Apa yang Terjadi pada Jantung saat Berolahraga Berlebihan?

- Olahraga berlebihan dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan volume ruang jantung.
- Latihan ketahanan jangka panjang dapat menyebabkan perubahan patologis pada struktur dan fungsi jantung.
- Peningkatan risiko aritmia terkait dengan olahraga berlebihan, terutama latihan ketahanan ekstrem seperti ultramaraton atau triatlon.
Olahraga teratur membawa berbagai manfaatnya bagi kesehatan, terutama bagi kesehatan kardiovaskular. Meskipun begitu, apa pun yang berlebihan tidaklah baik, termasuk olahraga.
Olahraga berlebihan, terutama dalam olahraga ketahanan, dapat menyebabkan efek samping yang signifikan pada jantung. Memahami dampak ini sangat penting bagi atlet dan penggemar kebugaran. Yuk, ketahui apa saja dampak olahraga berlebihan pada kesehatan jantung.
1. Jantung menjadi stres
Saat melakukan aktivitas fisik, jantung bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh yang meningkat.
Selama olahraga yang intens, beban kerja jantung dapat meningkat secara signifikan, bahkan hingga lima kali lipat daripada saat istirahat. Ini selanjutnya dapat mengakibatkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan volume ruang jantung.
Meskipun respons tersebut normal dan bermanfaat jika dilakukan dalam jumlah sedang, tetapi olahraga berlebihan yang dilakukan terus-menerus dapat menyebabkan perubahan patologis pada struktur dan fungsi jantung.
2. Remodeling struktural

Latihan ketahanan jangka panjang dapat menyebabkan remodeling struktural jantung, terutama yang memengaruhi atrium dan ventrikel kanan.
Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan volume berulang dari latihan ekstrem dapat menyebabkan pelebaran ruang-ruang ini, yang menyebabkan perubahan kronis, seperti fibrosis miokardium yang tidak merata. Ini adalah kondisi ketika jaringan parut terbentuk di otot jantung. Remodelasi ini dapat menciptakan substrat untuk aritmia serius, termasuk fibrilasi atrium dan aritmia ventrikel (Mayo Clinic Proceedings, 2012).
Sebuah penelitian yang dilakukan pada para pelari maraton menemukan bahwa bahkan setelah menyelesaikan perlombaan, atlet menunjukkan peningkatan kadar biomarker jantung yang terkait dengan kerusakan jantung. Meskipun indikator ini biasanya kembali normal dalam seminggu, tetapi episode berulang dari pengerahan tenaga ekstrem dapat menyebabkan perubahan yang bertahan lama pada struktur jantung. Seiring waktu, itu dapat mengakibatkan dinding jantung yang lebih tebal dan jaringan parut, yang dapat membahayakan jalur konduksi listrik normal di dalam jantung (Nephrology, 2010).
3. Peningkatan risiko aritmia
Salah satu masalah paling signifikan yang terkait dengan olahraga berlebihan adalah peningkatan risiko aritmia.
Fibrilasi atrium, yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur, telah dikaitkan dengan latihan ketahanan jangka panjang. Prevalensi fibrilasi atrium di antara atlet ketahanan veteran bisa mencapai lima kali lebih tinggi daripada populasi umum.
Faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko tersebut meliputi peningkatan tonus vagal, peradangan akibat stres berulang, dan perubahan struktural seperti dilatasi atrium dan fibrosis.
Selain itu, individu dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya, seperti kardiomiopati hipertrofik atau penyakit arteri koroner mungkin menghadapi risiko yang lebih besar selama aktivitas fisik yang ekstrem. Dalam kasus ini, olahraga yang intens dapat memicu aritmia yang mengancam jiwa atau kejadian jantung mendadak.
4. Paradoks olahraga

Tujuan utama olahraga adalah menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Akan tetapi, latihan yang berlebihan menimbulkan paradoks olahraga.
Bagi beberapa atlet, terutama mereka yang terlibat dalam aktivitas ketahanan ekstrem seperti ultramaraton atau triatlon, risikonya mungkin lebih besar daripada manfaatnya.
Jadi, meskipun olahraga teratur umumnya meningkatkan kesehatan jantung, tetapi ada ambang batas yang mana aktivitas fisik tambahan dapat merugikan.
5. Efek biokimia
Latihan ketahanan yang berlebihan juga menyebabkan perubahan biokimia dalam tubuh yang dapat memengaruhi kesehatan jantung.
Aktivitas fisik yang intens menghasilkan radikal bebas yang dapat mengalahkan pertahanan antioksidan tubuh, yang mengakibatkan stres oksidatif dan potensi kerusakan pada sel-sel jantung. Stres ini dapat merangsang respons inflamasi dan berkontribusi pada fibrosis miokardium seiring waktu.
Memahami efek olahraga berlebihan pada kesehatan jantung sangat penting bagi atlet dan penggemar fitness. Meskipun aktivitas fisik yang teratur penting untuk kesehatan kardiovaskular, tetapi moderasi adalah kuncinya. Jadi, kamu harus menyadari batasan dan memasukkan waktu istirahat ke dalam program latihan untuk memungkinkan pemulihan dan mengurangi risiko efek jantung yang merugikan.
Referensi
" Heart Risks Associated With Extreme Exercise". Cleveland Clinic. Diakses pada Desember 2024.
Peter A Mccullough et al., “Changes in renal markers and acute kidney injury after marathon running,” Nephrology 16, no. 2 (May 18, 2010): 194–99, https://doi.org/10.1111/j.1440-1797.2010.01354.x.
James H. O’Keefe et al., “Potential Adverse Cardiovascular Effects From Excessive Endurance Exercise,” Mayo Clinic Proceedings 87, no. 6 (June 1, 2012): 587–95, https://doi.org/10.1016/j.mayocp.2012.04.005.
“The Impact of Excessive endurance exercise on the heart | British Columbia Medical Journal,” n.d., https://bcmj.org/articles/impact-excessive-endurance-exercise-heart.
"Can Intense Exercise Put Your Heart at Risk?" University Hospitals. Diakses pada Desember 2024.