Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[CEK FAKTA] Demo Al-Zaytun Ricuh hingga Memakan Korban 5 Ribu Orang

Instagram @melameyy

Jakarta, IDN Times - Pondok Pesantren Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat sedang menjadi sorotan publik sejak muncul unggahan salat Idul Fitri pada 2023.

Dalam video yang beredar, tampak barisan salat Idul Fitri di Pondok Pesantren Al-Zaytun dicampur antara pria dan wanita. Sedangkan dalam ajaran Islam, perempuan dan laki-laki harus salat di barisan berbeda.

Dugaan adanya penyimpangan ajaran agama Islam itu, kemudian memunculkan reaksi publik berupa unjuk rasa di sekitar pondok pesantren tersebut.

1. Beredar kabar terjadi demo memakan korban 5 ribu orang

instagram.com/infolangsaku

Dikutip dari ANTARA, Sabtu (24/6/2023), beredar informasi bahwa salah satu aksi demo yang berlangsung di Al-Zaytun, memakan hingga 5 ribu korban.  

"BREAKING NEWS 5.000 ORANG TERLUKA PARAH BENTROK POLISI & MASSA DI AL ZAYTUN RICUH," demikian isi narasi yang diedarkan di Facebook pada 20 Juni 2023.

Namun, benarkah demo di Al-Zaytun memakan korban hingga 5 ribu orang?

2. Informasi yang beredar merupakan hoaks

Instagram @rafi.alhaq

Berdasarkan pencarian informasi, sebagaimana dikutip dari ANTARA, aksi unjuk rasa di Al- Zaytun memang sempat terjadi pada 15 Juni dan 22 Juni 2023. 

Hanya saja, demo tersebut sama sekali tidak memakan korban. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar.

Menurut Fahri, beberapa pendemo dari Forum Solidaritas Dharma Ayu yang menggelar aksi di depan Pondok Pesantren Al-Zaytun pada 22 Juni 2023, sempat memaksa masuk ke depan gerbang yang sudah dijaga oleh para petugas.

Namun, setelah diamankan tidak ditemukan unsur pidana sehingga langsung dikembalikan ke pada rombongan.

Dari hasil penelusuran, tidak ditemukan pula kabar valid dan resmi yang membenarkan adanya 5 ribu korban kericuhan dari aksi unjuk rasa di Ponpes Al-Zaytun. Jadi informasi yang dibagikan di Facebook itu masuk kategori hoaks.

3. MUI pusat segera beri keputusan terkait keberadaan Ponpes Al-Zaytun

Panji Gumilang, Pemimpin Ponpes Al Zaytun (Debbie Sutrisno/IDN Times)

Ketua Tim Peneliti Ma'had Al-Zaytun MUI, Firdaus Syam memastikan akan segera melayangkan surat panggilan kepada Panji dan pimpinan ponpes Al-Zaytun untuk segera bertemu agar bisa mengklarifikasi apa yang selama ini ramai di media massa serta media sosial.

Walaupun, MUI sebenarnya sudah memiliki fakta serta data kurang mengenai ponpes ini. Firdaus bakal melaporkan data tersebut ke pimpnan MUI untuk memastikan apakah ponpes ini masuk dalam kategori penyimpangan, penistaan, penyesatan, atau penodanaan agama.

"Kita akan laporkan entah itu bersedia atau tidak bersedia Panji Gumilang untuk tabayun," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Sate, Jumat (23/6/2023).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us