa merasa sangat antusias dan bersemangat, berbeda dengan penderita unipolar yang cenderung selalu merasa berada di titik terendah dalam hidup.

2. Penderita unipolar selalu memiliki mood yang buruk dan selalu merasakan kesedihan

Pexels/Tophee Marquez

Dilansir laman health.harvard.edu, gejala yang paling menonjol pada gangguan unipolar adalah mood yang negatif, kesedihan mendalam, atau rasa putus asa. Orang yang menderita depresi unipolar mungkin tidak dapat menikmati kegiatan yang biasanya menyenangkan. Hal tersebut biasanya berlangsung setidaknya dua minggu, tetapi biasanya berlangsung lebih lama hingga berbulan-bulan.

3. Penderita unipolar kerap mengalami insomnia

Unsplash/Annie Spratt

Kesedihan mendalam dan suasana hati yang selalu merasa tertekan membuat penderita unipolar kerap kali sulit tertidur. Akibatnya, penderita gangguan ini biasanya akan mengalami kurang istirahat dan mudah stres.

4. Perasaan ingin bunuh diri juga kerap hadir pada penderita unipolar

Pexels/Keenan Constance

Sama seperti gangguan depresi lainnya, perasaan ingin bunuh diri juga kerap hadir pada penderita unipolar. Karena, penderita unipolar selalu merasa gagal dan merasa sudah tak mampu menjalani hidup, maka penderita terkadang memiliki keinginan untuk bunuh diri.

5. Pengobatan untuk unipolar dan bipolar berbeda

Pexels/mentatdgt

Gejala-gejala pada bipolar dan unipolar memang terlihat mirip. Maka, pentingnya memilih psikolog atau psikiater yang berkualitas dan berpengalaman untuk mengobati unipolar dan bipolar adalah supaya tidak salah mendiagnosis.

Dilansir psychcongress.com, pengobatan untuk penderita bipolar dan unipolar berbeda. Untuk unipolar biasanya penderita bisa melakukan psikoterapi atau mengonsumsi obat antidepresan sesuai resep. Sedangkan untuk bipolar, biasanya harus mendapatkan pengobatan yang lebih intens.

Itulah beberapa fakta mengenai unipolar depression. Jika orang-orang di sekitarmu memiliki gejala-gejala atau tanda unipolar, cobalah untuk membawanya ke psikolog.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Raiyani Hidayah Ruida
EditorRaiyani Hidayah Ruida
Follow Us