Studi: Sayuran Silangan Bantu Lindungi Paru-paru dari Infeksi

Kita semua sepakat bahwa sayuran baik bagi kesehatan dan kita dianjurkan untuk sering-sering mengonsumsinya. Sayuran bisa dimakan mentah maupun dimasak terlebih dahulu. Namun, hindari memasaknya terlalu lama dengan suhu tinggi karena akan menghilangkan gizinya.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada 16 Agustus 2023 menemukan bahwa sayuran silangan atau sayuran cruciferous bisa membantu melindungi paru-paru dari infeksi. Berikut ini detailnya!
1. Contoh sayuran silangan
Yang dimaksud dengan sayuran silangan adalah sayuran yang berasal dari famili Brassicaceae. Ada lebih dari 3.000 jenis sayuran silangan, yang paling umum adalah:
- Brokoli.
- Kembang kol.
- Kubis.
- Kale.
- Kubis Brussel.
- Arugula atau rocket.
- Lobak.
- Pakcoi.
- Wasabi.
- Turnip (sayuran akar sejenis lobak).
- Watercress (tanaman akuatik dengan daun berwarna hijau gelap).
- Collard green (sayuran berdaun besar mirip sawi).
- Kol ungu.
2. Molekul dalam sayuran silangan bisa meningkatkan aktivitas protein AHR

Menurut penelitian tersebut, molekul yang secara alami ditemukan dalam sayuran silangan bisa meningkatkan aktivitas aryl hydrocarbon receptor (AHR), sejenis protein seluler yang membantu regulasi gen dan metabolisme enzim tertentu. Peningkatan AHR membantu mempertahankan penghalang alami paru-paru yang melindungi dari infeksi virus dan bakteri.
Penghalang paru-paru mencakup satu sel endotel dan satu sel epitel, yang bisa mencegah virus dan bakteri, tetapi memungkinkan oksigen masuk. Menurut Dr. Andreas Wack, PhD, penulis utama studi tersebut, AHR bisa diaktifkan oleh ligan yang ditemukan dalam sayuran silangan.
3. Tikus yang mengalami peningkatan aktivitas AHR bisa melawan infeksi lebih baik
Tak jauh berbeda dengan penelitian pada umumnya, penelitian ini menggunakan tikus untuk membuktikan hipotesis. Tikus yang terinfeksi virus flu dan mengalami peningkatan aktivitas AHR menunjukkan lebih sedikit darah di ruang paru-paru. Ini membuktikan bahwa AHR bisa membantu mencegah kebocoran penghalang paru-paru.
Di sisi lain, tikus yang mengalami peningkatan aktivitas AHR bisa melawan infeksi virus dan bakteri lebih baik serta tidak kehilangan banyak berat badan. Kesimpulannya, tikus yang mengonsumsi makanan kaya ligan (dalam hal ini adalah sayuran silangan) memiliki penghalang paru-paru yang lebih baik dan kerusakan paru-paru yang lebih sedikit.