Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anak di Rempang Masih Trauma Konflik, Dapat Pendampingan Psikologis

KemenPPPA memberikan pendampingan pada anak-anak yang menghadapi bentrokan dan konflik di Pulau Rempang, Batam. (dok. KemenPPPA)

Jakarta, IDN Times -  Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memberikan pendampingan pada anak-anak yang mengalami bentrokan di konflik di Pulau Rempang, Batam. 

Ada 345 anak yang dapat pendampingan psikologis. Mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) kelas 7 hingga 9.

“Peristiwa bentrokan yang terjadi pada 7 September 2023 cukup meninggalkan luka yang mendalam bagi anak-anak di Pulau Rempang, yang terdampak langsung dan mereka sulit melupakan peristiwa tersebut,” kata Plt. Asisten Deputi Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Kemen PPPA, Atwirlany Ritonga, dalam keterangannya, Selasa (17/10/2023).

1. Jalani screening psikologis dengan instrumen self-report

KemenPPPA memberikan pendampingan pada anak-anak yang menghadapi bentrokan dan konflik di Pulau Rempang, Batam. (dok. KemenPPPA)

Pendampingan ini diberikan pada anak-anak yang duduk di bangku SMP 22 Batam. Mereka menjalani screening psikologis menggunakan instrumen self-report. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi terkait regulasi emosi.

Pada sesi tersebut, anak-anak diajak untuk mengenali berbagai jenis emosi, sumber emosi, dan cara mengelola emosi. Anak-anak juga diajak untuk melakukan relaksasi dengan teknik mengatur pernapasan.

2. Anak-anak masih teringat dengan peristiwa bentrokan

KemenPPPA memberikan pendampingan pada anak-anak yang menghadapi bentrokan dan konflik di Pulau Rempang, Batam. (dok. KemenPPPA)

Selanjutnya, anak-anak berdiskusi dalam kelompok untuk mempresentasikan cara meregulasi emosi yang paling sesuai untuk diri mereka, dan ditutup oleh sesi menulis surat untuk diri sendiri dengan tujuan memberikan apresiasi dan menguatkan diri sendiri. Pendampingan psikososial tersebut dipandu langsung oleh fasilitator-fasilitator gabungan.

“Selama sesi pendampingan psikososial diselenggarakan, secara umum ditemukan bahwa anak-anak masih cukup teringat akan peristiwa bentrokan pada 7 September 2023 silam. Namun mereka sudah mampu untuk melaksanakan aktivitas belajar mengajar di sekolah seperti semula,” ujar Atwirlany.

3. Anak-anak lebih khawatir terkait rencana relokasi

KemenPPPA memberikan pendampingan pada anak-anak yang menghadapi bentrokan dan konflik di Pulau Rempang, Batam. (dok. KemenPPPA)

Atwirlany juga mengungkapkan, pendampingan psikososial diberikan pada guru di sekolah. Hal itu dilakukan agar mereka bisa mengelola emosi anak apalagi usai bentrokan terjadi.

Dari hasil pengamatan sehari-hari yang dilakukan oleh para guru di sekolah, saat ini anak-anak cenderung lebih khawatir terkait rencana relokasi mereka. Hal tersebut mulai timbul sebagai respons keluarga terdekat anak terkait rencana relokasi yang kerap dibahas dan dibicarakan.

Oleh karena itu, anak-anak perlu dialihkan fokusnya kepada hal-hal yang positif dan membangun lainnya seperti ekstrakulikuler di bidang olah raga atau kesenian, organisasi anak seperti Forum Anak, dan lainnya.

"Dengan demikian, anak-anak diharapkan dapat lebih berfokus pada hal-hal yang dapat mengembangkan dirinya terlepas dari adanya konflik dan bentrokan yang terjadi,” kata Atwirlany.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us