Blusukan ke Kampung Nelayan, Cak Imin Dicurhati Solar Susah Didapat

Jakarta, IDN Times - Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar blusukan ke Kampung Nelayan di Kampung Adam, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (2/1/2023) sore. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu disambut meriah warga sekitar.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sempat melihat beberapa rumah warga di Kampung Nelayan itu. Cak Imin juga sempat duduk di warung kopi sambil berbincang dengan warga.
Pemilik warung sempat mengeluh tentang kesulitan mencari ikan karena nelayan tidak melaut.
"Nelayan pada kosong. Warung-warung akhirnya ikutan kosong. Momen yang berangkat ke laut pada kosong," ungkap perempuan pemilik warung itu saat curhat ke Cak Imin.
Selain itu, ada pula keluhan terkait stok BBM solar yang sulit didapat.
"Jadi, kendala utama kami ada di solar (yang sulit didapatkan)," kata warga sekitar yang diajak berbicara oleh Cak Imin.
Salah satu nelayan menambahkan, meski masih ada stok solar, harganya cukup mahal. Padahal, berdasarkan keterangan PT Pertamina, solar subsidi dijual Rp6.500 per liter.
1. Cak Imin bakal bela nelayan tradisional

Sementara, Cak Imin mengaku bakal membela nelayan tradisional ketimbang nelayan modern yang memiliki modal dan kapal-kapal lebih besar. Selain itu, kata Cak Imin, para nelayan besar itu diduga menggunakan alat tangkap seperti pukat harimau dan lainnya.
"Dan itu dibiarkan oleh aparat. Padahal, itu melanggar (aturan). Tentu, hak nelayan tradisional harus dibela agak hak sesama nelayan ini tidak dirusak oleh alat tangkap yang memang sudah dilarang," ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR itu.
Merujuk dalam aturan, larangan penggunaan alat tangkap pukat harimau tertuang di dalam UU Nomor 45 Tahun 2009 mengenai perikanan. Di dalam pasal 9 tertulis bila terbukti menggunakan alat tangkap yang dapat merusak sumber daya di laut maka bisa diancam dengan bui lima tahun dan denda hingga Rp2 miliar.
2. Cak Imin akan beri BBM solar gratis bagi nelayan miskin

Cak Imin juga berjanji memberikan BBM solar gratis bagi nelayan miskin. Cak Imin menilai, kebijakan kuota solar subsidi dianggap memberatkan nelayan.
"Jadi, kami akan beri gratis (BBM solar) untuk nelayan kapasitas miskin. Ini aksesnya tentu tidak lagi menggunakan subsidi BBM. Tetapi, subsidi akan diberikan sesuai data-data yang memuat jumlah warga miskin," kata dia.
3. Cak Imin setuju pemberian bansos ditunda hingga pemilu rampung

Di forum itu, Cak Imin juga mengaku sepakat bila pemberian bantuan sosial bagi warga miskin ditunda sementara waktu hingga Pemilu 2024 rampung. Ia sepakat dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, bahwa pemberian bansos di masa kampanye rentan disalahgunakan untuk kepentingan elektoral.
"Saya setuju kita tunda pemberian bansos sampai pemilu (selesai). Tetapi, penyalurannya sudah pasti akan didistribusikan ke penduduk. Artinya, bansos tetap diberikan. Tetapi, penyalurannya ditunda dulu supaya tak ada yang numpang," ujar Cak Imin.
"Yang penting ada jaminan tidak ada pasangan calon yang menumpang (elektoral) dari bansos," kata dia lagi.