Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Kenapa Pasangan Sering Bertengkar Jelang Pernikahan

jaypankhania.com
jaypankhania.com

Menyongsong hari pernikahan, pasangan mana yang tidak bahagia dibuatnya? Setelah sekian lama saling mengenal, menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, pada akhirnya perjalanan itupun akan memasuki final-nya di pelaminan.

Tapi tak jarang, semakin mendekati hari-H, kedua calon pengantin malahan lebih intens terlibat pertengkaran. Jangan berburuk sangka dulu ya. Apalagi sampai menganggap pertengkaran itu hal yang lumrah.

Buat kamu yang kebetulan juga tengah mempersiapkan hari bahagia bersama pasangan, coba cek dulu keempat point berikut.

Siapa tahu bisa membantu kamu menghindari cek-cok sama dia. Gak mau kan persiapan hari sakral kalian diwarnai pertengkaran karena alasan yang sebenarnya bisa dibicarakan baik-baik?

1. Sebagai wanita, kamu ingin segala sesuatunya diperhatikan detail. Sementara dia, pengennya simple apa adanya aja.

vabridemagazine.com
vabridemagazine.com

Bukan hal baru lagi kalau namanya wanita ingin segala sesuatu yang menyangkut dirinya terlihat sempurna. Apalagi soal konsep pernikahan. Sedangkan bagi pria, hal tersebut bukanlah prioritas utama. Acara yang sederhana namun sakral lebih menarik baginya, ketimbang mesti ribet dengan banyak konsep.

2. Mengurus persiapan pernikahan membuat kalian jarang punya waktu "tenang" berdua. Ini membuat emosi sama-sama mudah meledak karena lelah memikirkan banyak hal sekaligus.

flickr.com/ a.rios
flickr.com/ a.rios

Baik kamu maupun dia sama-sama sibuk bekerja. Ditambah lagi persiapan pernikahan yang semakin mendekati tanggalnya, membuat kalian hampir tidak punya waktu santai berdua. Saat ada waktu berduaan, progres persiapan pernikahan jadi topik utama yang mesti banget dibahas.

Padahal mungkin aja otak kalian sudah sama-sama lelah. Bukannya menghabiskan waktu berdua untuk bersenang-senang, eh ujung-ujungnya malah berantem lagi.

3. Sifat masing-masing makin terlihat. Apalagi jelang pernikahan, orangtua kalian akan ikut andil dalam persiapan hari bahagia anak-anaknya. Bingung menyatukan banyak pendapat dalam satu mufakat.

pinterest.com
pinterest.com

Orangtua mana sih yang gak kepengen melihat anak-anaknya bahagia? Begitu pula dengan orangtua dan calon mertuamu. Meski kalian sudah sama-sama dewasa, dan sangat bisa mengurus segala persiapan pernikahan berdua saja, tapi pasti campur tangan orangtua tidak bisa dielakkan begitu saja.

Ibu dia pengennya ini, sementara keluarga kamu punya pendapatnya sendiri. Sebagai penghubung kedua keluarga, kalian mesti rela saling adu argumen.

Gak jarang, sifat asli kalian pun muncul ke permukaan. Selama masih batas wajar dan bisa ditolerir, jangan gegabah ambil keputusan terburuk ya.

4. Dia terlihat kurang simpatik dengan persiapan pernikahan kalian. Sebagai calon kepala keluarga, mungkin dalam pikirannya diselimuti rasa takut akan masa depan kalian. Bagaimana jika nantinya dia nggak bisa membuat kamu bahagia?

onethreeonefour.com
onethreeonefour.com

Daripada soal pernak-pernik cantik pernikahan, seorang pria lebih sibuk memikirkan tabungan untuk masa depan. Apakah pekerjaannya saat ini cukup menjanjikan. Apakah dia bisa membimbingmu sebagai kepala keluarga yang baik kelak?

Mungkin sebagai wanita, kamu tidak dibebani dengan pikiran-pikiran itu. Jadi wajar saja bila di matamu, dia terlihat kurang antusias mempersiapkan pernikahan kalian. Sehingga hal tersebut membuatmu merasa mengurusi segala sesuatunya sendirian.

Coba bayangkan, kalau kamu di posisinya. Memikirkan persiapan pernikahan memang berat. Tapi mempersiapkan mental membina sebuah keluarga pastinya jauh lebih berat lagi bukan?

Sebelum kepala kalian meledak dan emosi meluap, cobalah untuk mengatur napas. Lebih baik diam dari pada beradu argumen yang gak ada ujungnya. Pertengkaran kecil jelang pernikahan bisa juga kamu jadikan pelajaran.

Karena nanti ke depannya bakal banyak rintangan yang akan kalian hadapi. Yang terpenting adalah satukan suara, cari solusi dan hadapi segala sesuatunya dengan bijak dan dewasa ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest in Life

See More

Contoh Pengisian Rapor PAUD Narasi Semester 1 Lengkap dan Mudah

18 Des 2025, 22:03 WIBLife