Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BNPB: Korban Gempa Tsunami  Sulteng Bertambah Jadi 1.374 Jiwa

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Palu, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperbaharui jumlah korban meninggal dunia pascagempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Hingga Selasa petang (2/10) jumlah korban mencapai 1.374 jiwa. 

Warga Kelurahan Panau juga mengisahkan detik-detik gempa mengguncang. Seorang warga bahkan menyebut ada gas dan lumpur yang keluar dari dalam tanah.
 

1. Masih ada warga yang hilang

ANTARA FOTO

Menurut Kepala BNPB Willem R, masih ada ratusan warga yang hilang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bertambahnya jumlah korban jiwa  setelah bencana pada Jumat (28/9). 

"Ada 113 orang yang masih hilang," kata Willem dalam jumpa pers petang di , seperti dikutip dari situs Antara.  

Menurut Willem, masih ada jenazah yang tertimbun di bawah tumpukan bangunan dan longsor yang belum diketahui berapa jumlahnya. 
 

2. Warga: tanah mengeluarkan lumpur dan gas

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Salah satu warga yang masih mencari anggota keluarganya yang hilang adalah Nurjannah. 

Warga pesisir pantai di Kelurahan Panau, Kecamatan Tawaili, Kota Palu itu bercerita bagaimana detik-detik gempa terjadi pada Jumat (28/9) itu. 

Saat itu, dia dan keluarga sedang berada di rumah dan tiba-tiba gempa terjadi. Kala itu, di halaman rumah tanah sudah mulai retak dan mengeluarkan lumpur dan gas. 

Mereka pun berupaya menyelamatkan diri, namun beberapa anggota kelurga yang masih tertinggal, tiba-tiba tersampu ombak yang begitu besar. 

"Suami dan dua anak laki-laki saya meninggal dunia, namun satu anak belum ditemukan hingga sekarang," kata Nurjannah. 

Dia berharap, adanya bantuan pemerintah, karena saat ini sudah tidak memiliki apa-apa lagi, dari rumah hingga suami sebagai tulang punggung untuk mencari nafkah. 
 

3. Upaya pencarian dan penyelamatan masih menjadi prioritas

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Kepala BNPB Willem mengatakan bahwa upaya pencarian, penyelamatan, serta evakuasi korban tetap menjadi prioritas utama. Untuk itu, pemerintah mengerahkan semua sumber daya manusia, mulai dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian hingga relawan. 
 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us