Diduga Lempar Bom, 1 DPO MIT Poso Tewas Ditembak Satgas Madago Raya

Jakarta, IDN Times – Satuan Tugas Operasi Madago Raya terlibat insiden kontak tembak dengan teroris Poso, Sulawesi Tengah, yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), Rabu (27/4/2022). Salah seorang DPO tewas ditembak Satgas Madago Raya.
DPO tersebut diketahui bernama Askar alias Pak Guru, yang diduga teroris Poso kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas ditembak Satgas Madago Raya di Dusun Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
1.Askar disebut lakukan perlawanan

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, personel Satgas Madago Raya meminta salah satu terduga teroris yang masuk DPO itu menyerahkan diri. Namun, Askar melakukan perlawanan yang membahayakan keselamatan petugas.
“DPO teroris tersebut melakukan tindakan melemparkan ‘body vest’ berwarna loreng ke anggota pos sekat yang diduga bom,” kata Dedi, dilansir ANTARA.
2.Satgas Madago Raya lakukan tindakan tegas

Akibat DPO MIT melakukan perlawanan kepada petugas, akhirnya Satgas Madago Raya terpaksa melakukan tindakan tegas kepada Askar.
“Betul Satgas Madago Raya mengamankan salah satu DPO MIT. Dalam peristiwa itu, Satgas Madago Raya melakukan tindakan tegas terukur terhadap DPO Askar alias Jaid alias Pak Guru,” ungkap Dedi saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
“Akhirnya anggota melakukan tindakan tegas kepolisian terhadap DPO teroris sehingga DPO itu meninggal dunia,” sambung Dedi.
3.Jasad DPO teroris Poso tiba di RS Bhayangkara Palu

Jenazah Askar tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Rabu (27/4/2022) pukul 23.48 Wita.
Jenazah dibawa menggunakan ambulans milik Polda Sulawesi Tengah dan dikawal ketat personel kepolisian. Sejumlah media tidak diperbolehkan mendekati kamar jenazah tempat jasad DPO MIT Poso tersebut karena akan dilakukan autopsi.
4.Satgas Madago Raya memburu dua DPO MIT Poso

Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap dua sisa anggota DPO MIT Poso tersebut.
Kedua orang itu masih berkeliaran di pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi. Keduanya adalah Nae alias Galuh alias Muklas dan Suhardin alias Hasan Pranata.