Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BEM UGM dan Undip Keluar dari BEM SI Kerakyatan Usai Munas di Padang

Mahasiswa yang merupakan massa dari BEM SI berdemonstrasi di area Patung Kuda, Jakarta Pusat. (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Mahasiswa yang merupakan massa dari BEM SI berdemonstrasi di area Patung Kuda, Jakarta Pusat. (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Intinya sih...
  • BEM UGM dan Undip keluar dari Aliansi BEM SI Kerakyatan usai Munas di Padang
  • Hadirnya Ketua Umum Partai Perindo hingga Menteri Pemuda dan Olahraga dalam forum disebut paradoks

Jakarta, IDN Times - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro (BEM Undip) dan BEM Universitas Gajah Mada (UGM) menarik diri dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan. Hal ini tertuang dalam rilis resmi di Instagram @bemundip dan @bemkm_ugm. Keputusan ini dilakukan usai Musyawarah Nasional XVIII di Padang, Sumatra Barat.

"Pada Kawan-Kawan Aliansi BEM SI Kerakyatan. Demi meneguhkan nilai & kesetiaan pada gerakan rakyat, BEM KM UGM menarik diri dari Aliansi BEM SI Kerakyatan," tulis bemkm_ugm pada Jumat, 18 Juli 2025. Pernyataan ini membubuhkan nama Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto.

1. Hadirnya Ketua Umum Partai Perindo hingga Menteri Pemuda dan Olahraga

Mahasiswa yang merupakan massa dari BEM SI berdemonstrasi di area Patung Kuda, Jakarta Pusat. (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Mahasiswa yang merupakan massa dari BEM SI berdemonstrasi di area Patung Kuda, Jakarta Pusat. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sejak awal, BEM KM UGM mengungkapkan pihaknya tidak memiliki ambisi menduduki posisi apa pun di struktur BEM SI. Lewat Tiyo Ardianto, Sheron Adam Funay, dan Fedora Rifqi Ramadhan, BEM KM UGM hadir dalam Musyawarah Nasional XVIII di Padang. Namun, mereka menilai, realita forum justru disebut paradoks.

“Yang terjadi justru paradoks, forum tersebut menjadi ruang konflikual nirsubstantif sekaligus tempat penguasa memoles muka," tulis BEM UGM.

”Kehadiran tokoh-tokoh politik dan aparat seperti Ketua Umum Partai Perindo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Wakil Gubernur Sumatra Barat, dan Kapolda, serta Kepala BIN Daerah Sumatra Barat, bagi kami mencederai independensi gerakan," ujar dia.

2. Soroti karangan bunga dari Kepala BIN Daerah Sumatra Barat

Mahasiswa yang merupakan massa dari BEM SI berdemonstrasi di area Patung Kuda, Jakarta Pusat. (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Mahasiswa yang merupakan massa dari BEM SI berdemonstrasi di area Patung Kuda, Jakarta Pusat. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

BEM KM UGM juga menyoroti karangan bunga dari Kepala BIN Daerah Sumatra Barat.

“Sebenarnya, kemesraan apa yang terjalin antara BEM SI dan BIN sehingga hadir karangan bunga?” tulis BEM UGM,.

BEM UGM juga mengatakan ada ketegangan yang terjadi hingga menyebabkan dua mahasiswa terluka dan menyebabkan trauma pada yang lainnya.

"Dua mahasiswa terluka, satu patah tulangnya, satu lebam muka dan berdarah bibirnya. Bagi kami tidak ada jabatan yang berharga untuk direbut sampai harus ribut, kesatuan kami adalah aset berharga bagi gerakan rakyat sipil," kata mereka.

BEM KM UGM pun berkomitmen tetap memegang nilai gerakan.

“Kami memilih jalan sunyi tapi bercahaya, setia bersama rakyat Indonesia,” tulis BEM UGM.

3. BEM Undip turut keluar dari aliansi BEM SI

Para guru besar Undip foto bersama mahasiswa dari berbagai BEM Undip. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Para guru besar Undip foto bersama mahasiswa dari berbagai BEM Undip. (IDN Times/Fariz Fardianto)

BEM Undip juga turut angkat kaki dari BEM SI serta aliansi nasional. Hal ini juga diputuskan usai Munas BEM SI di Padang.

"Usai melakukan musyawarah dengan Aliansi BEM se-Undip, merespons dinamika yang jauh dari semangat persatuan dan integritas gerakan, BEM Universitas Diponegoro mengambil sikap untuk tidak bergabung kepada Aliansi BEM SI serta Aliansi Nasional manapun," kata Ketua BEM Undip 2025, Aufa Atha Ariq Aoraqi melalui akun instagram @Bemundip.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us