Agar Quick Count Tak Bikin Gaduh, Soekarwo Surati Menkominfo

Hitung cepat bisa mempengaruhi opini publik

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo meminta semua kalangan untuk mengawal penuh jalannya Pilkada serentak 2018. Ia mengimbau para Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tetap netral di masa tenang ini. Sementara terkait pasca pemilihan yakni saat pemungutan suara Pakde sudah berkomunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).

1. Pakde minta petahana tidak pengaruhi netralitas ASN

Agar Quick Count Tak Bikin Gaduh, Soekarwo Surati MenkominfoIDN Times/Fitria Madia

Pakde Karwo mengatakan, sebenarnya masyarakat Jatim punya sejarah yang bagus dalam kedewasaan politik. Kepada ASN, ia berpesan agar jaga betul tentang netralitas. "Ini sudah masa tenang. Petahana silahturahmi ke kantor-kantor ya ini saya kira boleh tidak dilarang tapi tidak boleh kampanye, kalau kampanye kan bisa menyinggung paslon lainnya," katanya usai di Mapolda Jatim, Senin (25/6).

2. Pakde kirim surat ke Menkominfo terkait quick count

Agar Quick Count Tak Bikin Gaduh, Soekarwo Surati MenkominfoDok. IDN Times/Istimewa

Tak hanya itu, Pakde Karwo juga mengaku sudah mengirim surat ke Menkominfo terkait hasil hitung cepat atau quick count. Menurutnya quick count bisa mempengaruhi opini publik dan bisa menimbulkan kegaduhan politik.

"Kita minta kepada Pak Menkominfo membatasi bagaimana sebetulnya quick count menggangu pilkada untuk jurdilnya. Karena itu bisa menggiring opini. Boleh dilakukan langkah langkah setelah selesai itu. Evaluasi silahkan. Itu hak sepenuhnya dari rakyat untuk rakyat. Yang punya otoritas mengatur Kemenkominfo. Saya sudah kirim surat," jelasnya.

3. Akan ada 24 negara yang mengamati jalannya Pikada

Agar Quick Count Tak Bikin Gaduh, Soekarwo Surati MenkominfoIDN Times/Ardiansyah Fajar

Lebih lanjut, Pakde Karwo menyampaikan dukungan kepada Polri untuk pengamanan Pilkada serentak bersama-sama dengan TNI. Pasalnya dalam pagelaran pesta demokrasi kali ini, ada 24 negara yang akan datang melihat pelaksanaan pemilu. "Ada 150 personel melihat bagaimana pengamanan lebih compleceted dari segi kulutural tapi ada kedewasaan berpolitik," pungkas Gubernur dua periode ini.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya