5 Tips WOT untuk Perempuan Plus Sized Menurut Pendapat Ahli

Pernah mendengar instruksi untuk berdiri di depan cermin sembari menatap tubuh hingga dirimu pun menyukainya? Perintah tersebut merupakan salah satu wejangan untuk mencintai diri sendiri sehingga bisa meningkatkan kepercayaan diri. Meskipun hal tersebut tidak berhasil di sebagaian orang, tapi tak ada salahnya mencobanya.

Selain afirmasi diri, ada hal lain yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri seseorang di atas ranjang, siapa pun. Marla Renee Stewart, seorang seksolog, pendidik seks, dan pendiri dari Velvet Lips Sex Ed dalam Bustle menjelaskan bahwa kuncinya ada di pengalaman. 

Yap, practice makes perfect juga berlaku di atas ranjan, lho! Cara terbaik menemukan hal yang kamu sukai, tidak sukai, bisa dilakukan, dan mungkin perlu dihindari adalah dengan mencoba beberapa kali.

Pada percobaan pertama mungkin bisa terasa mengintimidasi. Nah, untuk menghindarinya, kamu bisa melakukan trial error sendiri. Jika kamu merasa tertarik untuk menerapkannya ke pasangan, ada banyak cara untuk membuat 'posisi di atas' menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. 

Setiap orang pasti punya kebutuhan dan batasan tubuhnya. Mengetahui batasan dan kebutuhan tubuhmu adalah langkah penting yang bisa diupayakan selain mempertimbangkan kecocokan seksual dengan pasangan.

Misalnya, kamu mengenal tubuhmu memiliki masalah di lutut. Hal ini untuk diketahui agar kamu tahu seperti apa harusnya tubuhmu saat berada di atas ranjang. Dengan begitu, kamu dapat memilih dan mengatur sudut atau posisi yang tepat. Jadi, baik kamu maupun pasangan, tidak merasa kesakitan atau kurang nyaman saat melakukan hubungan seks. 

Jika merasa khawatir tentang bagaimana kamu atau pasangan melihat sudut tertentu saat posisi woman on top (atau sejenisnya), maka coba utarakan hal tersebut. Terapis dasar panggul dan konselor seks, Dr. Sara Sohn, dalam sumber yang sama merekomendasikan untuk mencari tahu apa yang membuatmu merasa aman dan percaya diri.

Pikirkan tentang apa yang membuatmu merasa nyaman. Misalnya, kamu merasa tidak oke kalau harus menunjukkan bagian perutmu, maka kamu bisa mencoba mengenakan sesuatu yang menyamarkannya. Seperti korset perut yang cenderung memamerkan payudara, pantyhose, dan hal lain sejenisnya. 

Setiap perempuan memiliki preferensi yang berbeda terhadap alat bantu seks. Pasalnya, tiap mainan seks memiliki ukuran, bentuk, dan sensasi berbeda. Elle Chase, pelatih keintiman CSE dan pendidik seks menjelaskan bahwa alat bantu seks yang pas bisa mendorong kenyamanan selama WOT. 

Ia juga merekomendasikan untuk menggunakan bantal seks khusus yang didesain dengan gelombang. Menempatkan bantalan seks di bawah pinggul pasangan, dapat membuat tubuh terangkat. Ini juga akan mempermudah akses tubuh, terutama untuk reverse cowboy. 

Memberikan pengalaman berbeda dengan menambahkan stimulasi sensorik dapat membuat seks terasa menyenangkan. Ini juga dapat mengalihkan pikiran negatif yang sering menyerang begitu seks dimulai. Kamu bisa membawa peralatan tambahan seperti penutup mata, vibrator, atau mainan lain untuk stimulasi klitoris.

Jangan terbatas memilih salah satu. Ajak pasangan untuk menggabungkan stimulasi klitoris, payudara, dan titik sensitif lain guna memastikan kebutuhanmu terpenuhi. Sambil tetap bereksperimen dengan gerakan yang cocok untuk kamu dan pasangan.

Poin-poin di atas memang sangat penting, tetapi dukungan pasangan adalah hal lain yang tidak boleh dilupakan. Sama seperti berdansa, seks memerlukan kerja sama antara kamu dan pasangan. Menyampaikan kekhawatiranmu dan toleransi dari pasangan dapat mengurangi ketidaknyamanan fisik atau tantangan yang mungkin ditemui. 

Selain itu, karena kamu yang memegang sebagian besar kendali saat seks, penting untuk berkolaborasi dengan pasangan. Pasalnya, seseorang dengan kondisi lutut, kaki, atau punggung bawah yang lemah mungkin merasa sulit untuk menopang diri mereka selama berada di atas. Minta dukungan pasangan dengan menekuk kaki untuk bisa dijadikan tumpuan. 

Di luar teori dan tips WOT untuk perempuan plus sized, hal terpenting adalah mengomunikasikan kepada pasangan. Memberi dan menerima masukan tentang hal yang disukai atau sebaliknya, bisa meningkatkan kualitas hubungan ranjang serta interaksi dengan pasangan, lho!