Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Jitu Menghadapi Tekanan untuk Selalu Produktif

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/ANTONI SHKRABA Production)
ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/ANTONI SHKRABA Production)

Adakalanya kita menginginkan agar selalu produktif. Bekerja sepanjang waktu menjadi keharusan. Sampai-sampai tidak memberikan hak pada diri sendiri untuk beristirahat. Terkadang, lingkungan sekitar juga memiliki tekanan sedemikian rupa.

Menghadapi tekanan untuk seluruh produktif dapat menguras fisik maupun mental. Jika menginginkan kehidupan yang seimbang, kita harus tahu cara menghadapi situasi satu ini. Apa yang harus dilakukan saat menghadapi tekanan untuk selalu produktif? Kamu bisa menerapkan deretan cara jitu di bawah ini.

1. Mengubah perspektif tentang produktivitas

ilustrasi sosok berpikir kritis (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi sosok berpikir kritis (pexels.com/Ivan Samkov)

Tanpa sadar kita kerap mendorong diri menjadi orang yang selalu produktif. Jika masih dalam batasan yang wajar, ini membuat kinerja lebih optimal. Tapi tekanan produktif yang sudah berlebihan justru dapat mengganggu keseimbangan hidup.

Kebiasaan tersebut dapat diperbaiki dengan mengubah perspektif tentang produktivitas. Kata produktif bukan hanya soal berapa banyak yang kita kerjakan, tapi bagaimana kita melakukannya. Belajarlah menjadi orang yang selalu berfokus pada kualitas, bukan hanya mengejar kuantitas.

2. Menetapkan tujuan yang realistis dan terukur

ilustrasi menetapkan tujuan (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi menetapkan tujuan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Banyak hal yang membuat seseorang menghadapi tekanan produktivitas. Contohnya sikap perfeksionis atau ambisius yang tinggi. Belum lagi dengan lingkungan sekitar yang memiliki ekspektasi atau standar tertentu. Kita harus paham cara menghadapi tekanan untuk selalu produktif.

Langkah ini bisa dimulai dengan menetapkan tujuan yang realistis dan terukur. Terlalu banyak tujuan bisa memicu kelelahan. Buat daftar prioritas harian atau mingguan dengan target yang realistis. Mulailah dari hal kecil untuk menjaga momentum. Hal ini akan membuat kita merasa berhasil tanpa merasa terbebani.

3. Menerapkan pola kehidupan yang mindfullness

ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Ines Cancela)
ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Ines Cancela)

Siapa yang tidak lelah menghadapi tekanan untuk selalu produktif? Alih-alih dapat meningkatkan kinerja, justru menurunkan semangat dan motivasi. Pada titik terendah, seseorang akan berputus asa dan dikendalikan oleh sikap pesimis.

Kita harus mengetahui cara yang efektif untuk mengatasi situasi tersebut. Sekarang saatnya menerapkan pola kehidupan yang mindfullness. Kita perlu menikmati secara utuh situasi yang berlangsung sekarang. Ini membantu mengelola tekanan, fokus pada saat ini, dan membatasi kecenderungan multitasking yang bisa menguras energi.

4. Fokus pada perkembangan diri, bukan hanya hasil

ilustrasi bekerja (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Menghadapi tekanan untuk selalu produktif memang tidak mudah. Kita dituntut bekerja di luar batas kemampuan. Terkadang sampai melupakan waktu beristirahat. Padahal, semua kembali lagi pada diri sendiri dalam menghadapi situasi tersebut.

Menghadapi tekanan untuk selalu produktif, adakalanya kita harus berani mengatakan tidak. Rasa ingin membantu atau ikut terlibat dalam semua hal bisa menjadi jebakan. Pelajari batasan diri dan jangan ragu untuk menolak pekerjaan atau kegiatan yang tidak sejalan dengan tujuan.

5. Berani mengatakan tidak

ilustrasi berkata tidak (pexels.com/Vie Studio)
ilustrasi berkata tidak (pexels.com/Vie Studio)

Menghadapi tekanan untuk selalu produktif memang tidak mudah. Kita dituntut bekerja di luar batas kemampuan. Terkadang sampai melupakan waktu beristirahat. Padahal, semua kembali lagi pada diri sendiri dalam menghadapi situasi tersebut.

Menghadapi tekanan untuk selalu produktif, adakalanya kita harus berani mengatakan tidak. Rasa ingin membantu atau ikut terlibat dalam semua hal bisa menjadi jebakan. Pelajari batasan diri dan jangan ragu untuk menolak pekerjaan atau kegiatan yang tidak sejalan dengan tujuan.

6. Membatasi paparan media sosial

ilustrasi memegang handphone (pexels.com/JESHOOTS)
ilustrasi memegang handphone (pexels.com/JESHOOTS)

Mungkin kamu pernah merasa tertekan karena tuntutan untuk selalu produktif. Apalagi turut diiringi dengan ekspektasi dan standar sosial yang tinggi. Setiap pencapaian menjadi ajang pamer di media sosial. Sikap demikian ini sudah menjadi budaya yang mengakar kuat.

Memilih bertahan dalam budaya tersebut tentu saja salah. Menghadapi tekanan untuk selalu produktif, kita harus mampu membatasi paparan media sosial. Kita dapat mengerahkan fokus dan konsentrasi secara penuh tanpa harus terbagi oleh ajang perbandingan.

Menghadapi tekanan untuk selalu produktif memang menjadi tantangan. Tapi bukan berarti kita tidak bisa mengelola diri dalam situasi tersebut. Kita hanya perlu mengubah perspektif tentang produktivitas. Selain itu, penting untuk berani mengatakan tidak serta membatasi paparan media sosial. Sudahkah kamu memahami keenam cara jitu tersebut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us