Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Artritis Reumatoid dan Osteoartritis, Jangan Tertukar!

ilustrasi perbedaan artritis reumatoid dan osteoartritis (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi perbedaan artritis reumatoid dan osteoartritis (pexels.com/Kindel Media)

Artritis atau radang sendi memiliki beragam jenis. Setiap jenisnya punya serangkaian gejala, tantangan, dan pilihan pengobatannya sendiri. Untuk mengelola kondisi dengan baik, maka kamu harus tahu jenis artritis yang dimiliki.

Dua jenis artritis yang sering membingungkan adalah artritis reumatoid dan osteoartritis. Keduanya sama-sama menyebabkan nyeri sendi, sendi kaku, dan keterbatasan gerak. Akan tetapi, penyebab dan penanganannya sangat berbeda.

Dokter dapat mengetahui jenis artritis yang kamu alami dengan evaluasi riwayat kesehatan secara menyeluruh, menilai gejala, dan melakukan beberapa tes.

Untuk pemahaman yang lebih baik, yuk, ketahui apa saja perbedaan antara artritis reumatoid dan osteoartritis!

1. Penyebab

Sendi mengandung jaringan pelindung yang mencegah tulang bergesekan satu sama lain. Misalnya, tulang rawan berada di atas tulang untuk memfasilitasi gerakan halus pada sendi. Artritis merusak jaringan pelindung ini. Namun, pada artritis reumatoid dan osteoartritis, penyebab kerusakan sendi berbeda.

Artritis reumatoid

Artritis reumatoid adalah penyakit autoimun. Artinya, ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan sehat di persendian. Dalam prosesnya, itu melepaskan enzim yang merusak lapisan sendi, menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kaku. Gejala lain juga bisa berkembang di seluruh tubuh.

Osteoartritis

Osteoartritis melibatkan tulang rawan pelindung yang secara bertahap melemah, menyebabkan tulang saling bergesekan. Keausan ini dapat terjadi akibat gerakan berulang, seperti dalam olahraga, yang memberi tekanan pada persendian.

Pertumbuhan tulang yang disebut taji tulang berkembang di persendian, yang menjadi kaku, nyeri, dan lebih sulit digerakkan.

Risiko berkembangnya osteoartritis dan artritis reumatoid meningkat seiring bertambahnya usia, meskipun kedua kondisi tersebut bisa terjadi pada usia berapa pun.

2. Jenis nyeri

ilustrasi nyeri sendi pada artritis reumatoid (freepik.com/jcomp)
ilustrasi nyeri sendi pada artritis reumatoid (freepik.com/jcomp)

Artritis reumatoid

Artritis reumatoid adalah kondisi peradangan, sehingga cenderung menyebabkan banyak pembengkakan, kekakuan, dan hilangnya jangkauan gerak sendi yang terkena.

Kamu akan sering mengalami kekakuan sendi pada pagi hari yang berlangsung lebih dari satu jam setelah bangun tidur. Kamu juga mungkin merasa sangat lelah, yang merupakan gejala umum dari kondisi autoimun.

Osteoartritis

Pada kondisi ini, kerusakan tulang rawan dan struktur pendukung lainnya pada sendi cenderung dimulai secara bertahap dan makin lama semakin menyakitkan. Ini menyebabkan rasa sakit pada sendi yang terkena, terutama selama aktivitas atau setelah aktivitas yang lama.

Sendi juga dapat mengeluarkan bunyi "klik" atau suara derak. Mirip artritis reumatoid, hal itu dapat menyebabkan pembengkakan dan hilangnya rentang gerak. Ini juga sering menyebabkan kekakuan, tetapi perbedaannya adalah biasanya sembuh segera setelah sendi mulai digunakan dan kekakuan pada artritis reumatoid bertahan lebih lama.

Banyak orang dengan osteoartritis juga mengembangkan osteofit (taji tulang) di area di mana tulang rawan aus dan tulang bergesekan dengan tulang, memicu pertumbuhan kembali tulang ekstra. Pertumbuhan ini dapat memberi tekanan pada jaringan lunak dan saraf serta mengurangi rentang gerak normal.

Karena artritis reumatoid adalah kondisi autoimun sistemik, penyakit ini dapat memengaruhi bagian tubuh lain selain persendian, termasuk kulit, mata, dan paru-paru. Gejala osteoartritis, di sisi lain, sebagian besar terbatas pada area tubuh di dalam dan sekitar persendian.

3. Pemicu nyeri

Artritis reumatoid

Pada artritis inflamasi seperti artritis reumatoid, gejalanya memburuk saat beristirahat. Kamu akan cenderung merasa lebih kaku dan pegal saat pertama kali bangun pada pagi hari, atau jika tidak aktif sepanjang hari. Sendi akan terasa lebih baik dengan gerakan.

Osteoartritis

Dengan osteoartritis, kekakuan bisa terjadi setelah periode tidak aktif, tetapi pemicu terbesarnya cenderung terlalu banyak aktivitas. Makin banyak kamu menggunakan sendi, maka akan makin sakit. Nyeri biasanya bertambah parah seiring berjalannya hari atau saat kamu lebih aktif secara fisik.

4. Diagnosis

ilustrasi osteoartritis di lutut (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)
ilustrasi osteoartritis di lutut (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)

Artritis reumatoid dan osteoartritis perlu dirawat dan dikelola secara berbeda. Ini membuat diagnosis yang tepat menjadi penting.

Diagnosis melibatkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, dan tes pencitraan. Riwayat medis dalam kasus artritis reumatoid sangat membantu karena ada komponen genetik pada penyakit ini.

Diagnosis osteoartritis biasanya melibatkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan studi pencitraan. Tes darah mungkin dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan artritis reumatoid dan jenis artritis autoimun lainnya.

Dengan diagnosis yang tumpang tindih ini, artritis reumatoid kadang dikira osteoartritis, sering terjadi, terutama seiring bertambahnya usia pasien. Ini sangat umum terjadi pada osteoartritis erosif. Kadang diagnosis bisa salah, menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan.

Osteoartritis erosif adalah jenis osteoartritis yang lebih jarang dan lebih parah yang melibatkan erosi tulang dan kerusakan tulang rawan pada jari.

Sinar-X, ultrasonografi (USG), dan MRI dapat membantu membedakan artritis reumatoid dari osteoartritis. Dua kondisi ini memiliki pola yang berbeda dalam hal kerusakan sendi.

Sinar-X bisa kurang dapat diandalkan sejak dini. Perubahan pada sinar-X membutuhkan waktu untuk muncul. USG dan MRI dapat menunjukkan peradangan dengan lebih baik dan lebih mengarahkan ke artritis reumatoid dan osteoartritis.

Berbagai jenis pencitraan dapat mengungkapkan pola kerusakan rematik yang berbeda pada artritis reumatoid dan osteoartritis. Misalnya, sinar-X dapat memvisualisasikan hilangnya tulang rawan, taji tulang, dan kerusakan tulang lainnya. MRI dan USG dapat menawarkan gambar yang lebih rinci dari jaringan lunak seperti tendon dan ligamen, tulang rawan, dan lapisan sinovial sendi.

Dengan osteoartritis, pencitraan dapat mengungkapkan kerusakan sendi pada sendi yang menahan beban, terutama lutut dan pinggul. Dengan itu, akan terlihat ruang sendi menyempit di antara tulang-tulang pada persendian yang tulang rawannya telah aus.

Ketika penyempitan ruang sendi itu terjadi, tulang rawan tidak lagi dapat memisahkan tulang, dan tulang mulai bergesekan dengan menyakitkan satu sama lain.

Pada pencitraan, artritis reumatoid dapat dibedakan dari osteoartritis karena terutama di tangan dan kaki, ini menyebabkan perubahan erosif pada tulang. Erosi tulang berarti ada hilangnya tulang atau kerusakan tulang.

5. Persendian yang terlibat

Sendi yang terlibat dapat tumpang tindih antara artritis reumatoid dan osteoartritis, tetapi sering kali sangat berbeda.

Artritis reumatoid

Artritis reumatoid paling sering menyerang persendian di tangan, kaki, pergelangan tangan, siku, lutut, dan pergelangan kaki. Ini juga dianggap sebagai bentuk artritis simetris, artinya jika memengaruhi satu tangan atau satu kaki, umumnya akan memengaruhi keduanya. Tidak selalu, tetapi ini sangat umum.

Osteoartritis

Osteoartritis lebih sering terlihat pada sendi-sendi besar yang menahan beban, seperti pinggul, lutut, dan punggung bagian bawah—area yang mengalami banyak tekanan.

Osteoartritis juga dapat memengaruhi tangan, tetapi persendian tertentu sering kali berbeda, dan ini dapat membantu memberi petunjuk kepada dokter tentang jenis artritis yang diidap.

Osteoartritis juga biasanya tidak terjadi secara simetris, melainkan dimulai pada satu sendi yang terisolasi.

6. Usia diagnosis

ilustrasi artritis atau radang sendi (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi artritis atau radang sendi (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Artritis reumatoid

Artritis reumatoid adalah penyakit yang bisa muncul kapan saja dari masa remaja, hingga usia 30-an dan 40-an, hingga akhir tahun 80-an.

Usia onset yang paling umum adalah antara 30 dan 60 tahun, meskipun perempuan cenderung mengembangkan artritis reumatoid pada usia yang lebih muda daripada laki-laki.

Osteoartritis

Osteoartritis cenderung menjadi penyakit yang meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan orang akan mengembangkannya di usia 50-an, 60-an, atau lebih, dan prevalensinya meningkat seiring waktu.

Makin tua usia, makin besar risikonya. Orang yang berusia muda tidak mungkin didiagnosis osteoartritis, kecuali jika itu merupakan akibat trauma sendi yang menyebabkan kerusakan signifikan. Bentuk osteoartritis ini disebut artritis pasca trauma dan menurut penelitian ini menyumbang sekitar 12 persen kasus osteoartritis.

7. Pengobatan

Artritis reumatoid

Ada banyak obat untuk artritis reumatoid yang membantu mengelola penyakit dan memperlambat perkembangannya. Perawatan yang paling umum disebut obat disease-modifying anti-rheumatic (DMARD) dan biologis.

Makin dini artritis reumatoid didiagnosis dan intervensi dimulai, makin baik peluang untuk menghindari kerusakan sendi permanen.

Banyak pengguna DMARD dapat mengendalikan kondisinya dan pada dasarnya sembuh untuk jangka waktu yang lama, meskipun obat tersebut dapat memiliki efek samping termasuk risiko infeksi yang lebih besar (karena menekan sistem kekebalan tubuh).

Pasien artritis reumatoid tidak boleh diobati dengan glukokortikoid seperti prednison saja. Jika kondisinya cukup parah untuk memerlukan imunosupresan, DMARD harus digunakan.

Osteoartritis

Osteoarthritis dapat ditangani dengan terapi fisik dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Suntikan steroid atau viscosupplementation (prosedur cairan seperti gel disuntikkan ke lutut untuk membantu melumasi dan memfasilitasi gerakan) juga dapat membantu mengelola gejala dan mencegah perkembangan, meskipun yang terakhir terbukti tidak membantu semua pasien.

Operasi adalah pilihan terakhir. Penggantian sendi akan memperbaiki masalah, tetapi operasi memiliki risiko dan tantangan pemulihannya sendiri, sehingga dokter biasanya mencoba opsi penanganan lain yang tidak terlalu invasif sebelum mempertimbangkan operasi. Penurunan berat badan juga terbukti membantu jika itu merupakan faktor penyebab osteoartritis.

Orang dengan artritis reumatoid atau osteoartritis dapat memperoleh manfaat dari aktivitas fisik yang teratur dan aman. Bekerja dengan terapis fisik dapat membantu mempelajari latihan apa yang akan menjaga persendian tetap bergerak untuk menghindari kekakuan tanpa memperparah gejala. Tujuannya pada akhirnya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan mempertahankan fungsinya.

8. Laju perkembangan penyakit

ilustrasi nyeri sendi (unsplash.com/Anna Auza)
ilustrasi nyeri sendi (unsplash.com/Anna Auza)

Tingkat kemajuan artritis reumatoid dan osteoartritis akan tergantung pada kasus masing-masing orang. Tidak ada cara untuk mengatakan apakah artritis reumatoid atau osteoartritis akan memburuk lebih cepat, karena itu tergantung pada seberapa ringan atau parah radang sendi dimulai, dan pada akhirnya, seberapa baik kondisi tersebut dikelola.

Apabila artritis reumatoid dan osteoartritis dibiarkan tidak diobati terlalu lama, itu dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen di luar peradangan, yang akhirnya terlihat lebih mirip dengan keausan osteoartritis. Para ahli menyebutnya sebagai osteoartritis sekunder, sementara beberapa lainnya menyebutnya sebagai artritis reumatoid stadium akhir.

Apa yang terjadi adalah peradangan menyebabkan sel, dari waktu ke waktu, pada dasarnya menggerogoti tulang rawan dan tulang serta struktur pendukung lainnya di sendi. Dengan artritis reumatoid dan osteoartritis, intervensi dini penting untuk memperlambat perkembangan kerusakan.

Ada perbedaan antara artritis reumatoid dan osteoartritis, yang mana keduanya merupakan kondisi kronis yang menyebabkan nyeri dan kaku pada persendian. Keduanya bisa memburuk dari waktu ke waktu tanpa perawatan yang tepat.

Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan gejala serupa, tetapi memiliki penyebab dan pengobatan yang berbeda.

Osteoartritis biasanya menyerang lebih sedikit sendi, dan gejalanya umumnya terbatas pada sendi. Perkembangan artritis reumatoid lebih sulit diprediksi dan dapat menyebabkan gejala yang lebih luas.

Prospek orang dengan artritis reumatoid telah meningkat pesat karena kemajuan dalam penelitian dan terapi. Dokter biasanya dapat mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit dengan pengobatan yang efektif.

Referensi

Harvard Health Publishing. Diakses pada April 2024. Explain the pain – Is it osteoarthritis or rheumatoid arthritis?
Medical News Today. Diakses pada April 2024. What's the difference between rheumatoid arthritis and osteoarthritis?
The Healthy. Diakses pada April 2024. The Difference Between Rheumatoid Arthritis and Osteoarthritis.
Creaky Joints. Diakses pada April 2024. Rheumatoid Arthritis vs. Osteoarthritis: What’s the Difference?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us