Mengenal Senyawa Goitrogenik dalam Makanan, Bisa Sebabkan Gondok?

Kenali bahan makanan bersifat goitrogenik

Penyakit gondok atau gangguan akibat kurang yodium (GAKY) masih menjadi salah satu masalah gizi di Indonesia. Program terkait penanggulangan penyakit gondok memang sudah ada di masyarakat, seperti pengawasan konsumsi garam beryodium pada tingkat rumah tangga.

Akan tetapi, ada hal yang tak kalah penting dari konsumsi garam beryodium, yaitu mengetahui senyawa goitrogenik dalam bahan makanan. Kenapa ini penting?

Dilansir Rubrik AKG Gizi, bahan makanan goitrogenik bersifat menghambat penyerapan yodium oleh kelenjar tiroid untuk menyintesis hormon tiroksin. Diawali dari detoksifikasi sianida pada bahan makanan yang nantinya menghasilkan goitrogenik berupa prekusor tiosianat.

Beberapa sayuran juga mengandung glikosida sianogenik yang bersifat goitrogenik.  Dalam penelitian tersebut juga disampaikan bahwa sianida dapat  berkurang hingga lebih dari 50 persen dengan perebusan.

Adapun, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO), batas aman sianida adalah 10 mg/kg (ppm) berat kering. Ini dia beberapa jenis bahan makanan yang mengandung sianida bersifat goitrogenik.

1. Singkong 

Mengenal Senyawa Goitrogenik dalam Makanan, Bisa Sebabkan Gondok?ilustrasi singkong (pexels.com/Daniel Dan)

Singkong adalah bahan makanan jenis umbi-umbian yang dikonsumsi secara luas di Tanah Air. Beberapa bentuk olahannya adalah tape, tiwul, gethuk, lemet, keripik, dan lain-lain.

Menurut laporan dalam Jurnal Kesmas, singkong merupakan salah satu bahan makanan dengan kandungan zat goitrogenik tertinggi. Dilansir Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, singkong kukus memiliki kadar sianida 0,18 ppm.

2. Terung ungu

Mengenal Senyawa Goitrogenik dalam Makanan, Bisa Sebabkan Gondok?ilustrasi terung ungu (pexels.com/Alexandr Podvalny)

Siapa tidak tahu terung, jenis lauk biasanya digoreng lalu disajikan dengan sambal atau diolah menjadi terung bakar. 

DilansirBuletin Penelitian Sistem Kesehatan, terung ungu segar mengandung 0,022 ppm sianida, dan menjadi 0,0004 ppm setelah diolah dengan cara digoreng.

Baca Juga: Hipo atau Hiper? 9 Tanda Kelenjar Gondokmu Tidak Bekerja Secara Normal

3. Kecipir 

Mengenal Senyawa Goitrogenik dalam Makanan, Bisa Sebabkan Gondok?ilustrasi kecipir (freepik.com/Sommail)

Kecipir juga sayuran yang biasa diolah dengan ditumis atau dikukus biasa. Kecipir segar mengandung 0,056 ppm sianida, dan menjadi 0,0042 ppm setelah ditumis.

4. Selada air 

Mengenal Senyawa Goitrogenik dalam Makanan, Bisa Sebabkan Gondok?ilustrasi selada air (pixabay.com/Shutterbug75)

Selada air adalah jenis sayuran yang biasa dikonsumsi dengan diolah, umumnya direbus, lalu dicampurkan dengan parutan kelapa. Dalam selada air dikatakan mengandung 0,018 ppm sianida, dan menjadi 0,0001 ppm setelah diolah.

5. Sawi hijau 

Mengenal Senyawa Goitrogenik dalam Makanan, Bisa Sebabkan Gondok?ilustrasi sawi (pexels.com/Cats coming)

Sawi hijau memiliki kadar sianida lebih tinggi dibandingkan sawi putih. Disebutkan bahwa sawi hijau segar mengandung 0,025 ppm sianida, dan setelah diolah kadarnya berubah menjadi 0,0012 ppm. 

6. Rebung  

Mengenal Senyawa Goitrogenik dalam Makanan, Bisa Sebabkan Gondok?ilustrasi rebung (pixabay.com/Spiagol56)

Rebung atau dikenal dengan tunas muda bambu ternyata juga memiliki zat goitrogenik, lo. Rebung segar mengandung 0,020 ppm. Biasanya rebung diolah dengan santan. Rebung yang diolah dengan cara direbus berkuah membuat kadar sianidanya berkurang menjadi 0,0038 ppm.

7. Daun singkong  

Mengenal Senyawa Goitrogenik dalam Makanan, Bisa Sebabkan Gondok?ilustrasi daun singkong (pixabay.com/Maya Pujiati)

Daun singkong juga menjadi daun yang banyak diolah di Indonesia. Biasa direbus atau dimasak dengan santan. Dikatakan bahwa daun singkong segar mengandung 0,024 ppm sianida, dan menjadi 0,0052 ppm dengan pengolahan rebus berkuah.

8. Kubis

Mengenal Senyawa Goitrogenik dalam Makanan, Bisa Sebabkan Gondok?ilustrasi kol (pexels.com/Arina Krasnikova)

Kubis segar mengandung 0,010 ppm sianida, dan menjadi 0,0052 ppm setelah diolah dengan cara rebus berkuah. Tentunya jumlah tersebut bukanlah masalah jika konsumsi sewajarnya dan tubuh mendapat yodium yang cukup.

Dilansir Rubrik AKG Gizi, goitrogenik bisa berkurang sebanyak 5,4-52 persen dengan proses perebusan. Namun, menurut penelitian Ulunnida tahun 2013, meskipun zat goitrogenik berkurang dengan perebusan, diharapkan masyarakat tetap bijak dalam mengatur frekuensi konsumsi bahan-bahan makanan tersebut, karena zat goitrogenik hanya berkurang, bukannya hilang.

Pada dasarnya bahan makanan tersebut aman saja dikonsumsi pada pola makan sehari-hari, dengan catatan frekuensi dan porsi yang wajar dan asupan yodium yang mencukupi. Kalau misalnya konsumsi makanan seperti yang disebutkan di atas tadi tinggi akan tetapi asupan yodium tak memadai, itu bisa meningkatkan risiko penyakit gondok.

Baca Juga: Apakah Benar Makanan Organik Lebih Sehat? Ini Faktanya

Putri Yulianingtyas Photo Writer Putri Yulianingtyas

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya