Penyakit Paget Payudara: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Awalnya gejala mungkin disalahartikan sebagai ruam biasa

Penyakit Paget payudara (Paget's disease of the breast, yang juga dikenal sebagai penyakit Paget pada puting susu dan penyakit Paget mammae) adalah jenis kanker langka yang melibatkan kulit puting dan, biasanya, lingkaran kulit yang lebih gelap di sekitarnya (areola).

Penyakit Paget pada payudara dinamai dokter Inggris abad ke-19 Sir James Paget, yang pada tahun 1874 mencatat hubungan antara perubahan pada puting susu dan kanker payudara.

Beberapa penyakit yang tidak terkait juga dinamai Paget, termasuk kondisi kerangka yang dikenal sebagai penyakit Paget pada tulang dan penyakit Paget extramammary, yang meliputi penyakit Paget pada vulva dan penyakit Paget pada penis. 

Artikel ini akan membahas penyakit Paget payudara, mulai dari gejala, penyebab, pilihan pengobatan, dan kapan harus menemui dokter.

1. Penyebab dan faktor risiko

Menurut National Cancer Institute, dokter tidak sepenuhnya memahami penyebab penyakit Paget payudara. Teori yang paling banyak diterima adalah bahwa sel kanker dari tumor di dalam payudara berjalan melalui saluran susu ke puting dan areola. Ini menjelaskan mengapa penyakit Paget payudara dan tumor di dalam payudara yang sama hampir selalu ditemukan bersamaan.

Teori kedua adalah bahwa sel-sel di puting atau areola menjadi kanker dengan sendirinya. Ini bisa menjelaskan mengapa beberapa orang mengembangkan penyakit Paget payudara tanpa memiliki tumor di dalam payudara yang sama. Selain itu, penyakit Paget payudara dan tumor di dalam payudara yang sama dapat berkembang secara independen.

Penyakit paget payudara terjadi baik pada perempuan maupun laki-laki, tetapi sebagian besar kasus terjadi pada wanita. Sekitar 1 sampai 4 persen dari semua kasus kanker payudara juga melibatkan penyakit Paget pada payudara. Usia rata-rata saat diagnosis adalah 57 tahun, tetapi penyakit ini telah ditemukan pada remaja dan pada orang berusia akhir 80-an.

Menambahkan dari WebMD, beberapa hal yang dapat membuat kamu lebih mungkin terkena penyakit Paget payudara meliputi:

  • Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia. Usia rata-rata saat diagnosis adalah 57 tahun.
  • Jenis kelamin: Penyakit Paget dapat memengaruhi perempuan dan laki-laki, tetapi perempuan lebih sering mengalaminya.
  • Ras: Perempuan kulit putih lebih mungkin terkena kanker payudara daripada perempuan kulit hitam atau Hispanik, tetapi pemilik kulit hitam kemungkinan besar meninggal dunia karenanya.
  • Alkohol: Meminumnya dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko.
  • Payudara padat: Ini akan terlihat pada pemindaian mamogram.
  • Berat badan berlebih: Ini terutama benar setelah menopause atau jika berat badan bertambah saat dewasa.
  • Riwayat keluarga: Risiko meningkat jika orang tua atau saudara kandung memiliki kanker payudara.
  • Perubahan gen: BRCA1 dan BRCA2 membuat kamu lebih mungkin terkena kanker payudara dan ovarium, tetapi keduanya menyebabkan kurang dari 1 dari 10 kanker payudara.
  • Riwayat kanker payudara: Kalau kamu pernah mengalaminya di salah satu payudara, risiko kamu meningkat.
  • Riwayat hal-hal yang tidak biasa pada payudara (kelainan): Memiliki karsinoma lobular in situ atau hiperplasia atipikal meningkatkan peluang risiko.
  • Terapi penggantian hormon: Terapi penggantian estrogen setelah menopause membuat kanker lebih mungkin terjadi.
  • Radiasi: Jika terkena radiasi di dada saat masih anak-anak atau dewasa muda, kamu lebih mungkin terkena kanker payudara.

2. Gejala

Penyakit Paget Payudara: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi anggota tubuh dada (IDN Times/Mardya Shakti)

Gejala penyakit Paget pada payudara sering disalahartikan sebagai gejala penyakit kulit jinak, seperti dermatitis atau eksim. Gejala-gejala ini mungkin termasuk:

  • Gatal, kesemutan, atau kemerahan pada puting dan/atau areola.
  • Kulit mengelupas, berkerak, atau menebal pada atau di sekitar puting.
  • Puting yang rata.
  • Keluarnya cairan dari puting yang mungkin berwarna kekuningan atau berdarah.

Karena gejala awal penyakit Paget pada payudara mungkin menunjukkan kondisi kulit yang jinak, dan karena penyakit ini jarang terjadi, pada awalnya mungkin salah didiagnosis. Gejalanya menyerupai eksem pada puting susu dan pada awalnya mungkin disalahartikan sebagai ruam biasa. Orang dengan penyakit Paget payudara sering memiliki gejala selama beberapa bulan sebelum didiagnosis dengan benar.

3. Diagnosis

Biopsi puting memungkinkan dokter mendiagnosis penyakit Paget payudara dengan benar. Ada beberapa jenis biopsi puting. Ini dapat termasuk:

  • Surface biopsy: Slide kaca atau alat lain digunakan untuk mengikis sel dengan lembut dari permukaan kulit.
  • Shave biopsy: Alat seperti pisau cukur digunakan untuk menghilangkan lapisan atas kulit.
  • Punch biopsy: Alat pemotong melingkar (punch) digunakan untuk mengangkat sepotong jaringan berbentuk cakram.
  • Wedge biopsy: Pisau bedah digunakan untuk mengangkat irisan kecil jaringan.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat mengangkat seluruh puting. Seorang ahli patologi kemudian memeriksa sel atau jaringan di bawah mikroskop untuk mencari sel Paget.

Kebanyakan orang yang memiliki penyakit Paget payudara juga memiliki satu atau lebih tumor di dalam payudara yang sama. Selain biopsi puting, dokter harus melakukan pemeriksaan payudara klinis untuk memeriksa benjolan atau perubahan payudara lainnya. Sebanyak 50 persen orang yang memiliki penyakit Paget payudara memiliki benjolan payudara yang dapat dirasakan dalam pemeriksaan payudara klinis.

Dokter dapat memesan tes diagnostik tambahan, seperti mamogram diagnostik, pemeriksaan ultrasonografi, atau MRI untuk mencari kemungkinan tumor.

Baca Juga: 6 Penyebab Benjolan di Payudara saat Menyusui

4. Pengobatan

Penyakit Paget Payudara: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi pembedahan atau operasi (unsplash.com/Jafar Ahmed)

Kalau kamu didiagnosis penyakit Paget payudara, kemungkinan besar kamu perlu dioperasi. Jenis operasinya tergantung pada kondisi kulit di sekitar puting dan seberapa lanjut kankernya.

Dijelaskan dalam laman Mayo Clinic, pilihan operasinya meliputi:

  • Mastektomi: Mastektomi adalah operasi untuk mengangkat semua jaringan payudara. Sebagian besar prosedur mastektomi mengangkat semua jaringan payudara—lobulus, saluran, jaringan lemak, dan sebagian kulit, termasuk puting dan areola (mastektomi total atau sederhana).
  • Lumpektomi: Selama lumpektomi, yang mungkin disebut sebagai operasi konservasi payudara atau eksisi lokal luas, ahli bedah mengangkat kanker dan sebagian kecil jaringan sehat di sekitarnya. Kalau jenis operasi ini dipilih, kamu juga akan menerima terapi radiasi sesudahnya.
  • Mengangkat sejumlah kelenjar getah bening (sentinel node biopsy): Untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, dokter bedah akan mendiskusikan peran mengangkat kelenjar getah bening yang pertama menerima drainase getah bening dari kanker. Jika tidak ada kanker yang ditemukan di kelenjar getah bening tersebut, kemungkinan menemukan kanker di salah satu kelenjar getah bening yang tersisa adalah kecil dan tidak ada kelenjar lain yang perlu diangkat.
  • Mengangkat beberapa kelenjar getah bening (diseksi kelenjar getah bening aksila): Jika kanker ditemukan di kelenjar getah bening sentinel, dokter bedah akan mendiskusikan peran mengangkat kelenjar getah bening tambahan di ketiak.
  • Mengangkat kedua payudara: Beberapa orang dengan kanker di satu payudara dapat memilih untuk mengangkat payudara mereka yang lain yang sehat (mastektomi profilaksis kontralateral) jika mereka memiliki risiko kanker yang sangat tinggi di payudara lainnya karena kecenderungan genetik atau riwayat keluarga yang kuat.

Kamu dapat melakukan rekonstruksi payudara setelah operasi. Diskusikan pilihan dan preferensi dengan dokter bedah.

Pertimbangkan rujukan ke ahli bedah plastik sebelum operasi. Pilihannya mungkin termasuk rekonstruksi dengan implan payudara atau rekonstruksi menggunakan jaringan sendiri. Operasi ini dapat dilakukan pada saat mastektomi atau di kemudian hari.

Setelah operasi, penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan perawatan tambahan untuk mencoba mencegah kekambuhan kanker payudara. Menurut National Organization for Rare Disorders, terapi ini dapat mencakup satu atau kombinasi dari berikut ini:

  • Obat anti kanker (kemoterapi).
  • Terapi hormon.
  • Radiasi.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Pengobatan kanker dapat memiliki efek samping yang bertahan lama atau mulai berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun setelah menyelesaikan pengobatan. Dilansir WebMD, ini dapat mencakup:

  • Nyeri dan mati rasa (neuropati perifer).
  • Pembengkakan di lengan atau tungkai (limfadema).
  • Pengeroposan tulang (osteoporosis).
  • Infertilitas.
  • Masalah jantung.
  • Bekuan darah.
  • Kanker baru.

6. Pencegahan

Penyakit Paget Payudara: Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi rutin olahraga (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker. Namun, beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi risikonya. Kamu bisa melakukan ini:

  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Rutin olahraga. Aktivitas fisik intensitas sedang hingga tinggi adalah yang terbaik.
  • Batasi jumlah konsumsi alkohol. Para ahli merekomendasikan tidak lebih dari satu gelas sehari untuk perempuan dan dua gelas untuk laki-laki.
  • Menyusui juga dapat menurunkan risiko kanker payudara.

Jika kamu memiliki satu atau lebih faktor risiko kanker payudara, bicarakan dengan dokter tentang langkah selanjutnya, seperti:

  • Pengujian untuk mencari perubahan pada gen.
  • Pemeriksaan lebih sering atau tes skrining.
  • Obat-obatan untuk memblokir estrogen seperti raloxifene dan tamoxifen.
  • Operasi pengangkatan payudara (mastektomi profilaksis).

Penyakit Paget payudara adalah kanker payudara stadium awal pada saluran susu yang terjadi di puting susu. Kadang, ini disertai kanker payudara yang lebih invasif. Kamu mungkin melihat perubahan puting seperti pengerasan kulit, pengelupasan kulit, keluarnya cairan atau area luka yang tidak kunjung sembuh. Makin dini kamu mengidentifikasi dan mengobatinya, makin baik hasilnya. Banyak orang sembuh total namun perlu operasi untuk mengangkatnya.

Baca Juga: Kista Payudara, Apakah Kemunculannya Berbahaya?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya