Demokrat Sebut Jokowi Masih Fokus Infrastruktur Ketimbang SDM Unggul

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat Dede Yusuf mengatakan, perbaikan pendidikan di masa Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yang sudah berkuasa 2 tahun masih tertatih-tatih.
"Menurut saya masih berjalan tertatih-tatih. Kami di Komisi X mendukung konsep menteri. Tapi realitasnya sangat sulit," ujar Dede Yusuf, Selasa (19/10/2021).
1. Jokowi dinilai masih tetap fokus pada infrastruktur daripada pembangunan SDM unggul

Dede menerangkan, pada periode kedua menjadi presiden, Jokowi memiliki visi sumber daya manusia unggul. Dede menilai, hal itu belum bisa dijalankan.
Menurutnya, saat ini Jokowi masih fokus pada infrastruktur. "Realitas sumber daya unggul tidak maksimal, tetap saja fisik masih dominan," katanya.
2. Apresiasi visi Nadiem sebagai Mendikbud

Meski demikian, Dede mengapresiasi visi yang dibawa oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim dengan program Merdeka Belajar. Program tersebut ingin menyamakan konsep pendidikan yang ada di negara maju.
"Namun, mengubah sistem yang sudah berjalan selama puluhan tahun tentu tidak mudah," ucapnya.
3. Jokowi diminta buat pernyataan guru honorer diangkat jadi PPPK

Lebih lanjut, Dede Yusuf meminta kepada Jokowi untuk membuat pernyataan agar guru honorer yang sudah mengajar 10 tahun agar diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
"Saya salut dan respek kepada Pak Jokowi mengatakan segera berantas pinjol, maka seluruh polisi bergerak memberantas pinjol dan ini ada komen. Komen di dunia pendidikan belum, misalnya masalah guru, perintahkan saja Pak Jokowi, semua guru yang sudah mengajar lebih dari 10 tahun angkat langsung misalnya gitu," ucap Dede.
"Karena guru yang sudah 10 tahun terbukti pengajar dan melaksanakan tanggung jawab negara untuk mendidik, angkat semua jadi PPPK, gak usah tes atau tes seadanya atau afirmasi," katanya lagi.
Menurut Dede, bila para guru sudah sejahtera, akan mudah meningkatkan kemampuan kualitasnya.