Parasosial: Penjelasan Ilmiah Seseorang Bisa Halu dengan Artis

Hubungan imajiner yang sebenarnya normal terjadi, kok

Apakah kamu seseorang yang sering 'halu' mengenai artis idolamu? Jika iya, mungkin kamu sudah terjebak dalam hubungan parasosial, nih. 

Namun tenang saja, kamu gak sendirian, kok. Karena kebanyakan orang pasti pernah melakukan hal ini, terutama dengan idola atau tokoh yang mereka kagumi. Hubungan ini juga bukan sesuatu yang menyeramkan. Namun tetap saja, kamu harus bisa mengontrol diri, jangan sampai kamu lupa diri, ya!

Karena sering nge-halu, mari kita mengenal lebih jauh mengenai hubungan parasosial ini, yuk!

1. Apa itu hubungan parasosial?

Parasosial: Penjelasan Ilmiah Seseorang Bisa Halu dengan Artisilustrasi arti hubungan parasosial (allkpop.com)

Donald Horton dan R. Richard Wohl adalah orang yang memulai konsep dari hubungan parasosial. Konsep ini diterbitkan pada artikel mereka yang berjudul "Mass Communication and Para-Social Interaction: Observations on Intimacy at a Distance" dalam jurnal Psychiatry pad tahun 1956. Hubungan parasosial sering terjadi akibat persona yang diberikan melalui media sosial. Oleh karena itu, media sosial berperan penting dalam menciptakan hubungan parasosial.

Melansir Prevention, seorang psikolog klinis dan profesor psikologi yang mempelajari interaksi parasosial di Wellesley College, yaitu Theran, Ph.D menyatakan bahwa hubungan parasosial adalah hubungan imajiner yang terbentuk secara sepihak antara individu dengan public figure kesukaannya.

Hubungan ini bisa terjadi pada siapa saja, umumnya terjadi pada selebriti, influencer, musisi, pembawa acara, tokoh masyarakat, penulis dan sutradara. Figur ini juga tidak harus berasal dari dunia nyata, bisa juga berupa karakter fiksi dari buku, acara TV, dan film.

2. Bagaimana hubungan parasosial bisa terjadi?

Parasosial: Penjelasan Ilmiah Seseorang Bisa Halu dengan Artisilustrasi sosial media (pexels.com/Tracy Le Blanc)

Seringkali hubungan parasosial terjadi akibat persona yang diberikan dari media sosial. Sebagai makhluk sosial, kita pasti memiliki beberapa kriteria untuk bisa menyukai orang lain, misalnya orang tersebut memiliki penampilan yang sesuai dengan selera kita atau memiliki pola pikir yang menarik. Jadi, tidak heran pada akhirnya kita memiliki hubungan parasosial dengan orang yang kita kagumi, karena ada rasa suka dan kagum.

Menurut sebuah studi pada Mei 2021, pandemik COVID-19 juga meningkatkan hubungan parasosial. Hal ini dikarenakan keterbatasan orang-orang untuk bisa beraktivitas dengan bebas dan mengharuskan untuk lebih banyak tinggal di dalam rumah.

Sehingga, hiburan yang ada di media sosial menjadi salah satu pilihan untuk menghilangkan rasa kesepian. Selain itu, banyak public figure yang memanfaatkan media sosial untuk bisa berinteraksi secara online dengan banyak orang.

3. Alasan seseorang bisa terjebak dalam hubungan parasosial

Parasosial: Penjelasan Ilmiah Seseorang Bisa Halu dengan Artisilustrasi revenge bedtime procrastination (pexels.com/SHVETS production)

Pada awalnya mungkin terlihat aneh, kenapa seseorang bisa membentuk hubungan parasosial dengan public figure atau tokoh yang disukai. Namun perlu diingat, manusia adalah makhluk sosial yang memiliki koneksi sosial. Sudah sifat alami manusia untuk selalu melakukan koneksi sosial dan memiliki rasa suka dengan orang lain. Salah satu yang paling mudah menarik manusia adalah penampilan. Melalui media yang berkembang dengan pesat, semua orang bisa berkoneksi dengan lebih mudah pula. 

Banyak ahli menyatakan bahwa hubungan parasosial adalah sesuatu yang normal dan umum terjadi bagi pengguna media sosial. Lagipula, kalau kamu bisa menyerap energi positif yang diberikan oleh public figure kesukaanmu, kenapa tidak? Bisa dibilang banyak orang yang berhasil mengikuti jejak public figure kesukaannya dan berhasil meraih kesuksesan.

Baca Juga: 13 Fakta Medis Magic Mushroom, Jamur Penyebab Halusinasi yang Berisiko

4. Rasa kesepian dapat memengaruhi hubungan parasosial

Parasosial: Penjelasan Ilmiah Seseorang Bisa Halu dengan Artisilustrasi rasa kesepian (pexels.com/Andres Ayrton)

Melansir Psychology Today, belum diketahui apakah kesepian menjadi penyebab pasti kenapa hubungan parasosial bisa terjadi. Namun setidaknya dalam beberapa kasus yang terjadi, kesepian menjadi salah satu faktor utama hubungan parasosial bisa terjadi. Penelitian juga mengatakan semakin tinggi rasa kesepian yang dialami, maka akan semakin besar kemungkinan orang tersebut memiliki hubungan parasosial.

Mengutip perkataan Dr. Jaye Derrick yang mempelajari hubungan parasosial di The University of Houston, kepada The Huffington Post dirinya menjelaskan, "Orang dengan harga diri yang rendah mungkin menggunakan hubungan parasosial untuk melihat diri mereka sendiri secara lebih positif."

Hal ini juga didukung dari rangkuman dari profesor Kurt Gray dalam bukunya yang berjudul The Mind Club, yang menyatakan kesepian dapat membuat orang membayangkan ikatan cinta di dalam pikirannya. Oleh karena itu, agar kamu tidak terjebak dalam hubungan parasosial cobalah untuk menjalani hubungan sosial yang lebih nyata dengan lingkungan sekitarmu.

5. Dampak dari hubungan parasosial

Parasosial: Penjelasan Ilmiah Seseorang Bisa Halu dengan Artisilustrasi dampak parasosial (pexels.com/Wendy Wei)

Lalu, apa dampak dari hubungan parsosial? Berdasarkan penelitian, hubungan parasosial bisa berdampak pada pengguna media sosial. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Liebers dan Schramm, orang yang mengalami hubungan parasosial melalui media sosial dapat memengaruhi pandangan politik dan keputusan mereka, perilaku pembeliaan, sikap tentang stereotip gender dan memengaruhi tingkat kepercayaan kepada seseorang seperti ilmuwan. Pengaruh yang diberikan oleh hubungan parasosial masih terbilang sehat dan memiliki dampak positif.

Dampak positif yang bisa terjadi akibat hubungan parasosial antara lain meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan keyakinan bahwa mereka bisa melalui rintangan yang sulit dan lebih mencintai diri sendiri. Bahkan, hubungan parasosial dapat membantu beberapa orang mengatasi permasalahan sosial atau menambah kenalan baru. Namun tetap saja, kamu harus bisa menjalani hubungan yang nyata dengan lingkungan sekitar. Jangan sampai hubungan parasosial membuat kamu menjadi lebih kesepian dan berakhir tidak memiliki teman di lingkungan nyata.

Memiliki idola bukanlah hal yang salah. Justru banyak idola yang memberikan dampak positif bagi penggemar mereka. Namun ingat, hubungan kalian hanyalah idola dan penggemar, tidak lebih. Oleh karena itu, kamu harus bisa mengontrol dirimu sendiri. Jangan sampai rasa sukamu membuat sang idola menjadi tidak nyaman, ya.

Baca Juga: Sering Halusinasi, 5 Tanda Seseorang Mengalami Depresi Kronis

Ruth Cikita Photo Verified Writer Ruth Cikita

[kosong]

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya