Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BEM SI: Dandim Depok Tanya Rencana Aksi Mahasiswa Saat ke Pusgiwa UI

Komandan Kodim 0508/Depok, Letkol Inf Iman Widhiarto ketika tiba di Pusgiwa Universitas Indonesia. (Dokumentasi Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Ketua Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia, Herianto menepis pengakuan dari Komandan Kodim 0508/Depok yang mengatakan kedatangannya secara mendadak ke Pusat Kegiatan Mahasiswa UI hanya untuk berbincang ringan dan memperkenalkan diri. Dandim Depok, Letnan Kolonel Inf Iman Widhiarto sempat bertanya kepada mahasiswa mengenai aksi demo lanjutan yang bakal dilakukan dalam waktu dekat. Iman, kata Herianto, juga menanyakan identitas mahasiswa yang hadir di dalam rapat konsolidasi nasional pada 16 Maret 2025 lalu. 

"Jadi, Pak Dandim sempat bertanya di dalam rapat konsolidasi membahas apa? Kira-kira akan turun aksi gak? Dijawab secara jujur rapat membahas persiapan aksi dalam waktu dekat. Mahasiswa yang ditanya juga mengatakan secara jujur namanya," ujar Herianto kepada IDN Times melalui telepon pada Minggu (20/4/2025) malam. 

Ia mengatakan mahasiswa menjawab jujur karena khawatir terhadap keselamatannya. Herianto mengakui anggota TNI Angkatan Darat (AD) tidak melakukan intimidasi terhadap mahasiswa.

Namun, kedatangan Dandim Depok secara tiba-tiba pada malam hari menimbulkan ketakutan. Apalagi Dandim Depok datang mengenakan seragam dan pakaian dinas. Herianto pun meyakini Dandim Depok turut membawa senjata. 

"Ya, kami takut jangan-jangan akan terjadi seperti di era Orde Baru, kami tiba-tiba diculik. Jadi, rasa trauma itu masih ada," tutur dia. 

Di sisi lain, Herianto mengakui ia tak berada di Depok ketika Dandim mendatangi Pusgiwa UI. Ia mendapatkan informasi tersebut dari koordinator mahasiswa di wilayah Jawa Barat. 

"Rapat konsolidasi nasional yang dilakukan di Pusgiwa itu diikuti oleh mahasiswa dari berbagai kampus. Tapi, itu konteksnya anak muda dan mahasiswa saja. Kami masih belum masuk (konsolidasi) dengan masyarakat sipil," katanya. 

IDN Times sudah berupaya meminta klarifikasi dari BEM UI, tetapi belum direspons hingga hari ini. 

1. BEM SI duga ada instruksi untuk memonitor kegiatan mahasiswa

Ketua Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia, Herianto ketika diwawancarai di kantor IDN Media HQ, Jakarta. (Tangkapan layar YouTube IDN Times)

Lebih lanjut, Herianto mengatakan berdasarkan data yang diperoleh dari teman-temannya, tidak ada mahasiswa berinisial F yang mengundang Dandim Depok. Ketika dicek ke mahasiswa di Pusgiwa UI, tidak ada yang mengaku ada mahasiswa berinisial F dan dikenal oleh Dandim Depok. 

"Kami kan punya data yang dimiliki oleh teman-teman. Kami tanyakan ke mereka semua, tidak ada (mahasiswa berinisial F). Bahkan, tidak hanya saya yang tak ada di lokasi, pihak rektorat pun tak ikut di sana," kata Herianto. 

Rektorat UI turut mengklarifikasi pihaknya tidak mengundang Dandim Depok datang ke kampus. BEM SI bertanya-tanya ke pihak Kodim Depok, siapa mahasiswa berinisial F yang disebut sudah mengundangnya. 

"Kami juga sempat menanyakan kepada Kodim Depok, apakah ada bukti undangan ke rapat konsolidasi nasional tapi gak dijawab secara lengkap," tutur dia. 

Herianto menduga kejadian beberapa kampus yang didatangi oleh anggota TNI AD bukan aktivitas acak. Tetapi, diduga sudah ada instruksi khusus untuk memonitor kegiatan mahasiswa. 

"Kan tentara ini bergerak biasanya karena ada komando. Ketika ada pimpinan tertinggi yang mengarahkan, maka jajarannya di daerah-daerah akan ngikut. Karena kampus yang didatangi tidak hanya di Jawa Tengah dan UI, tapi berdasarkan konfirmasi yang kami peroleh, ada pula kampus di Jakarta yang didatangi oleh anggota TNI," katanya. 

2. BEM SI minta TNI tak lagi masuk ke dalam kampus

Kendaraan milik Dandim Depok ketika menyambangi Pusgiwa Universitas Indonesia pada 16 April 2025. (Dokumentasi Istimewa)

Herianto juga menyoroti tidak seharusnya TNI mendatangi warga sipil dengan dalih menjaga stabilitas negara. Sebab, faktor keamanan warga sipil menjadi tanggung jawab pihak kepolisian dan bukan TNI. 

"Itu sebenarnya kan sudah melanggar Undang-Undang TNI dan UU Hak Asasi Manusia (HAM)," kata Herianto. 

Ia pun mengaku heran dengan pernyataan Mabes TNI yang menyebut ada pihak yang ingin mengadu domba antara tentara dengan mahasiswa. "Kalau memang benar ada yang ingin mengadu domba, kenapa gak diinstruksikan saja kepada jajaran di bawahnya, supaya tak perlu lagi terlibat dalam kegiatan kampus, kecuali diundang secara resmi," ujarnya. 

Yang terjadi saat ini, usai satu peristiwa tentara masuk ke kampus lalu kejadian tersebut berulang di universitas lain. "Kan tidak ada penjelasan secara kongkrit, mengapa TNI mendatangi beberapa kampus," tutur dia. 

3. TNI bantah dugaan ada upaya infiltrasi ke kampus

Kepala Pusat Penerangan di Mabes TNI, Brigjen Kristomei Sianturi. (IDN Times/Fauzan)

Sementara, ketika dikonfirmasi, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi membantah dugaan instansinya telah melakukan infiltrasi ke kampus dengan cara menghadiri kegiatan yang dihelat oleh mahasiswa. Ia mengatakan Mabes TNI dari seluruh matra tidak pernah memberikan prajurit tugas untuk melakukan pemantauan kegiatan mahasiswa di kampus. 

"Tidak ada prajurit yang ditugaskan untuk melakukan misi-misi itu (infiltrasi)," ujar Kristomei ketika dikonfirmasi pada Minggu kemarin. 

Ia kembali menggaris bawahi kehadiran Dandim 0508/Depok di Pusgiwa karena didasari undangan dari mahasiswa berinisial F. Dandim 0508/Depok, Kolonel Iman Widhiarto enggan mengungkap identitas mahasiswa berinisial F itu lantaran tidak etis. Ketika klarifikasi dibuat oleh Kodim 0508/Depok, Iman belum meminta persetujuan kepada F agar identitasnya bisa disampaikan ke publik.  

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Dwifantya Aquina
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us