Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bawaslu Depok Temukan 224 Kotak Suara Rusak

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Depok, Andriansyah (kanan) saat ditemui IDNTimes di kantor Bawaslu Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Depok, Andriansyah (kanan) saat ditemui IDNTimes di kantor Bawaslu Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Depok, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok telah mendatangi gudang logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, di Jalan Raya Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor. Bawaslu menemukan ratusan kotak suara rusak.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Depok, Andriansyah, mengatakan pihaknya berusaha melakukan pengawasan logistik, khususnya yang menimbulkan kerawanan. Termasuk, memperhatikan kotak suara yang berada di gudang logistik KPU Kota Depok sebanyak 27.872 unit.

"Kami mendapati sebanyak ada 224 kotak suara dalam keadaan rusak, baik mika pecah, bahkan ada yang terkelupas maupun hancur," ujar Andriansyah saat ditemui IDN Times di kantor Bawaslu Kota Depok, Kamis (28/12/2023).

1. Bawaslu temukan kekurangan 434 kotak suara

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Depok, Andriansyah (kanan) saat ditemui IDNTimes di kantor Bawaslu Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Depok, Andriansyah (kanan) saat ditemui IDNTimes di kantor Bawaslu Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Andriansyah menuturkan, Bawaslu Kota Depok telah membuat catatan dan berkoordinasi dengan KPU Kota Depok terkait logistik dan persiapan lainnya untuk menyukseskan Pemilu 2024. Menurutnya, ada sejumlah kerawanan logistik pada pelaksanaan pemilu, seperti ATK, stiker, kotak suara, hingga surat suara.

"Sampai saat ini KPU Depok sudah melakukan pengesetan terhadap kotak suara. Ternyata setelah diset, ada beberapa kotak suara yang rusak dan ada beberapa kotak suara yang kurang untuk beberapa TPS di kota Depok," tutur dia.

Bawaslu Kota Depok mencatat, terdapat 434 kotak suara yang kurang atau belum dirakit sebelum didistribukan ke tingkat kecamatan. Bawaslu telah berkoordinasi dengan KPU Kota Depok terkait kekurangan kotak suara.

2. Sebanyak 1.424.760 lembar surat suara belum dilipat

KPU Kota Depok menunjukan surat jalan penerimaan logistik Pemilu 2024 di gudang KPU Kota Depok. (Istimewa)
KPU Kota Depok menunjukan surat jalan penerimaan logistik Pemilu 2024 di gudang KPU Kota Depok. (Istimewa)

Andriansyah mengungkapkan, berdasarkan pengawasan Bawaslu di gudang KPU Kota Depok, telah diterima surat suara 1.424.760 lembar. Adapun surat suara tersebut untuk pemilihan DPR RI dan DPRD Provinsi.

"Dari sisi penerimaan sudah pas, tapi dari sisi sortir dan kelipatannya kami belum tahu, KPU Kota Depok sampai saat ini belum melakukan pelipatan surat suara," ungkapnya.

Bawaslu Kota Depok telah memberikan masukan kepada KPU terkait pelipatan surat suara untuk mencegah terjadinya kendala pada saat pelipatan surat suara. Andriansyah menilai, pelipatan surat suara menjadi hal paling urgen pada pelaksanaan pemilu.

"Kerawanan logistik ini yaitu surat suara, makanya itu harus diantisipasi dan dijaga betul jangan sampai ada hal-hal di luar tindakan prosedural, yang berkaitan yang dilakukan jajaran KPU," terang Andriansyah.

3. Bawaslu ingatkan buruknya manajemen logistik Pemilu 2019

Petugas menurunkan kotak suara yang baru tiba. IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Petugas menurunkan kotak suara yang baru tiba. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Bawaslu Kota Depok akan berusaha mengawasi pendistribusian logistik mulai dari gudang logistik KPU Kota Depok, sampai ke tingkat KPPS atau tingkat TPS. Berkaitan dengan surat suara, Bawaslu Kota Depok melakukan pengecekan surat suara ke tempat percetakan.

"Kami mengecek ke pabrik pembuatan surat suara di daerah Semarang untuk dua surat suara yang kemarin tiba di gudang KPU Depok," jelas Andriansyah.

Bawaslu Kota Depok mengingatkan KPUD tidak mengulang kembali kejadian Pemilu 2019 berkaitan dengan logistik. Bawaslu mencatat, manajemen logistik pada Pemilu 2019 dinilai kurang baik karena banyak mengalami kekurangan, sehingga menghambat waktu pelaksanaan pemilihan suara.

"Ada TPS yang baru membuka TPS pada pukul 07.00 WIB, karena keterlambatan pengiriman logistik," tutup Andriansyah.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dicky
EditorDicky
Follow Us