Kemenko PMK Luncurkan 6 Inovasi AI untuk Birokrasi yang Lebih Efisien

- SI-OPTIMA, aplikasi untuk analisis dokumen dan rekomendasi otomatis
- SAPA AI, memantau realisasi anggaran melalui platform percakapan
- OH² (One Health Hub), aplikasi untuk prediksi potensi wabah penyakit
Jakarta, IDN Times – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meluncurkan enam inovasi berbasis kecerdasan artifisial (KA) sebagai hasil dari Bulan Inovasi Birokrasi Berbasis Kecerdasan Artifisial 2025. Enam karya ini dinilai paling siap diimplementasikan untuk meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan publik.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan, aparatur sipil negara (ASN) harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
“Yang jelas adalah manusia tanpa AI akan digantikan oleh manusia dengan AI. Oleh karena itu, mau tidak mau kita harus update perkembangan teknologi ini untuk kebaikan,” ujarnya dalam acara puncak yang digelar di Aula Heritage Kantor Kemenko PMK, dirilis Jumat (7/11/2025).
Berikut enam inovasi unggulan hasil kompetisi internal Kemenko PMK.
1. SI-OPTIMA, aplikasi untuk analisis dokumen dan rekomendasi otomatis

Aplikasi SI-OPTIMA dikembangkan oleh Biro Manajemen Kinerja, Kerja Sama, dan SDM. Aplikasi ini menganalisis dokumen perencanaan dan pelaporan untuk menyelaraskan kinerja dengan anggaran.
SI-OPTIMA juga memberikan rekomendasi otomatis agar penggunaan sumber daya publik lebih tepat sasaran.
2. SAPA AI, memantau realisasi anggaran melalui platform percakapan

Aplikasi SAPA AI merupakan inovasi dari Biro Digitalisasi dan Pengelolaan Informasi, yang memungkinkan pemantauan realisasi anggaran melalui platform percakapan seperti WhatsApp.
Teknologi ini mempercepat pengambilan keputusan strategis dan memperkuat akuntabilitas.
3. OH² (One Health Hub), aplikasi untuk prediksi potensi wabah penyakit

Aplikasi OH² (One Health Hub) dikembangkan oleh Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas dan Ketahanan Kesehatan. Platform ini mengintegrasikan data manusia, hewan, dan lingkungan untuk memprediksi potensi wabah penyakit.
Sistem ini menjadi langkah awal menuju kebijakan kesehatan yang proaktif dan berbasis bukti ilmiah.
4. AURORA, deteksi risiko anggaran secara otomatis

AURORA merupakan karya dari Inspektorat Kemenko PMK. Aplikasi ini berfungsi sebagai asisten audit cerdas yang mendeteksi risiko anggaran secara otomatis.
5. PMK Legal Solutions, percepat proses konsultasi regulasi internal

Aplikasi PMK Legal Solutions dibuat oleh Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana. Inovasi ini menghadirkan asisten hukum berbasis KA yang mempercepat proses konsultasi regulasi internal.
Fitur ini diharapkan meningkatkan efisiensi dan ketepatan dalam pembuatan kebijakan hukum di lingkungan Kemenko PMK.
6. Gizi Growly, memantau gizi dan stunting secara real time

Aplikasi Gizi Growly, dikembangkan oleh Asisten Deputi Peningkatan Gizi dan Pencegahan Stunting. Aplikasi ini menyediakan dasbor pemantau kondisi gizi dan stunting secara real-time. Teknologi ini membantu pengambilan intervensi yang tepat sasaran.
Enam inovasi ini menjadi tonggak penting transformasi digital di Kemenko PMK. Melalui pendekatan berbasis data dan teknologi, lembaga ini berkomitmen menciptakan birokrasi yang lebih efisien, cerdas, dan adaptif terhadap kemajuan teknologi.



















