Jangan Remehkan Penyakit Menular Seksual Klamidia, Ketahui Risikonya!

Bisa mengakibatkan sulit hamil

Klamidia (chlamydia) adalah salah satu jenis penyakit menular seksual selain sifilis, herpes, dan gonore. Infeksi bisa dialami laki-laki maupun perempuan. Penularan terjadi melalui hubungan seksual dengan orang yang memiliki klamidia.

Mayoritas orang yang positif terjangkit klamidia tidak menunjukkan gejala, tetapi tetap harus diwaspadai karena klamidia yang tidak mendapat perawatan bisa berbahaya, khususnya pada perempuan.

Untuk meningkatkan kewaspadaan, simak ulasan berikut ini tentang penyebab, gejala, faktor risiko, risiko komplikasi, beserta cara mengobati dan mencegah klamidia.

1. Apa itu infeksi menular seksual?

Jangan Remehkan Penyakit Menular Seksual Klamidia, Ketahui Risikonya!freepik.com/macrovector

Penyakit menular seksual atau sexually transmitted diseases adalah infeksi yang terjadi pada seseorang yang mana proses penularan terjadi lewat hubungan seksual.

HIV, herpes genital, sifilis, gonore, dan klamidia adalah beberapa contoh dari jenis penyakit menular seksual.

2. Gejala klamidia

Jangan Remehkan Penyakit Menular Seksual Klamidia, Ketahui Risikonya!Pixabay.com/nastya_gepp

Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Disebutkan bahwa mereka yang positif mengidap penyakit ini tidak menunjukkan gejala. Akan tetapi, apabila nantinya timbul gejala, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), gejala akan terlihat beberapa minggu setelah hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi.

Pada laki-laki, gejala klamidia antara lain:

  • Penis mengeluarkan cairan
  • Rasa terbakar saat sedang buang air kecil
  • Rasa gatal atau terbakar di bagian ujung penis
  • Rasa sakit dan bengkak di satu atau kedua biji kemaluan atau testikel

Sementara itu, gejala klamidia di antaranya:

  • Vagina mengeluarkan cairan yang tidak wajar dan aroma yang tidak sedap
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Rasa sakit saat sedang melakukan hubungan seksual

Tubuh akan mengalami demam, mual, dan bagian bawah perut terasa sakit apabila infeksi sudah menyebar.

Selain itu, melansir MedlinePlus, bagian tubuh laki-laki yang terinfeksi klamidia berada di saluran kencing (uretra), dubur, dan tenggorokan. Sementara itu, untuk perempuan, bagian tubuh yang terinfeksi bisa meliputi serviks, dubur, dan tenggorokan.

Gejala klamidia yang muncul di bagian dubur di antaranya: nyeri di bagian dubur, dubur mengeluarkan darah, atau dubur mengeluarkan cairan.  

Baca Juga: Hati-hati Ladies, 10 Penyakit Seksual Ini Berisiko Mengenai Wanita

3. Penyebab klamidia

Jangan Remehkan Penyakit Menular Seksual Klamidia, Ketahui Risikonya!freepik.com/jcomp

Klamidia menular atau menginfeksi tubuh lewat hubungan seksual, termasuk seks oral, dengan seseorang yang sudah terinfeksi penyakit ini. Lebih lanjut, ibu hamil yang sedang mengandung dan mengidap klamidia dapat menularkannya ke bayi saat persalinan.

Melansir MedlinePlus, disebutkan juga bahwa seseorang yang dulunya pernah terinfeksi klamidia dan sudah sembuh bisa terinfeksi lagi bila melakukan hubungan seks tidak aman dengan seseorang yang terinfeksi klamidia.

4. Kelompok yang memiliki risiko tinggi terkena klamidia

Jangan Remehkan Penyakit Menular Seksual Klamidia, Ketahui Risikonya!Pixabay.com/Kurious

Beberapa orang sangat direkomendasikan untuk rutin melakukan tes untuk klamidia bila memiliki kondisi ini:

  • Perempuan usia 25 tahun ke bawah yang aktif secara seksual
  • Perempuan di atas usia 25 tahun yang melakukan hubungan seksual dengan beberapa orang, dengan pasangan baru, dan/atau pasangan sebelumnya terinfeksi oleh klamidia
  • Laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan sesama laki-laki
  • Ibu hamil di awal kehamilan (masa prenatal).

Tes dilakukan di laboratorium klinik dan/atau rumah sakit dengan mengambil sampel urine. Untuk perempuan, bila dibutuhkan akan dilakukan swab di bagian vagina oleh dokter.

Sebuah laporan berjudul "Chlamydia" yang diterbitkan oleh Stat Pearls menyarankan tes laboratorium rutin dilakukan setahun sekali, khususnya untuk perempuan 25 tahun ke bawah dan aktif secara seksual. 

5. Ibu hamil, bayi, dan klamidia

Jangan Remehkan Penyakit Menular Seksual Klamidia, Ketahui Risikonya!Pixabay.com/boristrost

Mengutip dari laporan NHS Ayrshire & Arran, ibu hamil yang terinfeksi klamidia dapat mengalami pendarahan, memiliki risiko air ketuban pecah sebelum waktunya, dan mengakibatkan bayi yang lahir mengalami infeksi di mata serta menderita pneumonia. Infeksi pada bayi terjadi saat persalinan.

Klamidia juga dapat menyebabkan infeksi di rahim dan saluran fallopi yang kemudian mengakibatkan perempuan sulit hamil, mengalami kehamilan di luar rahim atau kehamilan ektopik, dan nyeri panggul (chronic pelvic pain).

6. Bagaimana cara mencegah klamidia?

Jangan Remehkan Penyakit Menular Seksual Klamidia, Ketahui Risikonya!freepik.com/freepik

Cara mencegah klamidia adalah dengan tidak memiliki banyak pasangan seksual atau gonta-ganti pasangan seksual, selalu menerapkan seks secara aman (dengan kondom), dan tidak melakukan seks anal, vaginal, dan/atau seks oral.

Melansir laman Better Health Victoria, orang dengan klamidia harus memberi tahun pasangannya agar dapat segera memeriksakan diri.

7. Pengobatan

Jangan Remehkan Penyakit Menular Seksual Klamidia, Ketahui Risikonya!pixabay.com/Sozavisimost

Untuk mengobati klamidia, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik. Selama proses pengobatan, pasien tidak diperbolehkan untuk melakukan hubungan seksual sampai dinyatakan sembuh.

Laman Planned Parenthood menyebutkan bahwa pasien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari, dimulai dari hari pertama pengobatan. Memaksakan melakukan hubungan seksual selama masa pengobatan dapat menyebabkan tubuh kembali terinfeksi.

Klamidia yang terdeteksi pada tahap awal hanya membutuhkan antibiotik dosis single. Namun, apabila terjadi komplikasi pada organ tubuh lainnya, dosis antibiotik bisa berubah. Pasien yang sudah sembuh disarankan untuk melakukan tes laboratorium 3 bulan kemudian.

Perlu diketahui bahwa antibiotik tidak dapat menyembuhkan kerusakan pada anggota tubuh lainnya sebagai akibat dari penyebaran klamidia ke jaringan tubuh lain.

Itulah informasi penting seputar penyebab, gejala, faktor risiko, risiko komplikasi, serta cara mengobati dan mencegah klamidia, yang merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual. Hindari gonta-ganti pasangan dan melakukan seks yang berisiko. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan rutin bila kamu sudah aktif secara seksual. 

Baca Juga: 9 Penyakit Seksual Ini Paling Sering Diderita dan Menulari Para Pria

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya