- Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba
- Gerak separuh anggota tubuh melemah secara tiba-tiba.
- Bicara pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung.
- Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh.
- Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.
- Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.
- Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor/gemetar, sempoyongan).
Mengalami Stroke setelah Kiropraktik, Bagaimana Faktanya?

- Penyesuaian tulang belakang oleh ahli kiropraktik dapat meningkatkan risiko stroke pada beberapa orang.
- Sesi kiropraktik umumnya tidak menimbulkan efek samping serius, tetapi tetap ada risiko kecil terjadinya masalah serius seperti stroke atau pergeseran bantalan tulang belakang, terutama setelah manipulasi tulang belakang yang dilakukan dengan gerakan kuat dan agresif.
- Jika setelah menjalani kiropraktik kamu mengalami gejala yang mengarah ke stoke, segera pergi ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Baru-baru ini diberitakan beberapa media, seorang perempuan Amerika Serikat bernama Haley Schoen (30) membagikan pengalamannya setelah lima kali terkena stroke. Katanya, hal tersebut ia alami setelah menjalani terapi kiropraktik (chiropractic).
Kasus seperti ini bukanlah yang pertama kali. Faktanya, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa penyesuaian tulang belakang oleh ahli kiropraktik dapat meningkatkan risiko stroke pada beberapa orang.
Salah satu contoh, pada tahun 2021 ada laporan kasus seorang lelaki asal China berusia 35 tahun, tanpa faktor risiko stroke, datang dengan keluhan sulit berbicara selama dua hari dan kelemahan tubuh kanan sejak satu hari. Keluhan ini muncul setelah ia beberapa kali pijat leher, bahu, dan punggung atas untuk meredakan nyeri dalam dua minggu terakhir. Pemeriksaan menunjukkan stroke akut di area arteri serebri media kiri dan diseksi arteri karotis interna kiri. MRI angiogram menegaskan temuan tersebut dan juga memperlihatkan pembengkakan dinding (intimal edema) pada kedua arteri vertebralis.
Tanpa adanya penyakit pembuluh darah atau faktor risiko lain, diseksi arteri karotis akibat pijat kemungkinan besar menjadi pemicu kejadian stroke yang nyaris fatal.
Sudah ada bukti bahwa kiropraktik dapat meningkatkan risiko stroke pada beberapa orang
Manipulasi tulang belakang memang membawa risiko stroke.
Pada Oktober 2014, American Heart Association (AHA) menerbitkan pernyataan bahwa terapi manipulasi servikal dikaitkan dengan robekan pembuluh darah di leher. Robekan ini dapat meningkatkan kemungkinan seseorang yang berusia muda yang sebelumnya sehat mengalami stroke.
Para dokter yang menulis pernyataan tersebut juga menekankan bahwa peluang terkena stroke akibat manipulasi leher memang rendah, tetapi tenaga kesehatan yang menawarkan prosedur tersebut harus memberi tahu pasien tentang risikonya terlebih dahulu.
Sebuah laporan kasus dan tinjauan literatur tahun 2018 juga menemukan bahwa orang dengan risiko tinggi diseksi arteri vertebralis (robekan pada salah satu pembuluh darah besar di leher) lebih rentan mengalami stroke jika menjalani jenis penyesuaian tertentu.
Para penulis menegaskan bahwa manipulasi servikal, yaitu teknik dorongan cepat dan kuat pada leher, dapat menimbulkan robekan pada arteri vertebralis maupun karotis. Padahal, kedua arteri ini bertugas mengalirkan darah kaya akan oksigen ke otak. Jika terjadi robekan, bisa terbentuk gumpalan darah yang berujung pada stroke.
Mereka juga menekankan bahwa tidak semua orang secara medis layak menjalani jenis terapi ini. Pada individu dengan risiko tinggi, efeknya bisa sangat serius. Meski begitu, kelompok berisiko tinggi ini relatif kecil, hanya sekitar 1–3 orang per 100.000 populasi.
Secara umum, risiko stroke setelah kiropraktik tergolong rendah. Perbedaan risiko stroke antara pasien yang mengunjungi ahli kiropraktik dan pasien yang datang ke dokter umum untuk keluhan nyeri leher hanya sedikit.
Langka, tetapi tetap harus diwaspadai

Stroke setelah penyesuaian kiropraktik tergolong jarang.
Menurut tinjauan literatur tahun 2018, sekitar 1 dari 48 ahli kiropraktik pernah mengalami kasus ketika penyesuaian leher menyebabkan diseksi arteri yang bisa berujung stroke.
Tinjauan lain yang lebih lama, yaitu tahun 2013, melaporkan ada 901 kasus diseksi arteri serebral yang dikaitkan dengan manipulasi kiropraktik. Dari jumlah itu, 707 kasus berkembang menjadi stroke dalam berbagai bentuk.
Kenali gejala stroke setelah kiropraktik
Sesi kiropraktik umumnya tidak menimbulkan efek samping serius. Namun, tetap ada risiko kecil terjadinya masalah serius, seperti stroke atau pergeseran bantalan tulang belakang (slipped disc), terutama setelah manipulasi tulang belakang yang dilakukan dengan gerakan kuat dan agresif.
Jika ada dugaan stroke, kamu harus segera pergi ke unit gawat darurat.
Berikut gejala stroke yang harus kamu ingat:
Jika muncul gejala-gejala di atas, segera dapatkan bantuan medis di rumah sakit terdekat.
Referensi
José Biller et al., “Cervical Arterial Dissections and Association With Cervical Manipulative Therapy,” Stroke 45, no. 10 (August 8, 2014): 3155–74, https://doi.org/10.1161/str.0000000000000016.
"Cervical Artery Dissection." Cleveland Clinic. Diakses November 2025.
"Chiropractic." National Health Service. Diakses November 2025.
"What are the signs of stroke after a chiropractic adjustment?." Medical News Today. Diakses November 2025.
Ryan C. Turner et al., “The Potential Dangers of Neck Manipulation & Risk for Dissection and Devastating Stroke: An Illustrative Case & Review of the Literature,” Biomedical Research and Reviews 2, no. 1 (January 1, 2018), https://doi.org/10.15761/brr.1000110.
Yongjun Wu et al., “Predisposing Factors and Radiological Features in Patients With Internal Carotid Artery Dissection or Vertebral Artery Dissection,” BMC Neurology 20, no. 1 (December 1, 2020), https://doi.org/10.1186/s12883-020-02020-8.
James M. Whedon et al., “Risk of Stroke After Chiropractic Spinal Manipulation in Medicare B Beneficiaries Aged 66 to 99 Years With Neck Pain,” Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics 38, no. 2 (January 14, 2015): 93–101, https://doi.org/10.1016/j.jmpt.2014.12.001.
"Neck and Spine Adjustments Linked to Increased Risk of Stroke." American Academy of Neurology. Diakses November 2025.
"Chiropractic Neck Manipulation and Stroke: What’s the Risk?" Michigan Medicine. Diakses November 2025.
"Begini Cara Mengenali Gejala Stroke." Kementerian Kesehatan RI. Diakses November 2025.


















