Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali Perbedaan Hidung Meler dan Kebocoran Cairan Otak

ilustrasi alergi (freepik.com/our-team)
ilustrasi alergi (freepik.com/our-team)
Intinya sih...
  • Hidung yang meler bisa merupakan kebocoran cairan otak. Ini adalah kondisi langka ketika cairan di sekitar otak bocor dan keluar melalui hidung.
  • Kebocoran cairan otak sebenarnya tidak langsung mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius.
  • Ada berbagai penyebab kebocoran cairan otak, yang biasanya meliputi cedera atau trauma pada kepala, operasi otak, tulang belakang, atau tengkorak, dan lain-lain.

Hidung meler dapat dipicu oleh berbagai penyebab, seperti alergi, pilek, flu, cuaca dingin, dan infeksi sinus. Namun, terkadang hidung yang meler bisa merupakan kebocoran cairan otak atau kebocoran cairan serebrospinal. Ya, ini adalah kondisi langka ketika cairan di sekitar otak bocor dan keluar melalui hidung.

Hidung meler yang disebabkan oleh kebocoran cairan otak tentunya membutuhkan perawatan yang berbeda dengan yang disebabkan oleh hal ini. Karenanya, kamu perlu mengidentifikasi apakah hidung meler yang kamu alami disebabkan oleh kebocoran cairan otak atau bukan.

Di sini akan dibahas lebih dalam mengenai perbedaan hidung meler biasa dan kebocoran cairan otak.

1. Gejala hidung meler dan kebocoran cairan otak

Gejala antara hidung meler dan kebocoran cairan otak cukup mirip, tetapi ada sedikit perbedaan:

Hidung meler

  • Keluarnya cairan hidung bisa kental atau encer, berwarna maupun bening.
  • Cairan keluar dari kedua lubang hidung.
  • Biasanya membaik dengan obat flu.
  • Biasanya tidak menyebabkan hilangnya penciuman.

Kebocoran cairan otak

  • Keluarnya cairan hidung encer dan bening.
  • Cairan mungkin hanya keluar dari satu lubang hidung.
  • Tidak membaik dengan obat flu atau alergi.
  • Dapat menyebabkan hilangnya penciuman.

2. Penyebab kebocoran cairan otak

ilustrasi hidung meler (pexels.com/Cottonbro Studio)
ilustrasi hidung meler (pexels.com/Cottonbro Studio)

Ada berbagai penyebab kebocoran cairan otak, yang biasanya meliputi:

  • Cedera atau trauma pada kepala.
  • Operasi otak, tulang belakang, atau tengkorak.
  • Tusukan lumbal, termasuk epidural.
  • Malformasi telinga bagian dalam.
  • Taji tulang pada tulang belakang.
  • Penumpukan tekanan di otak.

Terkadang, kebocoran cairan otak terjadi tanpa diketahui penyebabnya, yang disebut kebocoran cairan serebrospinal spontan.

3. Bahayakah kebocoran cairan otak?

Kebocoran cairan otak sebenarnya tidak langsung mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius.

Jika cairan yang hilang banyak dan cukup cepat, ini dapat menyebabkan sakit kepala hebat. Ini juga dapat memaksa udara masuk ke dalam otak saat seseorang meniup hidungnya berulang kali dalam upaya untuk membersihkan hidung meler. Jika ada terlalu banyak udara, otak akan terdorong untuk menciptakan ruang, dan itu dapat mengancam jiwa.

Selain itu, kebocoran cairan otak juga dapat menyebabkan infeksi. Sekitar 15 persen orang dengan kebocoran cairan otak mengalami meningitis, peradangan otak yang berpotensi fatal.

4. Diagnosis kebocoran cairan otak

Jika kamu mengalami hidung meler berulang, ada baiknya kamu dievaluasi. Tes yang digunakan untuk mendiagnosis kebocoran cairan otak meliputi:

  • Pengujian sampel: Cairan hidung diambil dan diuji untuk melihat apakah ada protein yang disebut beta-2 transferrin, yang hanya ditemukan dalam cairan serebrospinal.
  • Studi Pledget: Bantalan kapas kecil yang disebut Pledget ditempatkan di hidung untuk mengidentifikasi keberadaan cairan dari otak.
  • Tes pencitraan: CT scan dan MRI dapat membantu menentukan lokasi dan tingkat keparahan kebocoran.

5. Pengobatan kebocoran cairan otak

Tergantung pada penyebabnya, gejala biasanya dapat membaik dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, kamu dapat membantu mempercepat penyembuhan kebocoran cairan otak dengan cara berikut:

  • Minum banyak cairan. Ini dapat membantu mengobati sakit kepala.
  • Jangan terlalu banyak bergerak.
  • Berbaring di tempat tidur selama beberapa hari.
  • Gunakan beberapa bantal untuk meninggikan kepala saat tidur.
  • Cobalah untuk menghindari batuk, bersin, atau mengejan jika memungkinkan.

Dalam beberapa kasus, kebocoran cairan otak harus diperbaiki melalui operasi noninvasif. 

Jadi, hidung meler yang disebabkan kebocoran otak biasanya memiliki ciri khas, berupa cairan bening dan encer, hanya keluar dari salah satu lubang hidung, tidak sembuh dengan obat, dan menyebabkan hilangnya penciuman.

Siapa pun yang curiga dirinya mengalami kebocoran cairan otak perlu mendatangi rumah sakit untuk dilakukan evaluasi dan menemukan penyebabnya. Kebanyakan kasus hidung meler akibat kebocoran otak dapat diatasi dengan pengobatan rumahan. Namun, kasus yang parah mungkin perlu ditangani melalui prosedur bedah.

Referensi

"What's the Difference Between a Runny Nose and a CSF Leak?" Health. Diakses pada Oktober 2024.
"Cerebrospinal Fluid Leak (CSF)". The Ohio State University Wexner Medical Center. Diakses pada Oktober 2024. 
"The Difference Between a Runny Nose and a CSF Leak". Verywell Health. Diakses pada Oktober 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us