6 Suplemen yang Bisa Berinteraksi dengan Obat Diabetes

Dapat mengubah cara tubuh merespons insulin

Kalau kamu hidup dengan diabetes, kamu perlu berhati-hati dalam mengelola kondisi, menjaga kesehatan dengan penyesuaian pola makan dan gaya hidup, serta mendapatkan pengobatan sesuai arahan dokter. 

Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian, penggunaan suplemen makanan bisa dipertimbangkan. Namun, sebelum menggunakan suplemen makanan apa pun, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dengan dokter.

Obat-obatan untuk diabetes

Banyak obat diabetes disetujui dan direkomendasikan untuk menurunkan gula darah. Metformin adalah obat pilihan pertama yang umum, tetapi obat lain juga tersedia. Contoh teratas meliputi:

  • Sulfonilurea, seperti glipizide.
  • Thiazolidinediones, seperti pioglitazone (Actos).
  • Dipeptidyl peptidase-4 (DDP-4) inhibitor, seperti Januvia (sitagliptin).
  • Sodium-glucose cotransporter-2 (SGLT2) inhibitor, seperti Jardiance (empagliflozin).
  • Insulin.

Beberapa suplemen dapat berinteraksi dengan obat diabetes dan memengaruhi kadar gula darah. Apa saja?

1. Niasin

6 Suplemen yang Bisa Berinteraksi dengan Obat Diabetesilustrasi dosis suplemen (pexels.com/Michelle Leman)

Niasin (vitamin B3) banyak ditemukan pada makanan, seperti daging sapi, ayam, dan saus marinara. Ini juga digunakan sebagai suplemen untuk membantu menurunkan kolesterol tinggi, yang dapat membantu mencegah masalah jantung. Tetap saja, niasin dan diabetes mungkin bukan kombinasi terbaik.

Penelitian menemukan bahwa niasin dapat meningkatkan gula darah serta bisa sedikit meningkatkan risiko terkena diabetes. Para peneliti percaya ini terjadi karena niasin membuat tubuh kurang sensitif terhadap insulin, tetapi hal ini tidak sepenuhnya jelas (Mayo Clinic Proceedings, 2008).

Berhati-hatilah dengan suplemen niasin. Kamu harus memantau gula darah jika mulai meminumnya. Niasin dapat mempersulit obat diabetes untuk melakukan tugasnya. Jadi, pastikan untuk memberi tahu dokter kalau kamu mengalami gejala gula darah tinggi (hiperglikemia), seperti sakit kepala, merasa haus, dan lebih sering buang air kecil. Dokter juga dapat menyesuaikan dosis obat diabetes untuk memperhitungkan efek niasin.

Perlu diingat, beberapa multivitamin juga mengandung niasin. Ini termasuk niasin dalam bentuk lain, seperti asam nikotinat dan nikotinamida. Dosis niasin dalam multivitamin tidak mungkin menyebabkan perubahan nyata pada kadar gula darah.

2. St. John’s wort

St. John's wort adalah produk herbal yang dipasarkan untuk membantu memperbaiki suasana hati. Para peneliti juga melihat penggunaannya untuk kondisi lain, seperti gangguan obsesif-kompulsif dan sindrom pramenstruasi.

St. John's wort juga terkenal karena berinteraksi dengan obat-obatan. Dalam kebanyakan kasus, ini bisa membuat obat meninggalkan tubuh lebih cepat, menurunkan keefektifannya. Namun, di sisi lain suplemen ini juga bisa memperkuat efek obat lain, dilansir GoodRx Health.

Belum ada banyak penelitian yang melihat bagaimana St. John's wort memengaruhi pengobatan diabetes. Akan tetapi, berdasarkan kerjanya, mungkin St John's wort membuat obat seperti sulfonilurea, thiazolidinediones, dan DPP-4 menjadi kurang efektif. Ini bisa menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi.

Penelitian lain menemukan bahwa St. John's wort dapat meningkatkan kadar metformin dalam tubuh. Ini dapat mengubah kontrol gula darah dengan meningkatkan jumlah insulin yang dilepaskan oleh tubuh.

Bicarakan dengan dokter sebelum mulai meminum suplemen St. John's wort. Kamu mungkin perlu memeriksa gula darah lebih sering, atau bisa jadi dokter melarangmu meminum suplemen tersebut.

Baca Juga: 7 Jenis Insulin dan Cara Kerjanya, Pasien Diabetes Harus Tahu

3. Ginseng

6 Suplemen yang Bisa Berinteraksi dengan Obat Diabetesilustrasi ginseng (pixabay.com/Whaltns17)

Ginseng adalah tanaman yang telah digunakan selama ribuan tahun untuk pengobatan. Suplemen ginseng dikonsumsi untuk sejumlah alasan, mulai dari memori dan dukungan sistem kekebalan, hingga manfaat kesehatan seksual.

Penelitian bahwa ginseng dapat menurunkan gula darah puasa dan hemoglobin A1C (HbA1C) pada orang dengan diabetes tipe 2 (Molecules, 2019). Diperkirakan ginseng melakukan ini dengan cara memberi tahu tubuh untuk membuat lebih banyak insulin dan menghilangkan gula dari darah.

Kalau kamu mulai mengonsumsi ginseng dengan obat diabetes, pantau gula darah lebih sering. Mungkin saja kadar gula darah turun terlalu rendah. Waspadai gejala gula darah rendah (hipoglikemia), seperti pusing, detak jantung cepat, dan lapar. Selalu simpan sumber gula yang bekerja cepat juga jika gula darah turun terlalu rendah.

Banyak jenis ginseng yang tersedia. Dua yang paling populer adalah ginseng Asia dan Amerika. Mereka mungkin tidak semuanya memiliki efek yang sama pada gula darah. Bagaimana ginseng ditanam, diproses, dan diekstrak dapat memengaruhi cara ginseng menurunkan gula darah.

4. Aloe vera

Aloe vera atau lidah buaya adalah tanaman yang terkenal sebagai pereda untuk kondisi seperti terbakar sinar matahari. Namun, lidah buaya juga tersedia dalam bentuk oral, sepertil pil suplemen dan jus. Ini digadang-gadang dapat membantu peradangan dan masalah usus.

Lidah buaya topikal tidak menjadi masalah, tetapi lidah buaya oral dapat memengaruhi gula darah. Sebuah studi menemukan bahwa itu dapat menurunkan gula darah puasa pada orang dengan pradiabetes (Journal of Diabetes & Metabolic Disorders, 2015). Selain itu, lidah buaya oral dapat menurunkan HbA1C untuk orang yang sudah memiliki diabetes (Journal of Clinical Pharmacy and Theurapeutics, 2016).

Sebaiknya periksa gula darah lebih sering jika kamu mengonsumsi lidah buaya oral dengan obat diabetes. Beri tahu dokter kalau kamu lebih sering mengalami gejala gula darah rendah.

5. Ginkgo biloba

6 Suplemen yang Bisa Berinteraksi dengan Obat Diabetesilustrasi daun dan suplemen ginkgo biloba (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Ginkgo biloba adalah suplemen yang dikonsumsi orang untuk banyak kondisi kesehatan, termasuk demensia, kecemasan, dan tinitus.

Sebuah studi mengemukakan bahwa ginkgo biloba dapat meningkatkan kadar gula darah pada orang yang mengonsumsi obat diabetes oral (Journal of Clinical Pharmacology, 2013). Tidak jelas mengapa ini terjadi, tetapi para peneliti menduga bahwa hal ini dapat menyebabkan hati memecah insulin lebih cepat.

Waspadai gejala gula darah tinggi, seperti sakit kepala, mudah lelah, atau lebih sering buang air kecil.

Di sisi lain, beberapa interaksi mungkin positif. Sebuah studi menunjukkan, ketika diminum dengan metformin, Ginkgo biloba dapat membantu meningkatkan gula darah pada orang yang gula darahnya tidak terkontrol dengan baik hanya dengan metformin (Drug Design, Development and Therapy, 2018).

Dokter dapat memberi tahu apakah menggabungkan metformain dan suplemen ini baik atau berisiko.

6. Jahe

Jahe adalah tanaman serbaguna. Ini telah digunakan selama ribuan tahun untuk membumbui makanan, tetapi orang juga menggunakannya untuk mengobati penyakit tertentu, seperti mual dan kram menstruasi.

Tidak sepenuhnya jelas apakah jahe berinteraksi dengan obat diabetes. Namun, ada bukti bahwa jahe dapat menurunkan gula darah dan HbA1C (Journal of Ethnic Foods, 2015). Studi lain menunjukkan bahwa itu tidak memengaruhi gula darah puasa, tetapi bisa menurunkan HbA1C (Medicine, 2019).

Kalau kamu menambahkan jahe ke dalam pola makan, pastikan untuk memantau gula darah lebih sering. Waspadai gejala gula darah rendah, seperti pusing, gemetar, dan cemas. Dokter mungkin juga ingin memeriksa level HbA1C kamu dan melihat apakah perlu ada perubahan pada rutinitas pengobatan.

Kalau kamu makan manisan atau acar jahe, carilah produk yang bebas gula atau rendah garam. Ini bisa membantu mencegah lonjakan gula darah atau tingkat tekanan darah.

Itulah beberapa suplemen yang bisa berinteraksi dengan obat diabetes. Beberapa suplemen dapat mengganggu kerja obat, seperti St. John's wort dan ginseng, sementara niasin mungkin mengubah cara tubuh merespons insulin.

Sebelum mulai mengonsumsi suplemen makanan, bicarakan dengan dokter. Dokter dapat memberi tahu interaksi mana yang harus dihindari, cara mengelolanya, dan memberi saran tentang suplemen yang aman.

Baca Juga: 7 Gejala Diabetes yang Tidak Biasa, Sering Tak Disadari

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya