Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BMKG Gunakan Kalender Pasang Surut untuk Mitigasi Banjir Rob

Desa tenggelam banjir rob di Demak, Jawa Tengah (IDN Times/Dhana Kencana)
Desa tenggelam banjir rob di Demak, Jawa Tengah (IDN Times/Dhana Kencana)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kini memiliki cara untuk mempermudah mitigasi atau mengurangi dampak bencana banjir rob atau banjir pesisir tahun 2022. Caranya yakni dengan menggunakan kalender pasang surut.

Kalender pasang surut 2022, kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo, dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan upaya adaptasi dan mitigasi masyarakat pesisir dari potensi ancaman banjir pesisir atau rob, di wilayah-wilayah yang sering terdampak atau pernah dilanda banjir rob.

1. Dari kalender diketahui tanggal dan bulan yang berpotensi terjadinya banjir rob

Kalender pasang surut air laut BMKG Maritim (ANTARA/HO/BMKG Maritim)
Kalender pasang surut air laut BMKG Maritim (ANTARA/HO/BMKG Maritim)

Berdasarkan kalender tersebut terlihat jika pasang tertinggi berpotensi terjadi pada bulan Mei, Juni, dan Juli 2022.

"Perlu dicermati untuk tanggal yang ditandai," kata Eko.

Dia menambahkan, pada Mei diperkirakan pasang tertinggi atau king tide terjadi pada tanggal 15-19 Mei.

"Kemudian di bulan Juni pada tanggal 12-16 serta bulan Juli tanggal 11-15," lanjut Eko seperti dikutip dari ANTARA, Senin (13/12/2021).

2. Juga berfungsi sebagai referensi sekunder kejadian pasang air laut maksimum

Banjir Rob Demak (IDN Times/Dhana Kencana)
Banjir Rob Demak (IDN Times/Dhana Kencana)

Kalender pasang surut ini juga digunakan sebagai referensi sekunder kejadian pasang air laut maksimum.

"Untuk pasang laut tertinggi diperkirakan terjadi pada tanggal 1-4 Januari 2022, kemudian tanggal 1-5 dan 20-15 Maret 2022. Selain itu, diperkirakan terjadi di tanggal 9-14 Agustus, 7-10 September, 26-29 Oktober, 23-26 November serta 22-25 Desember 2022," beber Eko.

Potensi banjir pesisir atau rob, ujar Eko, secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

"Selain itu juga berdampak pada aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," ujarnya.

3. Masyarakat diimbau siaga dengan memantau update informasi cuaca maritim BMKG

Ilustrasi banjir (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Ilustrasi banjir (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Guna mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.

"Salah satunya bisa diakses dari call center 021-6546315/18, call center BMKG 196, http://maritim.bmkg.go.id, follow Twitter dan Instagram @BMKGmaritim," kata Eko

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Terungkap! Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Merakit Bom Sendiri

10 Nov 2025, 18:28 WIBNews