Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pelajaran dari Outliers tentang Peran Keberuntungan dalam Karier

ilustrasi pria memulai bekerja (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pria memulai bekerja (pexels.com/cottonbro studio)

Kesuksesan sering kali dianggap sebagai hasil kerja keras, tekad, dan bakat yang luar biasa. Namun, dalam bukunya Outliers, Malcom Gladwell membongkar pemahaman ini dan menunjukkan bahwa keberuntungan juga berperan besar dalam perjalanan karier seseorang. 

Dari tanggal lahir hingga akses ke sumber daya, ada banyak faktor tak terduga yang memengaruhi kesuksesan. Buku ini memberikan wawasan bahwa peluang dan lingkungan sekitar dapat menentukan arah karier seseorang. Berikut lima pelajaran utama dari Outliers tentang bagaimana keberuntungan memengaruhi karier.

1. Kesempatan emas tidak datang secara acak

ilustrasi melakukan presentasi (pexels.com/fauxels)
ilustrasi melakukan presentasi (pexels.com/fauxels)

Dalam Outliers, Gladwell menjelaskan bahwa banyak tokoh sukses mendapatkan peluang besar karena mereka berada di situasi yang mendukung. Bill Gates, misalnya, memiliki akses ke komputer di masa remajanya, yang membantunya mengasah keterampilan pemrograman sejak dini.

kesempatan yang datang tidak akan berarti jika seseorang tidak siap memanfaatkannya. Tidak hanya mendapatkan peluang, orang-orang sukses juga memiliki keterampilan dan kesiapan untuk mengubah peluang tersebut menjadi keuntungan. Oleh karena itu, meskipun keberuntungan berperan, kesiapan dan usaha tetap menjadi faktor penting.

2. Tanggal lahir bisa menentukan keberhasilan

ilustrasi bayi (pexels.com/Rene Terp)
ilustrasi bayi (pexels.com/Rene Terp)

Salah satu contoh menarik dalam Outliers adalah bagaimana bulan kelahiran bisa memengaruhi peluang sukses. Di bidang olahraga, anak-anak yang lahir di awal tahun sering kali lebih berkembang dibandingkan mereka yang lahir di akhir tahun. Ini karena sistem seleksi usia membuat mereka lebih matang secara fisik dan mental. 

Efek dari perbedaan kecil ini bisa berdampak besar dalam jangka panjang. Pemain yang lebih matang lebih sering dipilih untuk program pelatihan yang lebih baik, mendapatkan lebih banyak jam latihan, dan akhirnya memiliki peluang lebih besar untuk sukses. Hal ini menunjukkan bahwa keberuntungan bisa muncul dari faktor yang tampak sepele.

3. 10.000 jam latihan, tapi kesempatan tetap berperan

ilustrasi latihan (pexels.com/Kate Trifo)
ilustrasi latihan (pexels.com/Kate Trifo)

Gladwell mempopulerkan konsep bahwa seseorang butuh 10.000 jam latihan untuk menjadi ahli dalam suatu bidang. Konsep ini menekankan pentingnya dedikasi dan latihan terus-menerus. Namun, latihan saja tidak cukup jika tidak ada kesempatan untuk berkembang.

Contohnya, The Beatles mendapatkan kesempatan langka untuk bermain ratusan jam di klub malam Jerman sebelum mereka terkenal. Pengalaman ini membantu mereka menyempurnakan kemampuan bermusik. Tanpa kesempatan tersebut, mungkin mereka tidak akan mencapai tingkat kesuksesan yang mereka raih.

4. Keberuntungan dalam akses pendidikan dan sumber daya

ilustrasi memanfaatkan sumber daya (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi memanfaatkan sumber daya (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Banyak individu sukses mendapatkan pendidikan dan akses ke sumber daya yang tidak dimiliki semua orang. Faktor seperti sekolah berkualitas, lingkungan yang mendukung, dan mentor yang tepat bisa memberikan keuntungan besar dalam karier seseorang.

Sebagai contoh, banyak tokoh besar lahir di lingkungan yang memberikan mereka akses ke perpustakaan, laboratorium, atau komunitas yang mendukung perkembangan intelektual mereka. Hal ini membuktikan bahwa meskipun usaha dan bakat penting, keberuntungan dalam bentuk akses terhadap sumber daya juga berperan besar.

5. Pengaruh tempat dan waktu dalam karier seseorang

ilustrasi wanita sedang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita sedang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Faktor geografis dan sejarah memiliki dampak besar pada kesuksesan seseorang. Misalnya, orang yang tumbuh di kota dengan industri teknologi yang berkembang memiliki lebih banyak kesempatan untuk terjun ke dunia tersebut. Mereka yang lahir di era booming industri tertentu juga memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan mereka yang lahir di masa stagnasi ekonomi.

Contohnya, banyak pengusaha teknologi lahir di tahun 1950-an hingga 1960-an, saat industri komputer sedang berkembang pesat. Mereka mendapatkan peluang emas untuk membangun karier di bidang yang sedang naik daun. Ini menunjukkan bahwa keberuntungan bisa datang dalam bentuk waktu dan tempat lahir yang tepat.

Kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh bakat dan kerja keras, tetapi juga oleh keberuntungan dalam berbagai bentuk. Akses ke pendidikan, waktu dan tempat lahir, serta kesempatan yang datang di saat yang tepat semuanya berkontribusi dalam perjalanan karier seseorang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zaffy Febryan
EditorZaffy Febryan
Follow Us