Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Budi Arie Diperiksa Polri, Mahfud: Kalau Itu Lolos Malah Aneh

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi dipanggil Bareskrim Polri terkait pemberantasan judi online
  • Mahfud MD mendukung pemeriksaan Budi Arie, menyebutnya penting bagi proses hukum yang teliti
  • Polri menetapkan 18 tersangka, termasuk 10 pegawai Komdigi, satu tersangka masih buron
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD memuji sikap Bareskrim Polri yang memanggil mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, untuk dimintai keterangan mengenai upaya menghalangi pemberantasan judi online.

Mahfud mengatakan, sudah seharusnya Budi ikut dimintai keterangan oleh penyidik kepolisian. Tapi, ia menepis anggapan pemeriksaan terhadap Budi terlambat lantaran baru dilakukan di penghujung tahun. 

"Pemeriksaan Budi Arie mudah-mudahan menjadi bagian dari proses hukum yang teliti. Banyak orang yang mengatakan ini terlambat. Tapi, dalam pandangan saya tidak," ujar Mahfud yang ditemui di area Senen, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024). 

Bisa jadi, kata Mahfud, penyidik mengumpulkan instrumen lain terlebih dahulu agar begitu diperiksa tidak sia-sia. Ia juga menilai dengan dipanggilnya Budi Arie menandakan komitmen Presiden ke-8 Prabowo Subianto untuk tetap memberantas judi online. 

"Biasanya orang-orang paling penting diperiksanya belakangan. Kalau diperiksa di awal, nanti yang lain lari semua dan kita tidak akan tahu (para pelaku) yang remeh temeh itu," katanya sambil tertawa. 

1. Mahfud sejak awal sudah dorong agar Budi Arie ikut diperiksa

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD. (Tangkapan layar YouTube Mahfud MD)
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD. (Tangkapan layar YouTube Mahfud MD)

Lebih lanjut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengungkapkan, sejak awal sudah mendorong agar Budi Arie Setiadi ikut diperiksa terkait dugaan melindungi pemblokiran situs judi online. Sebab, ada salah satu tersangka yang sudah ditangkap oleh Polri diketahui mengenal Budi.

"Bagaimana seseorang bisa korupsi di situ (Kementerian Komunikasi dan Informatika), dia tidak diseleksi tapi diberi jabatan. Ditanya ijazahnya gak jelas, keahliannya apa gak jelas, hanya katanya mengaku bisa menangani TI, lalu diangkat dalam jabatan penting," ujar Mahfud. 

Namun, pada kenyataannya orang tersebut malah membuat sistem agar situs-situs judi online tidak ikut kena filter dan blokir. Sebagai imbalan agar situs judi online tak ditutup, pemilik situs menyetor sejumlah uang. 

Individu yang dimaksud oleh Mahfud adalah Adhi Kismanto. Budi pernah menyebut Adhi diterima bekerja menjadi staf khusus di Komdigi karena memiliki kemampuan teknologi informasi yang mumpuni.

Padahal, sebelumnya Adhi pernah mendaftar sebagai tenaga teknisi pemblokiran konten negatif di Komdigi. Namun, ia dinyatakan tak lolos seleksi. 

2. Mahfud nilai aneh bila Budi Arie sampai tak diperiksa Polri

Budi Arie saat tiba di Istana Kepresidenan, Minggu (20/10/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)
Budi Arie saat tiba di Istana Kepresidenan, Minggu (20/10/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Mahfud juga menilai sudah sepatutnya pemeriksaan Polri juga diarahkan ke Budi Arie. Selain terbukti ada kantor satelit yang dioperasikan khusus untuk 'membina' situs judi online agar tidak diblokir, para pegawai itu bekerja ketika Budi Arie masih menjabat Menkominfo. 

"Kalau itu lolos, saya kira malah agak aneh ya. Pasti ada sesuatu yang tidak wajar, dari logika itu," kata Mahfud. 

Budi Arie, ujarnya, berhak membela diri dan mencari pembela terbaik. Begitu juga dengan penyidik di Bareskrim Mabes Polri yang tak boleh gentar melawan siapapun yang nanti akan membela Ketua Umum Projo itu. 

Sejauh ini, Polda Metro Jaya mengatakan sudah menetapkan tersangka 18 orang. Sebanyak 10 orang di antaranya adalah pegawai di Komdigi. 

Namun, meski 18 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, yang ditangkap baru 17 individu. Satu orang lainnya berinisial A masih berstatus buron atau masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). 

3. Budi Arie bantah diperiksa selama 7 jam

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin(kiri), dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi (kanan). (IDNTimes/Vadhia Lidyana)
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin(kiri), dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi (kanan). (IDNTimes/Vadhia Lidyana)

Sebelumnya, Budi Arie membantah diperiksa oleh penyidik di Bareskrim selama tujuh jam. Ia mengklaim hanya diperiksa selama dua jam sebagai saksi. 

"(Diperiksa) dua jam," katanya singkat pada Kamis kemarin. 

Namun, ia enggan merinci lebih jauh isi pemeriksaan terhadap dirinya di Bareskrim. Budi meminta agar hal tersebut ditanyakan kepada penyidik di kepolisian saja. 

"Terkait materi dan isi yang saya berikan hari ini, silakan tanyakan ke penyidik yang berwenang," tutur dia. 

Adapun kehadiran Budi Arie di Bareskrim Polri dalam rangka membantu penegak hukum mengusut kasus judi online di lingkungan Komdigi.

"Saya sebagai warga negara yang taat hukum, saya berkewajiban membantu kepolisian dalam membantu penuntasan pemberantasan kasus judi online di linkungan Komdigi," ujarnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us