Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

13 Film dan Serial Adaptasi Buku Nonfiksi yang Laris Manis

Killers of the Flower Moon (dok. Apple TV+/Killers of the Flower Moon)

Menemukan film dan seral hasil adaptasi novel itu sudah biasa. Bagaimana dengan buku nonfiksi? Ternyata, ini bukan hal yang aneh. Tak sedikit sineas yang sukses melakukan dramatisasi cerita nonfiksi. Kebanyakan memang masih didominasi biografi dan memoar, tetapi tak sedikit yang disadur dari buku-buku sains populer. 

Untuk menambah wawasanmu soal ini, berikut rekomendasi film dan serial adaptasi buku nonfiksi yang wajib kamu catat. Ada yang sudah rilis, ada pula yang ditunggu-tunggu penayangannya.

1. Origin (2023)

Origin (dok. Toronto International Film Festival/Origin)

Origin salah satu film yang tayang perdana di Venice Film Festival dan Toronto International Film Festival 2023. Meski formatnya film fitur, karya sinematik Ava DuVernay ini diadaptasi dari buku sains populer Caste: The Origins of Our Discontents tulisan Isabel Wilkerson. 

Buku yang terbit pada 2020 itu membahas rasisme sistemik di Amerika Serikat. Wilkerson membandingkannya dengan sistem serupa di India, yakni kasta dan Jerman pada era Nazi.

Buku nonfiksi itu cukup populer hingga meraih nominasi National Book Award for Nonfiction dan memenangkan Goodreads Choice Award pada kategori Sejarah dan Biografi. Versi filmnya melibatkan aktor kawakan Aunjanue Ellis dan Jon Bernthal. 

2. Killers of the Flower Moon (2023)

Killers of the Flower Moon (dok. Apple TV+/Killers of the Flower Moon)

Sejak beberapa tahun lalu, kabar proyek adaptasi buku nonfiksi Killers of the Flower Moon oleh Martin Scorsese sudah jadi perbincangan hangat. Bukan hanya melibatkan aktor-aktor senior macam Leonardo diCaprio, Brendan Fraser, Jesse Plemons, dan Robert De Niro, tema besar ceritanya sangat menarik. 

Bukunya ditulis oleh jurnalis investigasi David Grann soal misteri kematian beberapa penduduk pribumi di Osage County, Oklahoma pada 1920-an. Proses investigasinya cukup kompleks karena dipercaya dilakukan oleh orang-orang berkuasa yang punya kepentingan di lahan yang dihuni penduduk pribumi tersebut. 

3. Oppenheimer (2023)

potongan film Oppenheimer (dok. Universal Pictures/Oppenheimer)

Christopher Nolan mengaku terinspirasi buku biografi Robert J. Oppenheimer yang berjudul American Prometheus tulisan Kai Bird dan Martin J. Sherwin. Film ini merupakan dramatisasi dari kisah hidup dan pergolakan batin sang ilmuwan. Versi bukunya jelas lebih detail dan lengkap, mengikuti Oppenheimer dari kecil hingga riwayat pendidikan, karier, dan akhirnya aktivisme politiknya. 

4. Happening (2021)

Happening (dok. Goodfellas/Happening)

Film Prancis Happening disadur dari memoar berjudul sama karya Annie Ernaux. Latarnya pada 1960-an saat Prancis belum melegalkan pil kontrasepsi dan prosedur aborsi.

Ernaux yang saat itu masih berkuliah mendapati dirinya hamil tanpa rencana dan kesulitan menemukan dokter yang bersedia membantunya. Perjuangannya benar-benar tidak mudah, beberapa pihak bahkan dengan tega hendak memanfaatkan kemalangannya itu. 

5. BlacKkKlansman (2018)

Blackkklansman (dok. Focus Features/Blackkklansman)

Diadaptasi pula dari memoar, BlacKkKlansman diramu dari sudut pandang seorang polisi kulit hitam bernama Ron Stallworth yang ditugaskan menyusup ke komunitas supremasi kulit putih Ku Klux Klan. Dalam versi filmnya, Stallworth diperankan John David Washington. Ia beradu akting dengan Adam Driver yang juga tampil ciamik. Film ini sukses berat, dapat Grand Prix di Cannes Film Festival dan 6 nominasi Oscar. 

6. Lion (2016)

Lion (dok. Transmission Films/Lion)

Lion merupakan adaptasi buku biografi Saroo Brierley berjudul A Long Way Home. Saroo adalah pria India yang terpisah dari keluarga biologisnya saat kecil dan diadopsi pasangan asal Australia. Saat dewasa, ia menyimpan keresahan yang membuatnya bertekad mencari keluarga kandungnya.

Bukan hanya soal performa apik Dev Patel sebagai Saroo, topik tentang adopsi yang dilakukan pasangan kulit putih asal negara maju terhadap anak-anak Asia ini memang wajib dipikirkan kembali. Tak sedikit anak-anak yang akhirnya mengalami masalah saat dewasa, entah karena krisis identitas, trauma, ketidaklengkapan dokumen, dan lain sebagainya. Sama dengan film sebelumnya, Lion sabet 6 nominasi Oscar. 

7. 12 Years a Slave (2012)

12 Years A Slave (dok. Searchlight Pictures/12 Years A Slave)

12 Years A Slave jadi film pemenang Oscar lain yang diadaptasi dari buku nonfiksi. Buku dengan judul sama itu merupakan memoar pria kulit hitam bernama Solomon Northup yang diculik dan dijadikan budak di Louisiana. Kisah pilunya berlangsung selama 12 tahun sampai ia berhasil kabur dan meraih kebebasan yang pernah direnggut darinya itu. 

8. Nomadland (2020)

Nomadland (dok. Searchlight Pictures/Nomadland)

Cerita dan judul Nomadland sebenarnya disadur dari sebuah buku nonfiksi karya Jessica Bruder. Buku ini membahas kehidupan orang-orang yang hidup nomaden dalam van mereka.

Chloe Zhao kemudian menambahkan tokoh fiktif bernama Fern (Frances McDormand) sebagai lakonnya. Sementara, karakter-karakter pendukung dalam film ini memerankan diri mereka sendiri sebagai nomaden.  

9. Into the Wild (2007)

Into the Wild (dok. Paramount Vantage/Into the Wild)

Into the Wild juga judul sebuah buku nonfiksi karangan Jon Krakauer yang mencoba menuliskan kisah hidup pemuda bernama Chris McCandless. McCandless ditemukan meninggal dalam keadaan kelaparan dan kurang gizi di dalam sebuah bus tua di  pegunungan terpencil di Alaska. Krakauer yang penasaran dengan sosok pemuda itu kemudian mencoba mencari tahu kehidupannya sebelum memilih gaya hidup nomaden. 

10. Close (2022)

Close (dok. Diaphana/Close)

Close murni cerita fiktif, tetapi Lukas Dhont selaku sutradara mengaku terinspirasi dari sebuah buku sains populer berjudul Deep Secrets: Boys' Friendships and the Crisis of Connection karya psikolog bernama Niobe Way.

Dalam buku itu, Way melakukan wawancara pada sejumlah anak-anak laki-laki tentang hubungan pertemanan mereka dengan rekan sesama laki-laki. Selama jarak waktu 20 tahun, temuannya pun mencengangkan. 

Ini yang kemudian menginspirasi Dhont untuk membuat film soal bagaimana maskulinitas toksik bisa merusak persahabatan antar laki-laki serta mengganggu kesehatan mental mereka. Semua karakter dan plotnya fiktif, tetapi cukup lekat dengan pengalaman banyak orang. 

11. ZeroZeroZero (2019-2020)

serial ZeroZeroZero (dok. Amazon Prime/ZeroZeroZero)

ZeroZeroZero diadaptasi dari buku berjudul sama karya jurnalis dan ahli kasus kejahatan transnasional asal Italia, Roberto Saviano. Dalam bukunya, ia membahas bagaimana kelompok dan tokoh kriminal di beberapa negara memanfaatkan Samudera Atlantik untuk melakukan transaksi perdagangan kokain. 

Kalau dalam buku Gomorrah, ia fokus pada mafia yang berbasis di Napoli, buku yang satu ini berkutat pada kartel narkoba asal Meksiko. Tokoh serta plot dalam versi serialnya pun fiktif, tetapi banyak terinspirasi dari jalur perdagangan dan proses operasional yang berhasil dikuak Saviano dalam buku ZeroZeroZero. 

12. We Own This City (2022)

series We Own This City (dok. HBO/We Own This City)

Justin Fenton juga seorang jurnalis investigasi yang berhasil merangkum bagaimana sebuah skandal korupsi dalam tubuh kepolisian Baltimore, Amerika Serikat, terjadi dan terkuak. Dalam bukunya, ia menyertakan banyak bukti-bukti forensik dan dokumen pengadilan yang bikin tak habis pikir. Buku itu pun diadaptasi jadi miniseri oleh HBO dan mencuri perhatian. 

13. This Is Going to Hurt (2022)

This is Going to Hurt (dok. Sister Pictures/This is Going to Hurt)

Serial This Is Going to Hurt ditulis dan disutradarai sendiri oleh Adam Kay dari memoar berjudul sama yang pernah ia tulis pada 2017. Sebelum terjun ke industri film, Kay adalah seorang dokter spesialis kandungan. Pengalaman serta unek-uneknya ia ejawantahkan dalam memoar tersebut. 

Sosoknya dalam serial diperankan aktor Ben Whishaw. Serial ini jadi unik karena dibuat dengan mode interaktif. Sang lakon sesekali akan menghadap ke arah kamera dan berbicara langsung ke penonton. 

Meski tak seumum novel, adaptasi film dari buku nonfiksi ternyata bukan hal mustahil. Tak sedikit yang justru sukses di pasaran. Sebuah fakta menarik untuk diingat, nih. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us