7 Tanda dan Gejala Kecanduan Narkotika Berdasarkan Jenis Obatnya

Narkotika merupakan sekelompok obat yang dapat memberikan euforia tertentu pada tubuh, seperti kesenangan, ketenangan, ataupun rangsangan. Secara umum, penggunaan obat ini dilarang, kecuali untuk beberapa penggunaan medis. Sayangnya, narkotika kerap disalahgunakan oleh beberapa orang.
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang dapat menyebabkan risiko kesehatan yang berbahaya. Salah satunya adalah kecanduan. Di mana kecanduan narkotika pada akhirnya bisa berdampak pada kesehatan fisik maupun mental secara signifikan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Ada banyak sekali jenis obat yang termasuk narkotika, seperti ganja, kokain, heroin, sabu, dan lain-lain. Setiap jenis obat tersebut memengaruhi tubuh secara berbeda. Dilansir berbagai sumber, inilah tanda dan gejala kecanduan narkotika sesuai jenis obatnya yang perlu kamu ketahui.
1. Ganja (hash, pot, dope, weed, grass, skunk, mariyuana)

Narkotika golongan ganja, seperti hash, pot, weed, dan zat lain yang mengandung kanabis (termasuk kanabinoid sintetis) merupakan zat yang bisa menciptakan euforia dan perasaan “tinggi”. Obat ininsering disalahgunakan dengan cara dikonsumsi atau dihisap. Dalam jangka pendek, penggunaan ganja bisa menyebabkan dampak, seperti:
- Peningkatan rasa visual, pendengaran, dan pengecapan.
- Peningkatan tekanan darah dan detak jantung
- Mata merah
- Mulut kering
- Koordinasi menurun
- Kesulitan berkonsentrasi atau mengingat
- Penurunan respons
- Kecemasan atau pikiran paranoid
- Bau ganja pada pakaian
- Ujung jari menguning
- Keinginan untuk mengonsumsi makanan tertentu pada waktu yang tidak biasa.
Sementara untuk jangka panjang, narkotika jenis ini bisa menyebabkan gejala, seperti:
- Penurunan ketajaman mental
- Kinerja yang buruk, baik di sekolah atau pun tempat kerja
- Batuk terus-menerus dan sering mengalami infeksi paru-paru
- Jika dihisap dapat menyebabkan penyakit paru-paru seperti asma, bronkitis kronis, kanker paru-paru, tenggorokan, mulut, dan lidah
- Menurunkan kesuburan
- Bila dicampur dengan tembakau, kemungkinan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker paru-paru.
2. Sabu, kokain, dan amfetamin

Sabu (metamfetamin), amfetamin, kokain (kokain bubuk, blow, Charlie, crack), metilfenidat (Ritalin, Concerta), dan amfetamin-dekstroamfetamin (Adderal XR, Mydayis) merupakan zat stimulan yang kerap disalahgunakan untuk mendapatkan “rasa senang” dan meningkatkan energi. Sayangnya, penyalahgunaan zat ini juga memicu dampak kesehatan lainnya, di antaranya:
- Peningkatan kewaspadaan
- Peningkatan kegelisahan
- Perubahan perilaku atau agresi
- Berbicara cepat dan tidak jelas
- Kebingungan, delusi, dan halusinasi
- Mudah tersinggung, cemas atau paranoia
- Mual atau muntah disertai penurunan berat badan
- Insomnia
- Depresi saat obat habis
- Jika dihirup, dapat menyebabkan hidung tersumbat dan kerusakan pada selaput hidung
- Saat digunakan sebagai rokok dapat menyebabkan sariawan, penyakit gusi, gigi berlubang
- Pupil membesar atau melebar
- Mulut kering.
3. Katinon sintetis (garam mandi)

Katinon sintetis merupakan obat yang dapat menstimulasi saraf pusat. Zat ini dibuat untuk menirukan efek yang mirip dengan yang dihasilkan oleh kokain, metamfetamin, dan ekstasi (MDMA). Untuk menghindari pelanggaran penggunaan, katinon sintetis kerap dipasarkan dengan berbagai nama, seperti garam mandi (bath salt), bahan kimia penelitian, makanan nabati, pembersih kaca, dan diberi label bukan untuk dikonsumsi manusia.
Katinon sintetis biasanya disalahgunakan dengan dihirup, dimakan, dihisap, atau dimasukkan ke dalam larutan dan disuntikkan. Beberapa dampak penyalahgunaan katinon sintetis termasuk:
- Menciptakan euforia dan meningkatkan kewaspadaan
- Kebingungan
- Sifat suka berkelahi
- Perilaku kekerasan dan merusak diri
- Paranoia
- Halusinasi
- Delusi
- Peningkatan gairah seks
- Peningkatan energi dan agitasi (perasaan mudah marah, gelisah, jengkel)
- Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah
- Igauan
Selain itu, penyalahgunaan katinon sintetis juga bisa menyebabkan keracunan yang berbahaya. Di antaranya:
- Detak jantung cepat
- Hipertensi
- Hipertermia
- Pelebaran pupil mata yang berkepanjangan
- Berkeringat
- Kerusakan serat otot yang menyebabkan pelepasan isi serat otot ke dalam aliran darah
- Menggertakkan gigi
- Kejang
- Palpitasi.
4. Ekstasi (MDMA, pil, E, eckies)

Ekstasi merupakan jenis obat-obatan terlarang yang bisa membuat halusinasi. Zat ini memang dibuat untuk membuat seseorang mabuk, sehingga kerap digunakan dalam pesta, konser, atau klub. Tanda dan gejala penggunaan ekstasi meliputi:
- Kecemasan, kebingungan, paranoia dan psikosis
- Tremor
- Menggigil dan berkeringat
- Kram otot dan gigi terkatup
- Relaksasi otot, koordinasi buruk dan masalah gerakan
- Perubahan indra penglihatan, pendengaran, dan perasa
- Pengambilan keputusan yang buruk.penurunan kesadaran
- Peningkatan atau penurunan denyut jantung dan tekanan darah
- Dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah memori atau kehilangan memori
5. Barbiturat, benzodiazepin, dan hipnotik

Barbiturat, benzodiazepin, dan hipnotik merupakan obat yang biasanya diresepkan dokter untuk mengobati depresi. Beberapa contohnya, termasuk fenobarbital, diazepam, alprazolam, lorazepam, koonazepam, koordiazepoksida, zolpidem, dan zaleplon. Namun, obat-obatan ini tak jarang juga disalahgunakan untuk mendapatkan rasa rileks dan mengatasi stres.
Obat-obatan terlarang jenis ini bisa menyebabkan tanda dan gejala sebagai berikut:
- Kantuk
- Bicara tidak jelas
- Kurangnya koordinasi
- Mudah tersinggung atau perubahan suasana hati
- Masalah berkonsentrasi atau berpikir jernih
- Masalah memori
- Gerakan mata tak sadar
- Pernapasan melambat dan penurunan tekanan darah
- Pusing
6. Mefedrone

Mefedrone merupakan jenis obat stimulan dari golongan amfetamin dan katinon. Obat ini dapat mempercepat penyaluran pesan dari otak ke tubuh. Dalam pemasarannya, mefedrone sering disebut meph, meong, meong-meong, m-cat, makanan tanaman, dengung, gelembung, kucing kecil. Beberapa dampak penyalahgunaannya termasuk:
- Muntah, berkeringat, dan sakit kepala
- Menstimulasi jantung dan sistem saraf secara berlebihan
- Insomnia
- Kejang, agitasi, dan halusinasi
- Jika digunakan dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan kesemutan tangan dan kaki, kejang, gagal napas.
- Jika disuntikkan, dapat menyebabkan pembuluh darah kolaps
- Telah dikaitkan dengan sejumlah kematian
7. Opioid

Opioid merupakan jenis narkotika yang biasa digunakan untuk pereda nyeri. Golongan obat ini termasuk heroin, morfin, kodein, metadon, fentanil, dan oksikodon. Penyalahgunaan obat opiod dapat menyebabkan gejala-gejala sebagai berikut:
- Kantuk, agitasi, sedasi
- Bicara tidak jelas
- Masalah pada perhatian dan memori
- Pupil yang mengecil
- Penurunan kesadaran dan perhatian pada sekitarnya
- Masalah koordinasi
- Depresi
- Kebingungan
- Sembelit
- Jika dihirup, bisa menyebabkan hidung berair atau sariawan.
Ada banyak sekali jenis obat-obatan yang termasuk golongan narkotika. Di mana masing-masing obat tersebut memiliki dampak yang berbeda-beda pada tubuh, bergantung jenisnya. Mengetahui tanda dan gejala penggunaan obat-obatan terlarang seperti di atas, semoga bisa membantumu untuk menghindarinya.
Referensi
Mayo Clinic. "Drug addiction (substance use disorder)". Diakses pada September 2024.
Better Health. "How drugs affect your body". Diakses pada September 2024.
Medical News Today. "What are the effects of drug misuse?". Diakses pada September 2024.
Alcohol and Drug Foundation. "Mephedrone". Diakses pada September 2024.