Perbedaan Hepatitis B dan C, Mana yang Lebih Bahaya?

Banyak dari kita lebih fokus menjaga kesehatan organ tertentu, misalnya lambung atau paru-paru. Namun hanya sedikit orang yang memperhatikan kesehatan hati, padahal sama seperti organ tubuh lain, hati juga bisa bermasalah dan memicu penyakit serius. Salah satu penyakit hati yang paling banyak menyerang adalah hepatitis.
Dilansir Healthline, hepatitis adalah peradangan yang terjadi pada hati. Jika dibiarkan, peradangan ini akan memicu kerusakan hati. Hepatitis disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi virus, sampai konsumsi alkohol yang berlebihan. Penyakit ini terdiri dari beberapa jenis seperti hepatitis A, B, C, D, hingga E.
Namun di antara semuanya, hepatitis B dan C adalah yang paling banyak memakan korban, sekaligus juga menjadi yang paling berbahaya. Sekilas, keduanya memang memiliki gejala yang sama, tapi dalam banyak hal keduanya juga memiliki beberapa perbedaan. Kira-kira apa saja perbedaan hepatitis B dan C, serta mana yang lebih berbahaya?
1. Hepatitis B menular melalui cairan tubuh, sedangkan hepatitis C melalui darah

Ketika membahas penularan hepatitis, kamu mungkin akan membayangkan penyakit ini menular seperti flu. Nyatanya penularan hepatitis sangat berbeda dengan flu, karena baik hepatitis B maupun C gak menular lewat udara. Dilansir Healthline, hepatitis B dan C hanya menular melalui cairan tubuh dan kontak darah.
Meski memiliki cara penularan yang serupa, risiko penularan keduanya sangat berbeda. Hepatitis B lebih mudah menular melalui cairan tubuh seperti air liur dan kontak seksual. Jika seorang penderita hepatitis B melakukan hubungan seksual dengan pasangan, maka kemungkinan besar pasangannya yang sehat akan tertular virus hepatitis B atau HBV.
Kondisi tersebut berbeda dengan hepatitis C. Pasalnya hepatitis C lebih mudah menular melalui kontak darah. Contoh, seorang ibu bisa menularkan virus hepatitis C atau HCV pada bayinya selama masa kehamilan. Kabar baiknya, penularan seperti ini cukup jarang terjadi. Alih-alih proses kehamilan, virus hepatitis C justru paling cepat menular melalui penggunaan jarum suntik bersama-sama.
2. Hepatitis C berkembang lebih cepat ketimbang hepatitis B

Hepatitis B maupun C kadang gak memiliki gejala sama sekali. Jika pun ada, gejala yang muncul kadang hanya kelelahan atau demam seperti penyakit flu biasa. Namun ketika infeksi virus sudah mulai akut, maka korban dari virus hepatitis B dan C akan mengalami sejumlah gejala, seperti:
- Kehilangan nafsu makan
- Mengalami demam tinggi
- Mual dan muntah-muntah
- Merasakan sakit pada perut dan sendi
- Tinja akan berwarna terang
- Air kencing berwarna gelap
- Kulit dan bola mata menguning
Dilansir Verywell Health, hepatitis B dan C memang memiliki gejala yang sama. Bedanya, virus hepatitis C berkembang lebih cepat sehingga gejalanya juga akan muncul lebih cepat. Virus hepatitis C (HCV) akan berkembang antara 2 sampai 12 minggu setelah terinfeksi, sedangkan virus hepatitis B (HBV) membutuhkan waktu antara 60 sampai 90 hari untuk berkembang dan menimbulkan gejala.
3. Hepatitis B bisa dicegah dengan vaksin, sedangkan hepatitis C belum ditemukan vaksinnya

Kamu pasti pernah mendengar kalimat, lebih baik mencegah daripada mengobati. Nah, untungnya hepatitis ini termasuk penyakit yang bisa dicegah. Baik hepatitis B dan C bisa dicegah dengan gak melakukan hal-hal yang dapat memicu menularnya virus. Misalnya gak minum dari gelas yang sama, gak berbagi barang yang penggunaannya bersifat pribadi, gak berbagi jarum suntik, dan menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual, terutama jika kamu tahu pasanganmu punya riwayat hepatitis.
Selain itu, hepatitis juga bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi. Namun cara ini hanya berlaku untuk hepatitis B. Sejak vaksin hepatitis B ditemukan pada tahun 1991, semua orang bisa melakukan vaksinasi agar terhindar dari penyakit tersebut. Sayangnya, berbeda dengan hepatitis B, vaksin untuk hepatitis C belum ditemukan sehingga kita gak bisa melakukan vaksinasi untuk melindungi diri dari penyakit ini.
4. Gak semua hepatitis B perlu untuk diobati, sedangkan hepatitis C bisa diobati dengan antivirus tertentu

Meski mirip, hepatitis B dan C memiliki metode pengobatan yang berbeda. Dilansir Medical News Today, untuk hepatitis B, cara menyembuhkannya gak selalu dengan obat. Ditambah lagi, sampai sekarang belum ditemukan obat khusus untuk menyembuhkan hepatitis B yang akut.
Jadi setelah melakukan tes, dokter akan menentukan apakah pasien perlu melakukan pengobatan atau gak. Jika hepatitis B yang terjadi dirasa masih gejala atau ringan, dokter akan meminta pasien untuk banyak istirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum banyak cairan untuk mengatasi dehidrasi. Namun untuk hepatitis B kronis, dokter akan menanganinya dengan obat antivirus yang wajib diminum dalam jangka waktu tertentu, bisa selama 6 bulan bahkan lebih dari setahun.
Pengobatan yang sama juga akan diberikan kepada pasien hepatitis C yang sudah parah. Dokter akan memberikan obat antivirus yang harus diminum selama 8 sampai 24 minggu. Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan pasien untuk melakukan vaksinasi hepatitis A atau B.
5. Hepatitis B vs Hepatitis C, mana yang lebih bahaya?

Gak hanya metode pengobatan yang berbeda, risiko kematian dan bahaya dari dua jenis hepatitis ini juga berbeda. Dibandingkan dengan hepatitis B, hepatitis C nyatanya lebih berbahaya. Ini karena hepatitis C lebih memungkinkan untuk berubah menjadi hepatitis kronis ketimbang hepatitis B.
Gak hanya itu, 70 persen penderita hepatitis C kronis biasanya juga mengalami masalah hati lain yang lebih serius. Sekitar 20 persen dari mereka juga berisiko terkena sirosis atau kanker hati. Dilansir WHO, pada tahun 2022 lalu, diperkirakan ada 242.000 kasus kematian di seluruh dunia yang disebabkan oleh hepatitis C yang berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.
Hepatitis B maupun hepatitis C memang berbahaya. Namun saat ini, kedua penyakit itu bisa di atasi dengan pengobatan. Well, melawan virus hepatitis memang gak mudah, dan kamu perlu melakukan pengobatan selama berbulan-bulan untuk mengalahkan virusnya. Namun hanya karena gak mudah, bukan berarti penyakitnya mustahil sembuh, kan?
Referensi
"Hepatitis". Healthline. Diakses pada Agustus 2024.
"What is the difference between hepatitis B and C?". Medical News Today. Diakses pada Agustus 2024.
"Hepatitis B vs. Hepatitis C: What Are the Differences?". Verywell Health. Diakses pada Agustus 2024.