Pemilu di Melbourne, Antusias di Tengah Cuaca yang Tak Menentu

#1000MillenialsKawalPemilu Tak kalah seru dengan negara lain

Pada tanggal 13 April 2019, warga Indonesia yang berada di Australia dapat memilih untuk pemilihan Presiden untuk periode 2019-2024. Pemilihan Presiden diadakan di KJRI Melbourne yang berada di Queens Lane. Ini adalah Pemilu saya yang pertama kali, sehingga sangat antusias mengikutinya.

Melbourne terkenal dengan cuaca yang labil dan sempat hujan (meskipun prakiraan cuaca mengatakan tidak hujan). Sebagai warga negara Indonesia yang bertanggung jawab, mereka menunggu dengan sabar untuk dapat masuk ke dalam TPS (Tempat Pemungutan Suara).

Tak kalah seru dengan negara lain, begini suasana Pemilu di Melbourne, Australia pada 13 April 2019 lalu.

1. TPS di Melbourne terdapat 22 bilik

Pemilu di Melbourne, Antusias di Tengah Cuaca yang Tak MenentuDok.IDN Times/Yohana Belinda

Di TPS Melbourne ini terdapat 22 bilik. Ada dua grup yang dapat melakukan Pemilu ini, yakni Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK). Untuk DPT, pendaftaran telah di lakukan pada bulan Mei tahun 2018. Jadi untuk pelajar yang sedang melakukan studi di Australia dapat langsung mengantre di lajur DPT.

Untuk kategori DPK, warga Indonesia yang sedang berwisata ke Australia dapat melakukan Pemilu. Namun, perlu ada surat A5 dari tempat tinggalnya untuk dapat memilih langsung Presiden dan Wakil Presiden. 

Baca Juga: Ada Avengers Awasi Pemilu di Surabaya, biar Gak Ada yang Golput

2. Antrean DPK terus berdatangan sehingga baru boleh kembali ke TPS pada malam hari

Pemilu di Melbourne, Antusias di Tengah Cuaca yang Tak MenentuDok.IDN Times/Yohana Belinda

Di sini banyak sekali pelajar yang belum mendaftar sebagai DPT, padahal pendaftaran telah dilakukan pada 2018 lalu. Antrean DPK sangat panjang. Ditambah lagi DPK harus datang pukul 9 pagi untuk mendaftarkan diri dan kembali pukul 6-7 malam. Bagi yang telah memiliki form A5, maka dapat di kategori kan sebagai DPTb. 

Pengecekan untuk paspor dan KTP adalah hal wajib. Jadi, bagi yang tidak datang akan sangat melewatkan momen momen seperti ini. Karena ini adalah PEMILU pertama saya, tentu ini adalah momen yang exciting namun juga sangat penting. 

3. Ini adalah kali pertamaku ikut Pemilu dan melaksanakannya di luar negeri

Pemilu di Melbourne, Antusias di Tengah Cuaca yang Tak MenentuDok.IDN Times/Yohana Belinda

Senang rasanya dapat memilih dalam perhelatan Pemilu tahun ini. Ini adalah kali pertama saya mengikuti Pemilu karena saat ini tengah menempuh studi di Royal Melbourne Institute of Technology.

Meskipun melakukan pemilihan di luar negeri, saya salut dengan partisipasi warga negara Indonesia. Elsa, salah satu WNI yang mengikuti Pemilu di Melbourne ini menyampaikan kesannya. "Meskipun lelah, namun tetap semangat!" ujarnya

Ada pula Jessica (32), salah seorang WNI yang sedang bekerja di Australia. "It's exciting, dan ini adalah pesta demokrasi," katanya.

Saya sendiri tetap ikut memilih tahun ini meski tidak di Indonesia. Pemilihan pemimpin negara kita adalah hal yang sangat penting. Yang saya sayangkan adalah ketika para remaja dapat berbondong-bondong ke konser KPop namun tidak dapat ke TPS dengan alasan tidak ada kendaraan, atau tidak ada waktu.

Saya senang dan bangga memberikan hak pilih suara saya. Pesta demokrasi ini adalah pesta demokrasi yang saya rasakan pertama kali. Saya bersyukur karena KJRI Melbourne sangat bekerja sama dengan warga Indonesia setempat, meskipun antre panjang di tengah cuaca yang tidak menentu. Menggunakan hak suara kita adalah aset yang terbesar untuk Indonesia.

Semoga pelaksanaan Pemilu di Indonesia hari ini juga berjalan lancar, ya!

Baca Juga: Menengok Suasana Pemilu 2019 di Lapas Sukamiskin

Yohana Belinda Photo Verified Writer Yohana Belinda

you only live once

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya