6 Tanda Kamu Mengencani Cowok Toksik, Segera Tinggalkan!

Walaupun kamu dan dia telah menjalani hubungan cukup lama, nyatanya hal ini bukanlah jaminan. Sering kali dia merasa gak puas dan masih belum bisa menerimamu sepenuhnya. Kamu pun merasa jika harus bersaing dan berubah seperti apa yang dia inginkan.

Padahal dalam hubungan yang sehat, pasangan semestinya bisa menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain. Selain itu kamu juga sering merasa cemas dan ditinggalkan jika gak bisa memenuhi ekspektasinya.

Hubungan yang sehat semestinya dilandasi dengan keinginan bersama dari keduanya. Hal sederhananya ditunjukkan dengan berjuang untuk satu sama lain. Namun, dalam hubungan yang kamu jalani hal tersebut sulit dirasakan.

Malah sebaliknya, justru kamu yang harus banyak berjuang dan mengusahakan agar dia tetap bertahan. Memang itu bukan hal yang salah, namun jika terus-terusan terjadi kamu akan merasa capek sendiri. It takes two to tango!

Keberadaanmu sepertinya kurang dihargai dalam hidupnya. Hal ini terlihat dari kebiasaannya dalam membandingkanmu dengan orang lain. Pasangan yang memiliki sifat seperti ini memperlihatkan kalau dia kurang bersyukur atas apa yang dipunya.

Bisa-bisa selama hubungan berjalan bukan malah ketenangan yang kamu rasakan, melainkan rasa tidak nyaman atas apa yang terjadi. Bukan malah membantumu tumbuh, bisa saja dia menjadi alasanmu untuk sulit menerima diri sendiri. Temukan orang yang mampu menjadi supporter terbaik di semua keadaan.

Sewajarnya orang yang memiliki perasaan terhadapmu akan menjaga itu dengan baik. Namun, yang terjadi dalam hubunganmu justru sebaliknya. Bukannya berusaha menjaga perasaanmu, cowokmu justru gak memiliki perasaan sungkan untuk membahas cewek lain.

Walaupun kelihatannya biasa saja, namun ternyata jika ini terjadi terus menerus akan membuatmu semakin malas saja. Tak dapat dipungkiri bahwa perasaan jengkel sudah pasti kamu rasakan.

Pasangan biasanya adalah seseorang yang dianggap sebagai teman terbaik untuk satu sama lain. Namun dalam hubungan yang kamu jalani, dia justru bersikap sebaliknya. Saat kamu membutuhkan bantuan, dia bukanlah orang pertama yang bisa kamu tuju. Seperti sebuah pertanda, sebenarnya hal tersebut mampu kamu rasakan. Namun demikian, anggapan itu selalu kamu tepis karena ekspektasimu tentangnya lebih dari itu.

Keterbukaan dalam hubungan merupakan hal dasar sebagai penguat. Bagaimanapun kedekatan dan kenyamanan satu sama lain bisa dilihat dari komunikasi yang terjalin. Jika kamu merasakan bahwa komunikasi dalam hubungan gak berjalan baik, atau lebih parahnya cenderung ditutupi, bisa jadi itu adalah indikasi awal hubungan yang toksik. Kalau komunikasi sederhana saja sulit dilakukan, lantas bagaimana kalian akan mendiskusikan hal yang serius ke depannya? Coba kamu renungkan kembali.

Memilih pasangan memang bukan hal yang mudah. Namun jangan biarkan diri terjebak dalam hubungan yang gak benar-benar membuat nyaman. Jika pada akhirnya hanya bikin keadaan semakin runyam, ada baiknya untuk segera ambil keputusan.