Aturan Baru, Mulai 2024 Jemaah Dapat Konsumsi Jelang Puncak Haji

- PPIH mengantisipasi kebutuhan konsumsi jemaah haji selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
- Konsumsi akan disediakan oleh perusahaan pihak ketiga, termasuk makanan cepat saji yang cocok dengan lidah orang Indonesia.
- Jemaah diminta untuk tidak menunda jam makan dan melakukan proses ibadah sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Makkah, IDN Times - Menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengantisipasi kebutuhan konsumsi jemaah haji, tak hanya saat berada di Makkah.
Adapun konsumsi selama puncak haji akan disediakan oleh masyariq atau perusahaan pihak ketiga.
Kondisi ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Saat itu, jemaah tidak mendapatkan konsumsi dari PPIH sejak H-3 sebelum puncak haji karena kendala distribusi. Pada hari-hari tersebut, distribusi tidak bisa dilakukan karena padatnya jemaah haji di jalanan Kota Makkah.
1. Jemaah diberi makanan jelang wukuf ke Arafah

Kepala Seksi Konsumsi Daerah Kerja Makkah, Beny Darmawan mengatakan, konsumsi akan diberikan kepada jemaah menjelang keberangkatan ke Arafah, yaitu makan siang pada tanggal 8 Zulhijah atau 14 Juni.
"Makanan yang akan diberikan berupa makanan cepat saji," kata Beny, Rabu (22/5/2024).
Setelah itu, untuk makan malam pada tanggal 8 Zulhijah hingga sarapan 13 Zulhijah atau 19 Juni akan menjadi tanggung jawab masyariq. Barulah pada makan siang 19 Juni, pihak layanan konsumsi PPIH akan kembali memberikan makanan cepat saji.
2. Petugas siapkan makanan instan yang cocok dengan lidah Indonesia

Untuk menu, Beny mengatakan bahwa mereka tetap menyiapkan makanan yang cocok dengan lidah orang Indonesia. "Seperti nasi rendang tapi instan. Jadi kami siapkan steamer tinggal nanti nasinya saja yang dipanaskan," kata Beny.
Meski bentuknya makanan instan, ia mengimbau agar jemaah tak menunda jam makan. "Maksimal 2 jam setelah didistribusikan harus sudah dimakan," tambah Beny.
3. Jemaah sudah mulai masuk Makkah, dan bergeser ke Arafah pada 9 Zulhijah

Seperti diketahui, saat ini ribuan jemaah haji asal Indonesia sudah dimobilisasi menuju Makkah untuk melakukan umrah wajib di Masjidil Haram. Setelah itu, mereka akan mulai diberangkatkan ke Arafah untuk menjalankan puncak haji, yaitu Wukuf.
Di Arafah, para jemaah akan berkumpul dengan jutaan jemaah lain mulai tanggal 9 Zulhijah atau 15 Juni usai zuhur, sampai terbit matahari pada 10 Zulhijah atau 16 Juni.
Setelah itu, jemaah haji harus melakukan mabit atau bermalam di Muzdalifah selama semalam hingga tanggal terbitnya matahari di 11 Zulhijah atau 17 Juni. Proses ibadah dilanjutkan dengan bermalam di Mina pada 12 dan 13 Zulhijah. Di sana jemaah juga akan melempar jumrah.