Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Penyakit yang Berpotensi Menyebabkan Wabah di Sekolah

ilustrasi anak sekolah pakai masker (unsplash.com/Kelly Sikkema)
Intinya sih...
  • Gondongan dan cacar air adalah penyakit yang mudah menyebar di sekolah, penularannya melalui tetesan udara, kontak langsung, dan luka kulit.
  • HFMD juga mudah menyebar di sekolah tanpa pola musiman yang spesifik, gejalanya demam, luka mulut, ruam tangan dan kaki.
  •  

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat yang berisiko bagi anak untuk tertular penyakit infeksi. Ada banyak faktor risiko di sekolah, mulai dari jajanan yang tidak sehat dan/atau terkontaminasi, lingkungan yang kurang bersih, hingga interaksi dengan teman sekelas yang sedang sakit.

Menanggapi hal ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan seminar media secara daring pada Selasa (12/11/2024). Acara ini menghadirkan Dr. dr. Irene Ratridewi, SpA(K), Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI, memberikan informasi penting terkait penyakit yang mudah menular di sekolah.  

1. Gondongan

ilustrasi pasien gondongan (freepik.com/user18526052)

Menurut penjelasan Dr. Irene, mumps atau gondongan adalah infeksi virus yang umum terjadi di kalangan anak-anak sekolah. Penyakit ini disebabkan oleh paramyxovirus dan ditandai dengan pembengkakan pada kelenjar parotis, yang terletak di bawah telinga.

Belum ada data nasional yang pasti untuk kasus gondongan saat ini, tetapi beberapa wilayah di Indonesia sedang mengalami peningkatan kasus. Di Tangerang misalnya, ada sekitar 3.000 lebih kasus sampai bulan September kemarin. Begitu pula di Jawa Timur.

"Kemudian di Jawa Timur datanya yang dilaporkan adalah sekitar 6.700 kasus," tambahnya. 

Gondongan menyebar melalui tetesan udara dari batuk atau bersin, serta kontak langsung dengan lendir atau air liur penderita. Anak-anak di sekolah sangat rentan terhadap penularan ini, terutama ketika mereka berada dalam ruangan tertutup atau kontak dekat.

Dr. Irene menekankan pentingnya vaksinasi sebagai langkah pencegahan yang efektif. Edukasi kebersihan diri di lingkungan sekolah juga tak kalah penting untuk meminimalkan risiko penyebaran.

2. Cacar air

ilustrasi cacar air (commons.wikimedia.org/Jonnymcgullagh)

Penyakit selanjutnya yang berpotensi menjadi wabah di sekolah adalah varicella atau cacar air. Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zoster dan biasanya menyerang anak-anak dengan gejala demam, ruam berisi cairan yang terasa gatal, dan tubuh yang lemah.

Cacar air bisa menyebar melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuh yang terbuka, serta melalui udara saat penderita batuk atau bersin.

"Yang cacar air ini sedikit lebih banyak cara penularannya. Selain droplet atau cipratan ludah, ini juga bisa menular melalui luka di kulit. Jadi kita lebih harus berhati-hati," jelas Dr. Irene. 

Kondisi kelas yang ramai meningkatkan risiko penyebaran, sehingga anak-anak yang terinfeksi sering kali harus diisolasi hingga sembuh untuk mencegah wabah.

Vaksinasi cacar air menjadi langkah pencegahan yang sangat penting. Pihak sekolah juga perlu memberikan edukasi terkait kebersihan dan pola hidup sehat.

3. Hand, foot, and mouth disease

ilustrasi anak sakit (pexels.com/Gustavo Fring)

Dokte Irene juga menyoroti bahwa hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan, kaki, dan mulut adalah infeksi yang mudah menyebar di kalangan anak-anak dan tidak terbatas pada musim tertentu.

Meskipun umumnya puncak kasus penyakit menular terjadi di musim pancaroba, tetapi Dr. Irene menjelaskan bahwa HFMD tidak menunjukkan pola musiman yang spesifik.

Dari Januari hingga Oktober tahun ini saja, terdapat sekitar 1.600 kasus HFMD. Ini menunjukkan bahwa penularannya bisa terjadi kapan saja sepanjang tahun.

"Memang ketiganya paling tinggi peak-nya saat pancaroba, saat seperti sekarang ini. Tetapi kalau dilihat, Januari sampai Oktober, kasusnya mengalami peningkatan. Sudah dua kali pancaroba, tapi kasusnya ada terus.
Berarti artinya HFMD ini hampir tidak mengenal peak atau pancaroba itu mau berapa," kata Dr. Irene. 

HFMD terutama menyerang anak-anak, dengan gejala berupa demam, luka di mulut, serta ruam di tangan dan kaki. Penyakit ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan cairan dari hidung, mulut, atau tinja penderita. Oleh karena itu, penerapan kebersihan yang baik di sekolah menjadi penting untuk mencegah penularannya.

Gondongan, cacar air, dan HFMD adalah contoh penyakit infeksi yang bisa menimbulkan wabah di sekolah. Namun, dengan pemahaman dan pencegahan yang tepat, risiko penyebaran dapat diminimalkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Rifki Wuda Sudirman
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us