Cak Imin soal Hilirisasi Nikel: RI Jadi Korban Kebijakannya Sendiri

Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar, menyentil Gibran Rakabuming Raka terkait eksploitasi berlebih tambang nikel di Tanah Air. Ia menganggap hilirisasi nikel sudah ugal-ugalan dan tidak mempertimbangkan ekologi. Alhasil, sering terjadi kecelakaan kerja di perusahaan smelter yang menyebabkan banyak jatuhnya korban jiwa.
"Padahal, pemasukan kita secara ekonomi dari nikel sangat kecil. Yang paling parah jumlah komoditas nikel yang berlebih malah menyebabkan harga tawarnya malah turun. Malah kita menjadi korban policy kita sendiri. Masa depan kita juga gak jelas dan lingkungan kita pun akhirnya dikorbankan," ujar Muhaimin di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
Ia pun menyebut usulan terkait Lithium Ferrophostphate (LFP) atau baterai litium besi fosfat bukan usulan yang gegabah.
"Ini merupakan suatu keberanian," tutur dia.
Penjelasan ini untuk menjawab pertanyaan cawapres Gibran Rakabuming Raka yang menyinggung LFP. Putra sulung Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengkritisi opini anggota tim sukses AMIN, Tom Lembong, yang menyebut perusahaan mobil listrik Tesla sudah tidak lagi menggunakan nikel sebagai bahan bakar baterainya. Menurut Gibran, justru nikel masih menjadi komoditas yang dibutuhkan di dunia.