Buntut Banjir, Satgas PKH Bakal Usut Pembukaan Lahan Tambang di Sumut

- Pengusutan dilakukan usai penanganan bencana selesai. Pengusutan akan dilakukan setelah kondisi kesulitan korban telah diatasi.
- 442 orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
- Sumatra Utara paling terdampak oleh bencana banjir dan longsor, dengan 442 korban meninggal dunia dan 402 hilang.
Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) bakal mengusut terkait pembukaan lahan tambang di Sumatra Utara (Sumut). Hal ini merespons bencana banjir yang terjadi di Sumut.
Ketua Pelaksana Satgas PKH, Febrie Ardiansyah mengatakan, pihaknya akan meneliti terlebih dahulu kondisi hutan di Sumut.
“Iya (pengusutan akan dilakukan), Satgas PKH akan teliti kondisi hutan di sana,” ujar dia saat dihubungi, Senin (1/12/2025).
1. Pengusutan dilakukan usai penanganan bencana selesai

Namun demikian, pengusutan akan dilakukan setelah kondisi kesulitan korban telah diatasi. Saat ini, pihaknya masib mengutamakan penanganan bencana terhadap wilayah terdampak.
“Ya setelah kondisi kesulitan masyarakat bisa di atasi dulu,” ujar dia.
2. Sebanyak 442 orang meninggal dunia

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus memperbarui data korban akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Per Minggu (30/11/2025), tercatat ada 442 korban meninggal dunia dan 402 hilang akibat bencana ini.
3. Sumut paling terdampak

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, daerah yang paling terdampak adalah Sumatra Utara. Sementara Sumatra Barat disebut lebih bisa dipulihkan dibandingkan Sumatra Utara dan Aceh.
"Apalagi sekarang sudah tidak ada lagi hujan," ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (30/11/2025).
















