Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Amien Rais Sindir Baliho Puan Maharani, Tapi Suruh Kader Pasang Juga

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais, saat berbicara di acara Hari ke-3 Tasyakuran Online Diskusi Publik "Perspektif dari Jogja Untuk Indonesia 2045" pada Senin (6/9/2021). (youtube.com/Ridho Rahmadi Official)
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais, saat berbicara di acara Hari ke-3 Tasyakuran Online Diskusi Publik "Perspektif dari Jogja Untuk Indonesia 2045" pada Senin (6/9/2021). (youtube.com/Ridho Rahmadi Official)

Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Syuro yang juga pendiri Partai Ummat, Amien Rais, menyinggung soal baliho Ketua DPR Puan Maharani yang bertebaran di sejumlah daerah. Amien Rais pun menyindir baliho Puan ini.

"Disangkanya kalau Mbak Puan membuat baliho gede-gede itu, disangka bisa memengaruhi ternyata malah get less," ucap Amien Rais saat berbicara di acara hari ke-3 Tasyakuran Online Diskusi Publik "Perspektif dari Jogja Untuk Indonesia 2045", di YouTube Ridho Rahmadi Official, dikutip Senin (6/9/2021).

1. Sindir baliho Puan, tapi Amien minta kader pasang baliho atau atribut Partai Ummat

Ilustrasi partai Ummat (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Ilustrasi partai Ummat (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Meski begitu, Amien Rais mengatakan, pemasangan baliho atau atribut partai juga memengaruhi perspektif orang. Dia mengatakan, perspektif orang bisa dipengaruhi dari pancaindra.

"Manusia itu dipengaruhi pertama (dari) mata, baru telinga, visual audio, baru informasi, kemudian hati. Jadi orang tertarik, matanya dulu. Orang jatuh cinta juga mesti lihat dulu," katanya.

Karena hal itu, Amien lalu meminta agar atribut Partai Ummat seperti baliho-baliho juga mulai dipasang.

"Saya kira sudah waktunya kita ini, bukan di DI (Daerah Istimewa Yogyakarta), di mana-mana, itu mulai ada, gak (usah) terlalu banyak juga, tapi ada gambar-gambar, logo kita ini atau bendera Partai Ummat di mana-mana, karena betapa pun, manusia itu akan terpengaruh oleh apa yang dilihatnya," kata Amien Rais.

2. Bicara amandemen, Amien sebut isu amandemen tricky

ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Amien Rais lalu bicara mengenai amandemen UUD 1945. Dia menyebut, isu amandemen UUD 1945 penuh tipu muslihat, sebab rencana itu tak lain untuk meloloskan masa jabatan presiden jadi 3 periode.

Dia mengatakan, isu amandemen UUD 1945 digaungkan oleh tokoh-tokoh politik pendukung Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Jadi soal amandemen ini, ini sebuah tricky politik, politik yang sangat penuh tipu muslihat," kataya.

3. Disebutkan isu amandemen UUD 1945 sudah digaungkan sejak 2019

Amien Rais mendirikan partai baru bernama Partai Ummat. (Youtube.com/Amin Rais Official)
Amien Rais mendirikan partai baru bernama Partai Ummat. (Youtube.com/Amin Rais Official)

Menurut Amien Rais, isu amandemen UUD 1945 sudah dibicarakan sejak 2019 oleh tokoh-tokoh yang pro Jokowi.

"Bahkan mereka ingin sekali, bahwa tidak ada seorang pun tokoh yang akan bisa melebihi kecerdasan, kemampuan, ketajaman bahkan kesempurnaan daripada Pak Jokowi," katanya.

Dia melanjutkan, tensi isu masa jabatan presiden 3 periode mulai senyap usai diramaikan. Tak lama kemudian, lanjut Amien, isu ini diramaikan kembali oleh PDIP.

"Nah setelah itu diangkat lagi oleh teman-teman PDIP, tapi juga terutama bukan PDIP resmi, pendukung yang tidak formal itu sehingga risikonya buat partai politik PDIP mungkin lebih lunak karena mostly bukan PDIP," ucap dia.

Amien lalu mengatakan, pendukung Jokowi ini ingin mengangkat isu amandemen UUD 1945 untuk mengetahui reaksi masyarakat.

"Tapi ada oknum-oknum yang memang saya kira mendapatkan tugas untuk testing to water. Kayak apa kalau masyarakat sipil disuguhi sebuah isu, namanya amandemen supaya Presiden Jokowi bisa diberi waktu 5 tahun lagi, jadi 15 tahun," kata Amien.

Dia menambahkan, isu ini kemudian hilang ketika reaksi masyarakat negatif. Amien Rais pun mengatakan, sebuah isu tidak akan bertahan lama.

"Jadi memang di negeri ini, isu setegas apa pun, sekejam apa pun itu hanya mingguan saja," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sachril Agustin Berutu
EditorSachril Agustin Berutu
Follow Us