Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BNPB: Jumlah Korban Tewas Akibat Gempa di Lombok Bertambah 91 Orang

(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Jakarta, IDN Times - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bertambah. Data terakhir yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan korban tewas sudah mencapai angka 91 orang.

Menurut Sutopo, daerah terparah yang dihantam gempa berada di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram. Sebagian besar korban tewas disebabkan akibat tertimpa bangunan yang roboh.

Lalu, apa yang dilakukan oleh BNPB untuk membantu korban?

1. Korban luka banyak yang dirawat di luar puskesmas dan rumah sakit

Google Map

Sejauh ini tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan penyisiran. Mereka mengalami kesulitan melakukan evakuasi karena kondisi yang gelap, bahkan sebagian area mengalami pemutusan aliran listrik dan sebagian komunikasi mati.

"Korban luka-luka banyak yang dirawat di luar puskesmas dan rumah sakit karena kondisi bangunan yang rusak. Selain itu, gempa susulan terus berlangsung," ujar Sutopo melalui keterangan tertulis dini hari ini.

Tim SAR gabungan memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena jumlah kerusakan masih terus didata.

2. Sudah terjadi 47 kali gempa susulan di Lombok

(Ilustrasi korban gempa bumi di NTB) ANTARA FOTO/Zakir

Gempa yang menggoyang Lombok terjadi ketika masyarakat di sana tengah melakukan pemulihan dari gempa sebelumnya yang berkekuatan 6,4 SR. Bahkan, gempa yang terjadi pada Minggu malam (5/8) jauh lebih dahsyat yakni mencapai 7,0 SR dan berpusat di kedalaman kurang dari 20 kilometer, di area darat pula.

"Gempa bumi ini bersifat destruktif atau menghancurkan," ujar Sutopo ketika berbicara di Metro TV pada Minggu malam kemarin.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat mengaktifkan peringatan akan terjadinya gelombang tsunami. Namun, dalam kurun waktu satu jam peringatan itu dicabut. Walaupun menurut data dari BMKG, gelombang tsunami sudah sempat menghantam wilayah pesisir dengan ketinggian 10-13 centimeter.

Pasca terjadinya gempa besar sekitar pukul 18:46 WITA, Lombok sudah digoyang 47 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil.

"BMKG menyatakan gempa berkekuatan 7,0 SR adalah gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya, artinya kecil kemungkinan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar," kata Sutopo.

3. Tim SAR gabungan fokus untuk melakukan pencarian terhadap korban

(Ilustrasi rumah ambruk akibat gempa di Lombok) ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Menurut Sutopo, tambahan bantuan logistik dan peralatan segera dikirimkan ke Lombok. Selain itu, fokus utama dari tim SAR gabungan saat ini adalah melakukan pencarian, penyelamatan dan pertolongan kepada masyarakat yang tertimpa gempa serta pemenuhan kebutuhan dasar.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, air bersih, makanan, selimut, tikar, tenda, makanan siap saji, layanan trauma healing dan kebutuhan dasar lainnya," kata dia.

Untuk sementara waktu, kegiatan belajar mengajar di sekolah di wilayah Lombok Utara, Timur dan Mataram diliburkan. Petugas khawatir bangunan sekolah akan ambruk pasca digoyang gempa sehingga menambah jumlah korban.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sugeng Wahyudi
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us