Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Pantangan saat Mengonsumsi Obat Jantung Menurut Dokter

ilustrasi obat jantung (freepik.com/freepik)
ilustrasi obat jantung (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Saat minum obat jantung, hindari mengonsumsi makanan tinggi vitamin K atau kalium secara berlebihan, seperti bayam, kol, kale, brokoli, kiwi, dan buncis.
  • Obat penurun kolesterol dari golongan statin bisa bereaksi dengan jus anggur, dapat meningkatkan kadar obat dalam darah dan menimbulkan risiko toksik.
  • Beberapa jenis makanan dan minuman sebaiknya dihindari agar obat jantung bekerja optimal dan risiko komplikasi berkurang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Obat untuk penyakit jantung tidak hanya satu macam. Jenisnya beragam, disesuaikan dengan kondisi yang dialami pasien—mulai dari penyakit jantung koroner, kelainan katup, gangguan irama jantung, hipertensi, hingga penyakit jantung bawaan, jelas dr. Stephanie Salim, Sp.JP, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Namun, sama seperti obat lain, obat jantung juga bisa berinteraksi dengan makanan atau suplemen tertentu. Ada faktor luar yang bisa memengaruhi cara kerjanya. Makanan, minuman, hingga suplemen tertentu dapat berinteraksi dengan obat jantung. Akibatnya, efek obat bisa melemah, atau sebaliknya, risiko efek samping meningkat.

Karena itu, kamu harus tahu apa saja yang sebaiknya dihindari. Bukan untuk menakut-nakuti, melainkan agar obat yang diminum benar-benar bekerja optimal. Nah, berikut ini beberapa pantangan yang penting diperhatikan saat mengonsumsi obat jantung.

1. Hindari makanan tinggi vitamin K atau kalium secara berlebihan

Salah satu obat jantung yang sering menimbulkan interaksi adalah warfarin, obat pengencer darah yang bekerja dengan cara menghambat vitamin K. Karena itu, pasien yang mengonsumsi warfarin sebaiknya membatasi makanan tinggi vitamin K—seperti bayam, kol, kale, brokoli, kiwi, dan buncis—agar efek obat tidak berkurang.

Selain itu, obat golongan ACE inhibitor, seperti lisinopril, perindopril, ramipril, atau captopril, bisa meningkatkan kadar kalium dalam darah. Jika dikombinasikan dengan konsumsi makanan tinggi kalium, misalnya pisang dalam jumlah berlebihan, bisa memengaruhi fungsi jantung.

"Kadar kalium yang terlalu tinggi dapat memengaruhi kerja otot jantung," jelas dr. Stephanie saat dihubungi IDN Times pada Jumat (5/9/2025).

2. Waspadai interaksi dengan minuman, obat lain, dan suplemen

ilustrasi minum obat atau suplemen (IDN Times/Novaya Siantita)
ilustrasi minum obat atau suplemen (IDN Times/Novaya Siantita)

Selain vitamin K dan kalium, ada interaksi lain yang perlu diperhatikan pasien jantung. Obat penurun kolesterol dari golongan statin bisa bereaksi dengan jus anggur. Interaksi ini dapat meningkatkan kadar obat dalam darah dan menimbulkan risiko toksik.

Obat pereda nyeri tanpa resep, terutama antiinflamasi nonsteroid (OAINS), juga berpotensi meningkatkan efek samping jika digunakan bersamaan dengan obat jantung. Selain itu, waspadai juga kontrasepsi hormonal, juga herbal dan suplemen.

“Pasien dengan penyakit jantung juga perlu berhati-hati dalam penggunaan kontrasepsi hormonal. Konsultasikan dulu dengan dokter mengenai metode kontrasepsi yang paling aman. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memberi tahu obat herbal atau suplemen apa pun yang sedang dikonsumsi, karena bisa saja ada interaksi berbahaya dengan obat jantung yang sedang digunakan,” dr. Stephanie menyarankan.

3. Pantangan makanan untuk pasien jantung

Beberapa jenis makanan sebaiknya dihindari agar obat jantung bekerja optimal dan risiko komplikasi berkurang. Minuman berkafein, seperti kopi dan minuman berenergi, menurut dr. Stephanie dapat meningkatkan detak jantung serta tekanan darah. Jika dikonsumsi bersama obat penurun tekanan darah atau beta-blocker, efektivitas obat bisa menurun, bahkan meningkatkan risiko gangguan irama jantung.

Selain itu, makanan tinggi lemak jenuh, misalnya daging merah berlemak, kulit ayam, jeroan, gorengan, produk susu berlemak, makanan olahan, dan cepat saji, bisa menaikkan kadar kolesterol jahat (LDL). Kondisi ini memicu penumpukan plak di arteri yang bisa berujung pada serangan jantung atau stroke.

Makanan tinggi garam seperti mi instan, keripik, ikan asin, telur asin, saus, serta makanan kaleng dengan natrium tinggi juga perlu dibatasi karena dapat menaikkan tekanan darah dan memperberat kerja jantung.

"Perlu diketahui bahwa konsumsi gula berlebih dapat memicu terjadinya obesitas dan diabetes tipe 2. Kedua kondisi tersebut merupakan faktor risiko penyakit jantung dan dapat memperburuk kondisi pasien penyakit jantung," tambah dr. Stephanie.

Mengonsumsi obat jantung perlu disertai perhatian pada makanan, minuman, dan suplemen yang kamu pilih setiap hari. Dengan mengikuti arahan dokter dan menghindari pantangan, efektivitas obat bisa tetap terjaga sekaligus menurunkan risiko efek samping. Langkah ini penting untuk mendukung kesehatan jantung dalam jangka panjang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Siapa Saja yang Harus Minum Obat Kolesterol?

09 Sep 2025, 22:37 WIBHealth