Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Studi: Mikrobiota Usus Berkaitan dengan Sindrom Iritasi Usus Besar

ilustrasi nyeri perut (pexels.com/cottonbro studio)

Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah kondisi yang menyebabkan sakit perut, masuk angin, diare dan sembelit. Penyebab pasti dari IBS masih belum diketahui. Diagnosis umumnya didapatkan berdasarkan gejala yang ditimbulkan.

Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Microbiology Spectrum menyebutkan bahwa IBS berkaitan dengan jumlah bakteri baik, atau mikrobiota usus yang ada di perut kita.

Mikrobiota usus adalah campuran mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan manusia. Mereka diperlukan untuk membantu metabolisme, pencernaan, dan fungsi kekebalan tubuh.

1. Melibatkan 567 pasien IBS dan 487 orang sehat

ilustrasi diagnosis (unsplash.com/National Cancer Institute)

Studi yang dilakukan di Korea ini awalnya menevaluasi komunitas bakteri usus pada 19 anak dengan IBS dan 24 anak sehat. Setelah itu, mereka mempelajari 10 kumpulan data lain untuk menganalisis mikrobiota dari 567 pasien IBS dan 487 orang sehat.

Para peneliti melakukan pengurutan gen 16S rRNA (V3-4) dan profil taksonomi pada komunitas bakteri dalam perut. Beberapa set data publik diperiksa dengan menggunakan pendekatan analitik terpadu untuk melihat hubungan antara IBS dan mikrobiota usus.

2. Ada perbedaan keberagaman mikrobiota usus antara pasien IBS dan orang sehat

ilustrasi penampakan bakteri dari mikroskop (unsplash.com/CDC)

Tim peneliti tidak menemukan perbedaan pada keberagaman tinja dalam kumpulan data mereka. Akan tetapi, setelah menggunakan semua kumpulan data, orang dengan IBS, secara umum, memiliki keanekaragaman mikrobiota yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan orang sehat

Mereka menemukan perbedaan sebanyak 21 spesies bakteri antara pasien IBS dan pasien sehat.

Menurut para peneliti, meskipun ditemukan hubungan yang jelas antara bakteri usus dan IBS, tidak diketahui apakah bakteri usus secara langsung berkontribusi pada perkembangan IBS.

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait hal ini. 

3. Keberagaman mikrobiota usus penting untuk kesehatan

ilustrasi sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Mikrobiota usus yang beragam telah dikaitkan dengan perut yang sehat. Dilansir Healthline, hampir semua penyakit berkaitan dengan jumlah keberagaman mikrobiota yang ada pada usus.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menjaga keberagaman mikrobiota usus untuk tetap sehat. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah mengonsumsi lebih banyak makanan fermentasi untuk menjaga keberagaman mikrobiota usus.

Peneliti telah membuktikan bahwa IBS memiliki kaitan dengan level keberagaman mikrobiota usus. Yuk, jaga kesehatan perut kita dengan menjaga keberagaman mikrobiota usus!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Rifki Wuda Sudirman
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us