BEM SI Gelar Aksi Indonesia Cemas di Istana, 1.489 Personel Dikerahkan

- Massa aksi diimbau untuk tertib, tidak menciptakan situasi anarkis
- Personel pengamanan tidak dibekali senjata api, mengedepankan pendekatan humanis
- Rekayasa lalu lintas diberlakukan situasional, polisi imbau masyarakat hindari kawasan Silang Selatan Monas
Jakarta, IDN Times – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) serta sejumlah elemen lain menggelar aksi Indonesia (C)emas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2025). Polres Jakarta Pusat mengerahkan 1.489 personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri dan Pemda.
“Petugas tersebut disebar ke sejumlah titik strategis, khususnya di Silang Selatan Monas, guna mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas dan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi aksi,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulisnya.
1. Massa aksi diimbau untuk tertib

Susatyo mengimbau massa aksi menyampaikan pendapat secara tertib tanpa melanggar aturan. Massa juga diimbau tak merusak fasilitas umum dan membakar ban.
“Kami mengimbau kepada para orator agar tidak memprovokasi massa untuk melakukan tindakan anarkis. Sampaikan pendapat dengan santun, tidak merusak fasilitas umum, tidak membakar ban bekas, tidak melawan petugas keamanan, dan taat pada aturan yang berlaku,” ujar Kombes Susatyo.
2. Personel pengamanan tidak dibekali senjata api

Ia memastikan bahwa seluruh personel pengamanan tidak dibekali senjata api dan diminta mengedepankan pendekatan humanis.
“Semua personel pengamanan tidak dibekali senjata api. Kita layani saudara-saudara kita yang ingin menyampaikan aspirasi dengan pendekatan humanis, namun tidak meninggalkan prinsip ketegasan dalam menjaga ketertiban umum,” ujarnya.
Kapolres menegaskan aparat keamanan akan bertindak sesuai prosedur dan tidak ragu mengambil tindakan tegas bila situasi mengharuskan.
“Petugas keamanan akan bertindak tegas untuk menjalankan tugas. Kami siap menjaga keamanan dan ketertiban, namun tetap mengedepankan profesionalisme dan sikap persuasif di lapangan,” ujarnya.
3. Rekayasa lalu lintas diberlakukan situasional

Polisi juga mengimbau masyarakat dan pengguna jalan menghindari kawasan Silang Selatan Monas dan sekitarnya guna menghindari kepadatan lalu lintas.
“Rekayasa arus kendaraan akan diberlakukan secara situasional jika terjadi lonjakan jumlah massa atau gangguan keamanan,” ujarnya.