Warga Bisa Jajal Alutsista di Hari Terakhir Indo Defence 2025

Jakarta, IDN Times - Pameran pertahanan dan alutsista Indo Defence 2025 memasuki hari terakhir pada Sabtu (14/6/2025). Di hari terakhir ini, Indo Defence dibuka untuk warga umum dengan membayar tiket sebesar Rp50 ribu, dimulai dari pukul 10.00 hingga 19.00 WIB.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen TNI, Frega Wenas Inkiriwang, mengatakan publik bisa menjelajahi sektor industri pertahanan Indonesia.
"Jadi, kami berikan ruangnya nanti pada 14 Juni bagi masyarakat luas untuk berkunjung, menyaksikan dan melakukan eksplorasi," ujar Frega.
Kesempatan ini dianggap penting oleh Kementerian Pertahanan karena masyarakat biasanya tidak mudah untuk mengakses langsung produk-produk industri pertahanan. Produk yang dapat dijajal dimulai dari senapan, kendaraan tempur hingga tank. Selain itu, ada hiburan yang disediakan panitia dengan menghadirkan mantan vokalis Kerispatih, Sammy Simorangkir.
"Nah, ketika disajikan di tempat seperti ini, masyarakat bisa mengeksplorasi dan mencoba. Ada yang dari senapan, kendaraan tempur, tank," katanya.
1. Sebanyak 27 kontrak diteken antara BUMN dengan BUMS pertahanan

Setelah berlangsung empat hari, sudah ada 27 kontrak pertahanan dan program peningkatan 20 rumah sakit TNI senilai total Rp33 triliun. Sejumlah perusahaan yang meneken kontrak antara lain PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT Dahana, PT LEN, PT Praba Cipta Mandiri, PT Mitra Harapan Abadi, hingga Ellips Project UK yang bekerja sama dengan BUMS.
Frega mengatakan, penandatanganan kontrak bersama itu merupakan wujud nyata komitmen dari Kemenhan untuk membangun kekuatan militer.
"Kemenhan juga memiliki komitmen kuat dalam mendorong transparansi, akuntabilitas, efisiensi serta efektivitas belanja pertahanan sejalan dengan arah kebijakan nasional," ujar Frega.
2. Indo Defence 2025 dihadiri lima Menteri Pertahanan asing

Dalam laporannya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, Indo Defence 2025 adalah perhelatan ke-10 dan mengambil tema 'Defence Partnerships for Global Peace and Stability.'
"Acara tahun ini diikuti oleh 1.180 peserta eksibisi. Dengan konfirmasi kehadiran dari 42 negara sahabat melalui 659 perusahaan asing dan 521 produsen di dalam negeri," ujar Sjafrie di JI Expo, Jakarta Pusat saat upacara pembukaan.
Indo Defence 2025, dijelaskan Sjafrie, turut dihadiri oleh Menteri Pertahanan, Wakil Menteri Pertahanan, dan Panglima Angkatan Bersenjata dari negara asing. Tercatat pembukaan Indo Defence dihadiri langsung oleh lima menteri pertahanan negara asing.
"Pertama, Menteri Pertahanan Brunei Darussalam, kedua Menhan DAPA Korea, ketiga Menhan Bosnia, keempat Menhan Papua Nugini, dan kelima Menhan Republik Timor Leste," kata dia.
Sejumlah panglima angkatan bersenjata pun turut hadir di Indo Defence 2025 mulai dari Vietnam, Arab Saudi, Italia, Turki, Iran hingga Sri Lanka. Sementara, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih juga turut hadir. Mantan Wakil Presiden Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno juga diundang di acara Indo Defence 2025.
3. Menhan Sjafrie ingin pamerkan kemampuan alutsista dalam negeri

Sjafrie juga memamerkan alutsista buatan dalam negeri lewat Indo Defence 2025. Sejumlah alutsista buatan BUMN sudah diakui kemampuannya oleh dunia internasional.
"Dari PT Pindad yaitu Maung MV3-EV, ranpur harimau, dan senjata SS3. PT PAL dengan produksi (kapal) frigate Merah Putih, kapal bantu rumah sakit, landing platform deck serta modernisasi F-15 yang akan dilaksanakan oleh PT DI (Dirgantara Indonesia)," kata Sjafrie.
PT LEN juga memamerkan unmanned aerial vehicle (drone), combat management system motorcycle dan becak listrik. Di forum itu, Sjafrie turut menjelaskan alutsista dari luar negeri yang dipamerkan di Indo Defence 2025, antara lain Sukhoi-57 dari Rusia, sistem radar AFK-300 E dari Turki dan pesawat tempur Rafale dari Prancis.
"Ada pula peralatan nonalutsista, penanggulangan bencana alam dan kedaruratan lainnya," ujar Sjafrie.