5 sebab Orang Memilih untuk Tidak Memilih, Lebih Suka Abstain

Adanya sejumlah pilihan seharusnya dimanfaatkan dengan baik. Kita perlu memberikan suara dalam pemungutan untuk memperjuangkan keinginan. Dalam konteks memilih apa pun, memanfaatkan kesempatan ini penting agar kita tidak merasa terpaksa melakukan sesuatu.
Namun kenapa ya, tak sedikit orang yang suka memilih untuk tidak memilih? Memang benar sih, bahwa itu juga bentuk pilihan yang perlu dihargai. Akan tetapi keputusan buat abstain, ikut yang lain saja, dan cenderung masa bodoh tentu ada sebabnya. Lima penyebab terbesarnya diuraikan di bawah ini.
1. Gak mau mengambil risiko

Orang yang takut akan risiko pasti berusaha menghindari kesempatan memilih. Dia lebih suka orang lain memilihkan sesuatu untuknya. Atau, ia cukup mengikuti pilihan mayoritas orang di sekitarnya.
Dengan dia tidak memilih sendiri, ia merasa tanggung jawab atas risiko ada pada orang lain. Dia gak bisa disalahkan kalau pilihan itu ternyata tidak tepat. Bahkan ia dapat menyalahkan orang yang memilihkan sesuatu untuknya.
2. Semua pilihan terasa tidak menyenangkan untuknya

Bukan banyaknya pilihan yang paling bikin seseorang menjadi bingung. Namun, pilihan yang ada itu menyenangkan atau tidak buatnya. Apabila dia menyukai seluruh opsi, bingung pun paling cuma sebentar.
Toh, apa pun yang dipilihnya bakal sama menyenangkan untuknya. Dengan mudah ia bisa asal menjatuhkan pilihan. Lain bila semua pilihan yang tersaji tidak disukainya. Dia akan menolak memilih satu pun di antaranya.
3. Tidak tertarik dengan pemilihan yang berlangsung

Orang yang enggan memilih pada suatu situasi belum tentu akan selalu begitu. Demikian pula orang yang biasanya semangat memilih selagi ada kesempatan bisa saja tiba-tiba bersikap tidak peduli. Penyebabnya hanyalah soal dia tertarik atau gak dengan jenis pemilihannya.
Sebagai contoh, anak muda biasanya antusias untuk memilih cita-cita. Namun, beberapa di antaranya terkadang menjadi sangat apatis bila sudah menyangkut politik. Dampaknya, sebagian anak muda memilih tak memberikan suaranya dalam pesta demokrasi.
4. Tak ada sanksi dari gak ikut memilih

Selama memilih atau tidak sama-sama dibolehkan, orang sangat leluasa untuk bersikap. Makin mudah bagi mereka yang yang sejak awal enggan berpartisipasi untuk benar-benar tak ikut menetapkan pilihan.
Bahkan apabila sanksi dari tidak memilih terbilang ringan, orang dapat tetap lebih menyukai kena hukuman. Itu sebabnya dalam situasi tertentu terkadang orang perlu dipaksa buat memberikan suaranya. Tujuannya untuk mencegah rasa tidak puas di kemudian hari terkait keputusan atau hasil pemilihan.
5. Yakin pilihannya akan menang

Beberapa orang senang menjadi pemilih terakhir. Maksudnya, mereka menunggu orang lain memberikan suaranya. Selama itu pula mereka dengan cermat menilai peluang.
Asalkan pilihan pribadi mereka sudah tampak unggul, mereka akan mengurungkan niat ikut memilih. Mereka merasa aman melihat pertarungan yang terjadi. Akan tetapi jika pilihan mereka masih sepi peminat, mereka segera memberikan suara dengan harapan mampu mengungguli pilihan yang lain.
Memutuskan buat tidak menggunakan hak pilih harus dipikirkan dengan matang. Asal menurut pada pilihan orang lain belum tentu berakibat baik. Pun kita yang paling tahu tentang keinginan diri. Maka gunakan hak pilih kita selagi diberi kesempatan.



















