Cak Imin Sebut Banyak Pesantren Pembangunannya Tambal Sulam

- Cak Imin akan mengevaluasi pembangunan gedung pondok pesantren karena sering dilakukan tambal sulam akibat anggaran terbatas.
- Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo yang ambruk usianya 125 tahun, sehingga pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap pesantren usia di atas 100 tahun.
- Pemerintah akan prioritaskan penyelamatan pesantren dengan usia di atas 100 tahun dan bangunan yang rawan ambruk.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan (Menko PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akan mengevaluasi pembangunan gedung pondok pesantren. Cak Imin mengatakan, pembangunan gedung pesantren kerap dilakukan tambal sulam karena pesantren memiliki anggaran terbatas.
"Rata-rata pesantren-pesantren dengan bangunan yang sangat tua itu tidak diikuti dengan perencanaan yang memadai karena tiga hal, yang pertama keterbatasan anggaran, sehingga pesantren sering menggunakan cara tambal sulam di dalam melaksanakan pembangunannya," ujar Cak Imin di rumah dinasnya, Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Cak Imin menyebut, Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo yang ambruk pada Senin (29/9), sudah berusia 125 tahun.
"Pesantren yang baru saja mengalami musibah seperti di Sidoarjo beberapa waktu yang lalu memang usianya 125 tahun," kata dia.
Nantinya, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap pesantren yang usianya lebih dari 100 tahun, terutama pada struktur bangunannya. Sebab, hal itu rawan ambruk.
"Saya dengan Pak Menteri Agama, nanti juga dengan berbagai kementerian, akan terus melakukan kerja-kerja bersama mengatasi berbagai hal menyangkut penyelamatan pesantren-pesantren dengan usia yang sangat tua di atas 100 tahun dan bangunan-bangunan yang rawan. Kita akan prioritaskan pesantren-pesantren yang memang sangat rawan dan sangat tua usianya," ucap dia.