Cerita Lia, Pelayan Restoran yang Jabat Tangan Paus Fransiskus

- Lia mendapat berkat langsung dari Paus Fransiskus pada Rabu (4/9/2024) pagi.
- Lia menunggu selama dua hari dan akhirnya bisa bertemu dengan Paus Fransiskus di depan kedutaan Vatikan.
- Meski tidak beragama Katolik, Lia merasa momen bertemu dengan Paus Fransiskus menjadi momentum langka dalam hidupnya.
Jakarta, IDN Times - Hari ini akan jadi hari yang paling diingat oleh perempuan bernama Lia. Bagaimana tidak, Lia baru saja menjabat tangan Paus Fransiskus dan mendapat berkat langsung dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut pada Rabu (4/9/2024) pagi.
"Ya ampun. Puji Tuhan, saya tidak bisa membayangkan saya bisa bersalaman dengan Paus sekaligus bisa dapat berkat juga dari Paus. Itu pengalaman yang luar biasa di dalam kehidupan saya," kata Lia bercerita saat dihubungi IDN Times via telepon pada Rabu (4/9/2024) pagi.
1. Sudah menunggu dua hari

Lia merupakan seorang pelayan di rumah makan bernama Kedai Pelangi yang berlokasi di kawasan Kebon Sirih, Jakarta.
Lia yang beragama kristen menunggu selama dua hari untuk dapat bertemu dengan Paus Fransiskus.
"Kemarin saya menunggu sejak siang. Waktu Paus Fransiskus turun dari pesawat, saya memantau dari berita, saat Paus dekat dengan kedubes Vatikan, saya ke sana," kata Lia bercerita.
Namun, pada hari pertama Lia belum dapat bertemu dengan Paus Fransiskus.
2. Ingin dapat berkat dari Paus Fransiskus

Kepada IDN Times Lia bercerita sempat melihat istri dari Ignasius Jonan mendapat berkat saat menyambut Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024). Lia melihatnya saat menonton televisi.
"Saya berdoa dalam hati saya, 'Tuhan, saya mau begitu juga. Saya mau diberkati oleh Paus'. Dan Puji Tuhan, Tuhan menjawab doa saya," kata Lia.
"Tadi pagi, puji Tuhan saya bisa bertemu dengan Paus. Salaman, pegang tangan, dan dapat berkat. Itu luar biasa dalam kehidupan saya," lanjut dia.
3. Cerita Lia sebelum bersalaman

Lia menunggu mobil Paus Fransiskus lewat di depan kedutaan Vatikan sembari membawa selembar kertas bertuliskan "Pariente, va cer Binecuvantarea." Artinya, Bapa, aku memohon akan berkatmu.
Menurut Lia, Paus Fransiskus merespons tulisan di tangannya. Akhirnya, Paspampres yang sedang berjaga akhirnya memberi jalan untuk Lia bisa menghampiri Paus Fransiskus.
Lia mengatakan, Paus Fransiskus sempat tersenyum saat menjabat tangannya.
"Beliau tersenyum dan beliau memberkati. Tangannya saya pegang dan tangan saya juga dipegang sama bapa Paus," kata Lia.
4. Semangat menyambut Paus Fransiskus

Meski tidak beragama Katolik, Lia ikut bersemangat menyambut Paus Fransiskus. Perempuan asal Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat ini merasa, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi momentum langka untuk hidupnya.
"Langka kan beliau bisa datang ke Indonesia. Beliau itu orang suci. Ini kesempatan terakhir saya, karena saya dari daerah. Jadi momennya sangat pas saya bisa bertemu dengan Paus dan bisa diberkati juga," kata Lia.
5. Harapan Lia untuk Paus Fransiskus

Lia berharap Paus Fransiskus bisa menjalani perjalanan yang lancar selama berada di Indonesia dan juga untuk kunjungannya di wilayah Asia.
Dia juga berharap, Paus Fransiskus bisa memberi berkat untuk Indonesia.
"Kita tahu negara kita sementara tidak baik-baik saja, semoga bisa diberkati untuk lebih baik. Semoga bapa Fransiskus sehat-sehat selalu," kata Lia.