Dandim 0507 Bekasi: Pernyataan soal Gerombolan TNI Perlu Dievaluasi

Bekasi, IDN Times - Komandan Distrik Militer (Dandim) 0507 Bekasi, Letkol Kav Luluk Setyanto, ikut mengomentari tentang TNI yang disebut sebagai gerombolan oleh Anggota DPR, Effendi Simbolon.
Luluk mengatakan, keberadaan institusi merupakan alat negara yang sah sesuai undang-undang. Oleh karena itu, menurutnya, ucapan gerombolan tersebut harus dievaluasi.
"Keberadaan kita tidak ada yang tidak sesuai dengan konstitusi itu sendiri. Jadi pernyataan tentang gerombolan ini perlu dievaluasi lah," katanya saat ditemui wartawan di Kodim 0507 Bekasi, Rabu (14/9/2022).
1. Menanggapi dengan santai

Luluk juga menanggapi permasalahan 'gerombolan' itu dengan santai. Dia mengatakan, ketersinggungan berasal dari bagaimana menyikapinya.
"Kalau kita sikapi kurang bijak, nantinya juga tidak pas, makanya kita harus menyikapi segala sesuatu itu secara bijak dan melihat permasalahan tidak hanya dari satu sisi," katanya.
2. Prajurit Kodim 0507 Bekasi masih kondusif

Setelah ramai ucapan itu, kata Luluk, prajurit yang dia pimpin sejauh ini masih dalam keadaan kondusif.
"Sejauh ini reaksi dari rekan-rekan kita di Kodim 0507 masih kondusif. Mereka juga masih melaksanakan apa yang diarahkan oleh pimpinan dan kami juga masih menyampaikan, bahwasanya mereka itu harus satu komando," ujarnya.
Meski tidak ada kecaman, Luluk berharap tidak ada peristiwa serupa terulang yang dapat membuat perseteruan.
"Ke depannya kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup berdasarkan ideologi Pancasila harus lebih bersikap dewasa, jangan sampai menimbulkan sesuatu hal yang dampaknya kontradiktif dengan situasi nasional," kata Luluk.
3. Permintaan maaf Effendi Simbolon

Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon sudah meminta maaf usai menyebut TNI sebagai gerombolan organisasi masyarakat (ormas).
Ia meminta maaf kepada seluruh anggota TNI, termasuk Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa; Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman; Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo.
"Saya dari lubuk hati yang paling dalam atas apapun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti prajurit TNI, dari mulai tamtama, bintara, perwira, sesepuh yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin tadi sudah ditekankan," ujar Effendi di Ruang Fraksi PDIP, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu.