Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lakukan 5 Cara Ampuh Ini agar Cepat Move On dari Kepahitan Masa Lalu

Ilustrasi wanita sedih (Unsplash.com/Anthony Tran)
Ilustrasi wanita sedih (Unsplash.com/Anthony Tran)

Hampir sebagian besar orang punya pengalaman menyakitkan di masa lalu yang terkadang sulit dilupakan. Bahkan gak jarang pengalaman pahit tersebut justru semakin menyiksa dan menjadi beban hidup di masa sekarang. Tanpa disadari, hal ini akan membuat lelah, baik fisik maupun mental, sebab kita belum bisa berdamai dengan masa lalu.

Bukan hanya gak bisa fokus pada masa sekarang, terjebak kepahitan masa lalu hanya akan membuat hidup penuh dengan beban. Walaupun sulit, tapi kita bukannya tidak bisa melepaskan semua beban tersebut, kok.

Berikut ini beberapa cara ampuh yang bisa diupayakan agar cepat move on dari kepahitan masa lalu.

1. Berusaha mengarahkan energi untuk hidup di masa kini

Ilustrasi pria sedih (Unsplash.com/Zachary Ferguson)
Ilustrasi pria sedih (Unsplash.com/Zachary Ferguson)

Gak dipungkiri bahwa memang dibutuhkan usaha yang cukup keras untuk bisa berdamai dengan masa lalu. Gak cukup berhenti pada kemauan, tapi juga harus memiliki usaha nyata untuk memulainya. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan berusaha mengarahkan seliruh energi untuk menjalani kehidupan saat ini.

Jika terus terpaku pada masa lalu, maka kita hanya akan berjalan di tempat. Kepahitan masa lalu seolah menjadi beban berat yang terus membelenggu langkah kita. Komitmen untuk menjalani hidup di masa ini menjadi kunci yang harus terus dipegang teguh.

2. Cobalah untuk menerima semua pengalaman emosi yang telah dilalui

Ilustrasi wanita sedih (Unsplash.com/Sinitta Leunen)
Ilustrasi wanita sedih (Unsplash.com/Sinitta Leunen)

Langkah selanjutnya yang gak kalah menentukan adalah dengan memberi diri kita kesempatan untuk menerima semua pengalaman emosi. Bukan hanya tentang hal-hal membahagiakan tapi juga yang paling menyakitkan sekalipun.

Semua pengalaman emosional ini pada akhirnya akan membentuk diri kita menjadi sosok yang lebih tangguh. Saat sudah mampu menerima semua luapan emosi tadi, mental kita akan jauh lebih kuat dan tidak mudah jatuh oleh pengalaman buruk lagi.

3. Ingatkan diri untuk melihat bahwa masa lalu adalah pembelajaran hidup

Ilustrasi pria melihat ke luar jendela (Unsplash.com/Radu Florin)
Ilustrasi pria melihat ke luar jendela (Unsplash.com/Radu Florin)

Gak sekadar menerima pengalaman baru dan melepaskan kenangan lama yang menyakitkan, ada kalanya kita perlu mengingat semua itu sebagai pembelajaran hidup. Setiap yang terjadi pada kita bukanlah tanpa alasan. Semuanya memiliki andil dalam proses pembelajaran diri menjadi pribadi yang lebih baik.

Baik pengalaman yang menyenangkan maupun menyakitkan, keduanya mampu menguatkan sekaligus mendewasakan kita. Yakinkan diri untuk terus menggali makna dalam setiap kejadian. Dengan begitu, tanpa disadari kita akan semakin bijak dalam menyikapi setiap hal yang dialami dalam hidup.

4. Maafkan mereka yang pernah melukai

Ilustrasi wanita sedih (Unsplash.com/Kunj Parekh)
Ilustrasi wanita sedih (Unsplash.com/Kunj Parekh)

Seringkali pengalaman menyakitkan memang akan berkaitan langsung dengan orang lain. Gak jarang juga kesulitan melepaskan beban kepahitan masa lalu terjadi karena kita belum bisa memaafkan orang tersebut. Seolah menyimpan bara dalam hati, semakin lama justru akan membuat luka semakin dalam.

Memaafkan akan menjadi langkah besar yang paling berani. Saat kita bisa memaafkan, atau setidaknya berusaha memaafkan mereka, beban masa lalu akan jadi lebih ringan hingga berangsur-angsur hilang. Mungkin melupakan masih terasa berat, tapi memaafkan akan jadi pilihan bijak untuk bisa move on dari kepahitan masa lalu. 

5. Gak kalah penting, maafkan juga dirimu sendiri

Ilustrasi wanita sedih (Unsplash.com/Eric Ward
Ilustrasi wanita sedih (Unsplash.com/Eric Ward

Jika memaafkan orang lain adalah poin penting untuk cepat pulih dari kepahitan masa lalu, maka begitu juga dengan memaafkan diri kita sendiri. Luka di masa lalu seringkali justru melekat kuat karena kita yang sulit memaafkan diri sendiri.

Menempatkan semua beban pada diri sendiri hanya akan semakin menyiksa dan membebani hati juga pikiran. Saat kita sudah bisa memaafkan diri sendiri, maka langkah ini justru menjadi cara terampuh untuk berdamai dengan masa lalu.

Itu tadi kelima cara ampuh agar bisa cepat move on dari kepahitan masa lalu. Pertanyaannya sekarang, kita sudah siap untuk memulai langkah kecil pertama atau belum? Semua keputusan ada di tangan kita sendiri. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
T y a s
EditorT y a s
Follow Us